Sabtu, 31 Oktober 2009

SUASANA ODALAN PURA MAJAPAHIT GWK BALI 1-11-2009

Keadaan Pura Ibu Mapahit Jimbaran pagi ini Hujan, setelah beberapa hari suasana Panas menyengat, Hujan adalah Air simbol Bhatara WISNU yang sore ini akan dipendak untuk dilinggihkan di Pelinggihnya di Pura Majapahit Pusat GWK, Suatu pertanda yang cukup menyenangkan Menjelang suasana Kirap Pratima Prabu Airlangga yang dimanifestasikan Bhatara WISNU mengendarai Garuda [GWK], membuktikan diri sudah Turun yaitu Brupa Air simbol Beliau sendiri yang menyiram Tanah diwilayah yang akan Odalan simbol Dewi Sri Istri Beliau sendiri juga untuk Menyirami Boma Putranya sebagai tumbuh tumbuhan agar segar, Suasana pagi pukul 6 ini, masih sepi kelihatan Kadek Moyo, meminpin Tamu dari jawa Pria untuk bersih bersih sisa sisa sampah semalam dimana Pakemitan diadakan, Ibu Ibu dari Jawa pun sudah pada sibuk di dapur umum menyiapkan makan untuk para Tamu, sebagian besar Tamu dari Jawa masih tidur karena baru tidur pukul 4 pagi, di Pendopo Pura Ibu tampak Tumpukan Buah berkotak kotak yang dibawa dari Jawa untuk Gebokan mungkin, Suasana berdebu belakangan ini menjadi basah akibat Guyuran Hujan menambah, bersihnya suasana dan menjoklatkan Tanah / Ibu Pertiwi hingga tidak membuat beterbangannya Debu yang bisa mengotori Wilayah Pura Ibu Majapahit Jimbaran tempat Pratima Prabu Airlangga besemayam  Anak anak dibawah Pimpinan Akira sedang latihan Barongsai, belum ada Berita dari GWK mungkin disanapun sedang istirahat atau sedang sibuk,

Juga sebagian Tamu ada yang Makemit di Pura GWK termasuk Para Mangku, Bhiksu dan Spiritualis lainnya, Sang Surya mulai menampakkan Sinar Pagi nya, diiringi Kokok Ayam sahut sahutan, Burung Tekukur pun tak mau kalah ikut menyanyi diselingi Gonggongan Anjing kecil yang bercanda, biarpun Ibunya mesih melingkar pulas diiringi Tabuhan Tambur Barongsai, Memang Prabu Airlangga Hingga Mokswa tidak pernah ke Bali lagi, Hingga Memang Unik Beliau sekarang Pratimanya berada di Bali, bahkan sedang di Patungkan juga di Bali, yang Rencananya Akan Menyaingi Patung Leberty di Amerika, Bersamaan dimulainya Pembuatan Patung GWK, di Trowulan Pura Majapahit Tempat Pelinggih Prabu Airlangga yang termegah di Nusantara, dan yang selalu di ODALI tepat nya 30 September 2001 mirip G 30 S Imam Musala Putri Cempa , Khoirul Huda Guru SMP Islam juga Ketua GP Ansor Trowulan dan Ketua Fraksi PKB Anggota DPRD Mojokerto KH Nurhadi bersama MUSPIKA mulai mengobok ngobok Pura Majapahit yang kebetulan menjelang ada Odalan Yaitu Purnama ketiga yang dianggap membangkitkan Upacara Setan yang sudah ditumpas 500 tahun silam ditambah 1965, Upacara Odalan yang asli adat Majapahit inilah yang membuat Marah dan Geram para Tokoh Islam Arab di Trowulan [Kitab Tan Khoen Swie belum ada yang tahu karena masih dalam larangan terbit dan dibaca] dimana 500 tahun yang lalu Trowulan diserang Raden Patah dan Para Wali [Awal 2009 Kitab Babad Kadhiri ini sudah terbit kembali] dan sangat mengejutkan ternyata Apa yang tertulis dalam kitab babad Kadhiri itu pun menceritakan tentang kejadian Trowulan dan diulangi Orang Islam mirip 500 tahun yang lalu yaitu Serbuan karyono ditambah BOM diakhiri Penutupan oleh Camat yang Camat nya tewas kena Struk akibat numpas adat sendiri,

Jadi mereka tidak mengakui adanya Kemerdekaan 1945 dan Dasar negara Pancasila, ini dibuktikan dari Sejarah setelah Pejuang 1945 berhasil memerdekakan Bangsa ada Pemberontakan Darul Islam, Tentara Islam Indonesia, Permesta dll Islam tetap ingin menguasai Negri ini dengan Sariat Islam dimana Patah yang mengangkat Diri Raja Demak Gagal hanya 75 tahun berkuasa diganti Belanda Kristen 350 tahun dan membebaskan Acara Jawa Kafir karena Kristen pun di sebut Kafir oleh Islam jadi Kafir ketemu Kafir klop bikin Selamatan Nyuguh danyang tapi intern dalam Pabrik Kafir, dan Belanda kalah oleh Jepang Budha 3,5 tahun, Indonesia Maerdeka Bung Karno Presiden RI sempat di Granat, di Bedil, di BOM sangat di benci islam karena tidak mau sariat Islam tapi Pancasila Nasakom ingin menyatukan Asia Afrika tapi adat Arab mana bisa menerima ? dengan saudara kristen pun numpas, Akhirnya ada rekayasa G 30 S yang mana akhirnya Para Pengikut Bung Karno yang belum siap [TV masakini menjelaskan] 1965-1966 ditumpas dengan cap PKI dipanasi Fitnah di Media Cetak dan TVRI, dimana Para Jendral diculik dan kemaluannya dipotong, Matanya di cungkil untuk memanasi agar Orang menumpas PKI yang katanya tidak ber Tuhan dan kejam, Padahal Islam sudah terbukti paling kejam numpas Kristen Genosida dengan Perang Salib nya dan sejarahnya ditutupi malah ngaku Damai katanya dll berita sadistis yang ternyata belakangan Bohong besar, dimana ditemukan VISUM ASLI yang tidak ada pencungkilan mata dan pemotongan Kemaluan, Untung Dokter Pembuat Visum masih Hidup, Beliau ditayangkan di TV disaksikan seluruh Dunia, dengan tangan gemetar dimakan Usur, memegang surat Visum dan untung belum pikun, mengakui sebagai pembuat dan mengakui pula TANDA TANGAN miliknya sendiri di Visum Asli tersebut, Efek nya Film G 30 S PKI dicabut dari peredaran dan dianggap Film Kebohongan Besar, Ini pun karena menganggap Bangsa kita Tolol hingga mau menumpas bangsa sendiri dan kebetulan Islam yang ingin Eksis Menguasai Negri ini pun mengambil kesempatan menumpas selain Islam hingga sukses menumpas Sukarnoiusme yang ber Pancasila diganti Sariat Islam di pedesaan mengepung kota Bung Karno pun ditahan dan tewas dalam setatus masih ditahan oleh RI dan ini digunakan islam untuk memperkuat diri dengan menumpas Orang nya Bung Karno dengan cap PKI bahkan menggantung Gambar Bung Karno pun tak luput penghancuran dan keluarganya di bunuh semua dengan cap Komunis, Padahal Bung Karno pernah mennyebut Komunis Sosialis itu Pendirinya Jesus dan Orang disuru melihat betapa tindak tanduk Jesus adalah sangat Sosialis dan Komunis membela orang kecil dan narimo hingga Paus menganugrahkan Salib kalungnya pada Bung Karno kini malah Komunis dibilang tidak ber Tuhan oleh islam, tapi kita maklum yang Kristen juga ditumpas disebut Kafir dan selain islam memang Kafir hingga Gereja Gereja Besar model Gothe kini jadi Masjit semua di Film Jejak Islam dan Jalur Sutra serta jejak Rasul, di Trowulan pun ada Gerakan Islam arab Ulang yaitu Kelompok Imam Karyono unjuk gigi bahkan Hyang Suryo mau dicap PKI hingga dipanggil di Polres mojokerto Mereka tidak tahu Penipuannya sudah terungkap di TV dan menganggap Orang masih tolol dan memang Tolol betul tambah goblog Katak dalam tempurung pepatah SD nya tapi mereka yang buat membodohkan rakyat yang memang bodoh, padahal Hyang Surya adalah aktif pelestari Budaya Majapahit yang lestari di Bali, bahkan Keluarganya banyak yang diberbagai Segi Pekerjaan termasuk di Pemerintahan, Militer dan Swasta, ahli Hukum, bahkan tersebar di Dunia sesuai ahlinya yang tidak banyak diketahui karena waktu itu kan tidak boleh Primordial, Jadi Hyang Suryo ya Hyang Surya Pribadi bukan Bapak nya, Kakaknya, Kakeknya, Pamannya, atau Pangeran Keraton, Gusti Panembahan dll Hyang Suryo yang Eyang Suryo dengan perjuangan Pribadi dan Kewajiban melihat Para Leluhur Majapahit di Hancurkan, Candi, Punden, Danyang, tempat Keramat yang 1965-1966 tidak boleh di Upacarai karena musrik dari pandangan Islam Arab, Akibat di tumpasnya Orang yang bukan Islam, hingga Hanya Masjit dan Pesantren di Pedesaan yang boleh hidup, Orang pun Takut kalau tidak ber AGAMA / BERTUHAN maka semua akhirnya dengan terpaksa masuk Agama yang disediakan Pemerintah itupun di Pedesaan hanya Islam yang harus di anut kemudian karena takut ini didoktrin Adat Arab dan dibuat Anti Adat sendiri dan diajari Numpas adat sendiri termasuk membunuh pelaksanannya yaitu Orang Musrik penyembah Setan, Lainnya hanya Show untuk di Perkotaan Besar yang memang sejak jaman Belanda ada gereja Katedral, Gereja Peninggalan Belanda yang sudah punya umat sejak Jaman Dahulu tetap bisa hidup dan mereka tidak diculik karena sulit menyalahkan, Hanya Tokoh Militer yang membahayakan saja pada di tahan, supaya Tidak jadi Beking orang yang mau dihilangkan, di pedesaan Gerejapun dibakar dan di tumpas pengikutnya hingga hanya islam yang boleh hidup akhirnya negara terpecah seperti di Arab, Ada Daerah Kristen daerah Kejawen daerah Setan dll, kalau ada kesempatan lha lalu berburu Kepala kristen seperti Ambon dan Poso, Penjarahan, Pengambil Alihan Rumah yang dalih di cap PKI memang lagi ngetren, Sekolah China pada di tutup dan disita Gedungnya, Banyak Guru yang dibunuh dan hilang, juga Orang China banyak yang hilang seperti di Kediri sampai buku Tan Khoen Swie pun dilarang ada Kepres 1966 kalau Tanah Eigendom milik TNI AD, dan akhirnya banyak Makam China di gusur [Jawa Pos],

Di tulung Agung disini banyak yang dibunuh mayatnya dibuang kali Brantas ya ada yang untung dikuburan masal masih bisa disekar oleh keluarganya, saksi hidup pun banyak masih hidup, Blitar  Penumpasan sampai 1971 Koran MEMO Kediri memberitakan mulai digali itu kuburan masal dll, kalau rakyat kecil wah itu Sungai Brantas penuh mayat sampai  Surabaya, Jalan Raya Karang Pilang hingga Rolak dipinggir Sungai sekitar Gudang dan Pabrik banyak kuburan masal mayat dari Sungai, Dulu Mbah Soemo Polisi Karang Pilang sejak Jaman Belanda, Pak Tawar juga Polisi dibantu RM Rochmat dan Orang Tua di Karang Pilang pada sibuk nguburi mayat, juga Banyak Truk bermuatan Algojo Islam yang mau membunuh dan menculik Warga dimasukkan Komplek KKO Karang pilang hingga Warga sekitar KKO / TNI AL selamat sedang daerah Sepanjang nyebrang Sungai banyak orang dibunuh diangkut Truk yang sopirnya masih hidup tapi belum mau membocorkan dimana Orang Turuk Trukan itu di gorok, tidak seperti daerah yang tidak ada Militernya yang melindungi mereka tewas ditumpas sampai bayinya seperti wilayah Jember Tumpas itu ada saksi Armed dinas di Kencong Jember melihat Ribuan Orang di bunuh dimasukkan Sumur oleh Islam dan saksi ini kini di Cimahi. Hingga Kekuasaan Islam sangat kuat tak tertandingi, sedikit ada yang tidak disenangi ya tumpas,apalagi MUI menyesatkan,  Ini termasuk Hyang Suryo yang sudah berusaha tidak pernah nyakiti Orang dan ini bisa di cek pada Penduduk Trowulan Hyang Suryo sudah dikenal sejak 60 an hingga 1970 itu Jaini Pendopo Agung di Belok / di Pasung Hyang Suryo yang melepas, Jaini masih hidup dan keponakan nya masih hidup jadi mereka masih Kenal Hyang Suryo, Juga Mbah Mariam Putri Cempa kenal Hyang Suryo masih Gadis kini sudah jadi Mbah dan banyak lagi, tapi yang disebut yang gampang dikenal dan ditemui sebab yang tua banyak yang mati, Juga disaksikan Hasannudin Pengusaha Properti di Karang Pilang, Orang Madura kerabat Jendral Hartono Menhamkam Pangab mantan, Juga MENANTU Kepala Desa Kedis Busung Biyu Buleleng yang dapat Kalpataru dulu Polisi belakangan DPRD Bali namanya mungkin Menga tahun 80 an Hasan mendampingi Hyang Suryo ke Boyolangu, melihat dengan mata kepala sendiri ini  Pemuda Hasannudin Menantu Orang bali bahwa Hyang Suryo dikenal masyarakat, bahkan Tokoh nya masih ingat 1955 Hyang Suryo bersama Mbo Ayanen naik sepeda ontel ke Candi Boyolangu menjelang kebrangkatan ke Bali 1956 untuk belajar adat Majapahit, jadi Orang Berjuang untuk Leluhur pun di obok obok bahkan di Tutup dilarang Ritual dan kegiatan dalam bentuk apapun, hingga terjadi Keanehan Prabu Airlangga kini di Bali, tidak lain tidak bukan coba Trowulan tidak ditutup kan tetap Odalan di Trowulan, Orang Bali yang percaya Turun Temurun dan untung tidak di Tumpas, tentu tetap Beramai ramai Odalan di Trowulan bahkan Kolonel Agung pun Orang Bali diserbu dan Pelinggihnya dihancurkan agar Orang Bali tahu kalau Hindu Hancur kolonel Agung tewas dan dikubur di Bong China Trowulan, waktu itu Budaya Majapahit masih bisa Odalan dan Tokoh Agama Islam Kejawen ngerti ini Budaya, tapi karena Keserakahan ingin hidup sendiri Seperti Aeab hanya kelompok Wahabi, Irak hanya Siah, Afganistan Taliban, Iran Suni dll Indonesiapun dianggap Roti mau dibagi bagi, llha karena Trowulan di tutup inilah Prabu Airlangga kebetulan di Patungkan di GWK beliau di Undang, kemudian juga bisa Odalan atau diberi makan oleh keturunannya Di Bali sejak 2004,  juga Leluhur Lainnya ikut dibuatkan Candi dan Bisa di Upacarai, inilah perjuangan Hyang Suryo hanya agar bisa Leluhur Majapahit tetap di Upacarai sesuai Adat nya Dahulu sebelum Islam masuk karena Leluhur seperti Prabu Airlangga sudah Mokswa sebelum Islam masuk Nusantara jadi tidak kenal adat Arab,

Kemudian ada janji Leluhur bahwa 500 tahun Majapahit akan kembali berjaya yang ditulis Sabdopalon dan kini terbukti itu Tulisan, bisa saja Orang sudah muak dengan cara Islam yang mau menang menangan menjajah Negri ini, lha hyang Suryo berjuang dalam bidangnya  melinggihkan Leluhur di Bali dulu, Karena Trowulan sudah tidak bisa Upacara dan dilarang oleh Orang yang mengagungkan adat Arab yang tidak kenal Odalan dan Caru seperti Imam Takmir Karyono yang Guru Terbangan dan Samroh juga bikin Bola mangkanya Orang lain dianggap Bola untuk disepak kesana kemari, ya banyak katanya membantu tapi bukan segi Leluhur nya tapi ingin Menarik Wisata dan tujuannya dapat uang, tapi tidak mengerti Leluhur akhirnya ya percuma saja karena mereka terbentur  Upacara Adat Odalan dan Caru dan Patung Berhala yang tidak dimengerti selama 500 tahun akhirnya bisa mundur padahal yang dicari ke Arab juga hanya Batu Hitam yang banyak dikritik Tipuan Arab cari duit lha yang ditipu mau kan ya hak asasi juga bahkan malah kena tipu menhancurkan budaya sendiri kalu kita ingin nyadarkan ya jelas dihambat dan ditutup supaya adat Arab tetap eksis dan kita percaya KARMAPALA akan jalan, lebih baik ini kita Upacara dulu di Bali hari ini odalan biar dimata Orang Bali yang tidak berkawitan Airlangga kecil upacaranya tapi Besar Bagi Leluhur karena mereka Iklas ber Upacara dan 500 tahun libur tidak di Upacarai tanahnya hanya disiram tahi hasilnya untuk naik haji, biarpun hanya dikritik, kita jalan terus demi Leluhur, biarlah Orang mengkeritik, Nanti Kalau Pageblug ya baru Tahulah pagi sakit sore mati, dan kita tidak memaksa,

Leluhur kan tidak bisa apa-apa di Jawa Candi nya dihancurkan islam, tidak boleh di Upacarai karena bertentangan dengan adat Arab /Allah yang tidak kenal Njuguh, Odalan, Ruwat deso, caru dll, ya kita keturunannya wajib tetap ngupacarai, kalau tidak ada yang mau ngupacarai lagi bagaimana? Semua sudah hancur, Keturunannya tidak tahu menahu akibat dididik adat Arab, bahkan ikut menghancurkan, jadi memang butuh orang yang bisa membela ya Hayang Suryo sampai sendirian di Trowulan jadi bulan bulanan Arab dan Muspika, agar Beliau bisa bergerak dan Leluhur Kuat, kan harus di beri makan Odalan dan caru? Untung Malah kini banyak Orang Manca mulai percaya dan menghormati Leluhur, contoh Patung genesa Tertinggi Buleleng malah Orang Jerman [Arya] inilah contoh, mengharap bangsa sendiri otak nya Arab yang dipikir ya kepentingan Arab biar makmur seperti Haji nya yang diurus, ngurus buang uang untuk setan? jelas tidak mau donk kan bukan Adatnya. inilah semoga Leluhur senang "PANGDEMEN" dengan bisanya Odalan di Bali yaitu di GWK hari ini  oh ya apakah di Bali ada Pura Prabu Airlangga? kalau ada mohon informasi, agar kami bisa bangga bahwa Parabu Airlangga masih ada yang Ngodali juga, jadi  tidak hanya Pura Majapahit GWK, dan apakah Pura itu Punya pratima Prabu Airlangga? kalau ada Pratima nya tolong kita bersatu bikin Odalan dan saling berhubungan mengingat di Jawa ditutup dan di GWK hanya sementara {Drs. Komang Artanegara Panitia Odalan} Ungasan 1-11-2009,-

ODALAN DAN MENGUNGKAP KIBULAN ARAB PURA MAJAPAHIT GWK

1965-1966 Terjadi Penunpasan PKI, ini hanya istilah kambing hitam,
Yang ditumpas adaalah Orang yang tidak ke Masjit / yang bukan Islam, Bisa dibuktikan Adat dan Budaya China pun ikut di berantas, Punden tempat tempat Keramat / Leluhur juga dihancurkan dan Pelarangan Acara Ruwat / Bersih Desa, Juga apapoun yang berbau SOEKARNO juga diberantas, Buku dan Ajaran nya dilarang, contoh Universitas MARHAEN pun dilarang hingga ganti nama MAHENDRADATA, Buku Buku pun yang mengungkap Kebenanaran yang bisa membuat Orang tahu Sejarah di berangus dengan kedok melecehkan Islam itu Buku Tan Khoen Swie yang bebas terbit sejak 1830 ikut dilarang, Akhirnya Pura Majapahit Trowulan yang bernuansa Pancasila pun mengalami Serbuan bahkan di BOM , Akhirnya pada 16 November 2001 Camat Trowulan memasang Papan "Dilarang Ritual dan Kegiatan dalam Bentuk apapun" disusul sang camat langsung STRUK dan masuk RS 3 tahun kemudian Tewas, Yang sangat Mengejutkan awal 2009 dimana Buku Tan Khoen Swie diterbitkan kembali sebagai BABAD KADHIRI masyarakat bisa membaca, dimana diungkap kebobrokan dan Penipuan Islam atas Majapahit, Pembakaran buku buku Budha, Penyerangan ke Majapahit yang tidak siap Perang Karena Brawijaya sudah sangat Tua dan hanya Simbol saja, seperti saat ini Raja Thailand, Ratu Inggris, Kaisar Jepang dan Raja atau Presiden lainnya yang hanya simbol Pemersatu saja, yang gerak Perdana Mentri / Patih Gajah Mada nya, Ada pepatah "Sepandai pandai Menyimpan Bangkai, pasti akan tercium Baunya" 1965-1966 Kekuatan Islam merajalela di pedesaan di Jawa dan Nusantara, Hingga Mayoritas Tunggal, Ijin Gereja jangan mimpi bisa turun, Gereja lama pun di bakar, di BOM dan pengikutnya di persulit, Kejawen pun tak luput dari Penghancuran, yang bisa dibuktikan itu Saptodarmo di jokja dihancurkan, Pimpinan Paguyupan / Kepercayaan / Kejawen selalu di PANGGIL disidang Oleh Tokoh Agama Islam di Muspika setempat [termasuk Hyang Suryo] kemudian di Bubar kan bahkan ada yang di Hancurkan, bila agak kuat MUI segera membuat Fatwa SESAT lalu kembali dihancurkan masa yang disiapkan sebagai Penghancur dan kebal hukum ,hingga Polisi pun harus ikut menyalahkan dan menangkap Pimpinannya nya atas Fatwa adat Arab yang paling legal, contoh Ustad ROI solat berbahasa Indonesia [kasihan sumpah pemuda berbahasa satu Indonesia] di Malang, Sadek Terima Wahyu, Lia Eden juga dapat wahyu Jibril? apa bukan jibril yang ditangkap sebagai Teroris merasakan penjara dll, ada satu Kepercayaan Banten Pimpinannya keluar Rapat dari Pemda Anak buah nya Demo bawa Klewang, ini tak ada kabarnya lagi di TV mungkin kuat didiamkan MUI mungkin diam juga melihat berani melawan, Aliran Injil Taurat dan Jabur di Jakarta juga dibubarkan [TV], Padahal Nabi Muhammad memerintahkan Pelajari Injil Taurat dan Jabur, Orang memakai di sesatkan ini aneh padahal 10 hukum Allah ada di Taurat, Adat pakai Dupa ada di Injil jadi kalau ini dilarang di pelajari benar juga yang diajarkan jihat nge BOM dan mati disambut Bidadari pinter juga ya kita yang tolol, bahkan Rumah Nabi pun malah dihancurkan agar Sang Nabi tidak dikultuskan juga cucu Nabi Hasan Husin di jadikan Lawar Bali peristiwa Karbala, juga Dayak Hindu Buda harus bubar tempo 6 bulan disomasi Kapolres Indramayu [TV]sekarang sudah lewat berarti sudah bubar, dll dst dsb,

Demikan hebat Dominasi Islam Adat Arab di Negri ini yang konon negara Pancasila Penggalinya Bung Karno malah tewas dalam Tahanan RI Negara Pancasila sendiri, Mesjit bebas [Ruko Puri Gading di Jimbaran, bisa menghentikan Orang Bali Mlaspas melarang membunyikan Kidung waktu mereka solat ,padahal di An TV di jakarta Orang Kristen sembahyabng di Ruko dihancurkan Habib dan anak buahnya "Ruko kok untuk tempat ibadah" kata Habib padahal Islam sendiri di Ruko Puri Gading Jimbaran bebas pakai speaker Keras apa adil?], Menyesatkan oarang bebas, membakar. menghancurkan Aliran yang tidak disenangi Bebas , itu di TV Mahasiswa theologi Kristen, kampusnya di serbu karena Kristen bukan Pesantren ,ngungsi ke bekas Gedung Walikota lalu di Gusur lagi, juga Kampus Achmadiah sejak 1825 didserbu Habib dan dihancurkan si Habib menyomasi Negara RI untuk membubarkan dan benar Presiden Rapat Mentri mengeluarkan SKB demi 1 Habib hebat sekali itu punya ALRI, ADRI, AURI, POLRI, DPR, MPR, takut sama 1 Habib ini memalukan Dunia, Universitas Kristen Dulos Jakarta dulu dibakar rata tanah [TV] juga Pura Majapahit Trowulan di Serbu dan di BOM gagal kini di tutup, ada istilah Islam Dajjal / Raja Setan jadi mungkin ini Islam Dajjal yang ngaku Allah kan Dajjal ciptaan Allah tidak salah tindakannya atas nama Allah, Kalau Kristen ada cerita Lusiver mungkin Keristen Lusiver Alvatarz yang bilang orang lain setan dirinya justru Raja Setan Lusiver "Maling teriak Maling" dll dst dsb Islam sudah Enak masih serakah juga mau ngangkangi / nguwasai / memiliki Negri ini dengan mengganti Pancasila menjadi Sariat Islam agar bisa menumpas selain islam yang sudah sekarat bahkan mati, saya baru Nge klik Kibulan Arab / Arab Ngibul di GOOGLE ini disana banyak penjelasan Penipuan Arab sampai Ikso Mikrat yang katanya ngibul ini Tulisan Orang yang punya blog sendiri mengungkap secara Ilmiah masuk akal Penipuan Arab sampai Haji dll dst dsb,[silahkan klik sendiri Arab ngibul / Arab penipu / Kibulan Arab] sampai saya malu melihat kita dianggap Bangsa yang bodoh / tolol / Otak Tahi, kalau Mangku GRP Nokoprawiro bilang KEMPEL artinya? masih didiskusikan,

Hebat sekali ini Islam, Lalu akhirnya Teror BOM jalan, Gereja Gereja di Indonesia malam Natal 2000 di BOM termasuk Mojokerto daerah Majapahit, Bali 2X di BOM, Terakhir Mariot Nurdin Top berhasil di tembak biarpun dibei istri dan dilindungi,Sampai Karena Pura Majapahit Trowulan ditutup dan Pengunjung / Mangku Di SERET keluar Pura oleh Takmir / Imam Karyono Allah nya Trowulan disaksikan Muspika dan Masyarakat untuk Show kekuasaan Islam di negeri ini yang konon negara Pancasila tapi penduduknya dianggap tolol karena jujur, Akhirnya Pura Majapahit di Undang Ke Bali dan Awalnya bisa Odalan tetap di Kawasan GWK sejak 2004, Hingga Besok 1-1-2009 Pratima Prabu Airlangga akan diiring dari Gedongnya di Ruko Puri Gading menuju GWK [dulu Gedongnya di di Ruko GWK tapi diminta kembali Investor Baru], kini Pengunjung dari Jawa sudah berdatangan pagi ini, Pendeta Bun Bio Mpek Hong Tjie, Tjun Fei, Ko Hin, Cen Cen, Yeni, Silvi dll untuk Ngiring Kirap Pratima menuju GWK Persiapan Odalan untuk Prabu Airlangga ini sudah final, Dari Mengui sudah hadir di GWK untuk ikut Ngayah hari ini, Gamelan dari Buleleng sudah daptar untuk OdaLan mengingat Buleleng sudah memiliki Ganesa Tertinggi di Dunia di koordinir Gusti Putu Surya, disamping juga sumbangan Setempat, Panitia Odalan saya Drs. Komang Artanegara pegawai GWK bisa tidur tenang karena semua sudah beres semua tinggal jalan tanpa kekurangan apapun Umat tulus iklas membantu tanpa paksaan sekemampuan masing masing, Lakon keluarga Bendesa Adat Jimbaran, Kuing, Donal, Lupa, Putu, Dewa, Acuwe, Ameng, Akian, Cie Cie dll sudah ngumpul libur untuk membantu Odalan hari ini sambil menemui Tamu Tamu dari Jawa untuk di service karena Kasian jauh jauh datang dan disiapkan Ikan laut untuk di bakar / panggang malam nanti, Jero gede Susila sibuk ngoordinasi Tamu Luar Negri ngatur Hotel dan konsumsi, Biksu, Mangku pada sibuk mengatur Upacara pasang penjor, bikin Banten dll,

Demikianlah suatu gambaran kesibukan berjuang ntuk melestarikan Adat budaya Leluhur / Pik Kong Majapahit yang dilarang di Bekas Pusat Kerajaan nya dimana yang sempat bisa menorehkan Sejarah Kebesaran Bangsa ini dengan Menyatukan Nusantara yang sekarang tinggal Impian dan kenangan karena kita setelah Para Pejuang Kemerdekaan berhasil membuat Indonesia Merdeka, Bung Karno Pendiri RI dan Penggali Pancasila setelah pengikutnya 1965-1966 di Tumpas Beliaupun di Tahan hingga Tewas dan masih bersetatus Tahanan RI maka adat Kerukunan pun di Haram kan diganti Adat Arab yang anti kerukunan dengan Bukti dengan Saudaranya Kristen pun tidak bisa damai sampai Kiamat, dimana Pura Majapahit Trowulan yang menjadi Perekat semua Agama, Suku, dan ras Karena Memuja Leluhur / Kawitan bersama pun di Brantas, hingga ke Bali oleh Islam adat Arab yang tidak kenal Bunga, Buah, Tumpeng, Adat Asli negri ini juga Bali dll kenalnya cuma Kurma, dan kini terbukti Odalan di Pura Majapahit GWK, bahkan sempat di Obok Obok menggunakan Orang Bali AA Rai Dalem GM GWK yang mau menggusur Pelinggih Prabu Airlangga yang hanya seharga 200.000,- tapi Upacaranya sudah tak ternilai lagi, hingga Saya Drs. Komang Artanegara yang juga pegawai GWK tetap berjuang mempertahankan Leluhur Kawitan kita karena merasa Orang Bali, samapai Patung GWK selesai kan dulu diundang untuk merestui Patung GWK kok tidak malu sama Buleleng yang nyungsung Ganesa ditaruh Musium dan di Odali hanya tempo 9 bulan Buleleng sudah Terwujut itu Ganesa Tertinggi di Dunia dan diresmikan Sri Wilatikta Brahmaraja XI dan Ibu Sukmawati Sukarno, sedang GWK belum terwujut sudah mau ngusir padahal dulu minta restu Prabu Airlangga dan mengundang Beliau, tidak usah diusir nanti Kalau Patung GWK selesai kita Upacarai dan dipulangkan ke Jawa, dan saya mengerti Sejarah, serta Sejarah kedatangan Pratima Prabu Airlangga ini dengan jelas dan terjun mengatur dan ikut dalam kepengurusan Pura Majapahit yang kecil sederhana hina tapi Gaung nya men Dunia dimana United Kingdom dari Inggris mengunjungi Pura ini dan Rombomngan ini sangat hormat dengan Brahmaraja XI bahkan bersimpuh menerima curahan Tirta serta mendengar Darmawacana Turunan ke XI Brahma Wisesa yang melinggih di Pura Besakih Bali, Pelinggih di Jawa sudah Hancur 500 tahun yang lalu jadi tinggal di Besakih yang lestari tidak bisa dihancurkan Islam, dulu pernah mau di BOM tapi bom meledak di Situbondo "Bis Pemudi Express" [dokumen VCD dan Foto Kunhungan United Kingdom ada], dimana Beliau Sri Wilatikta Barahmaraja XI bisa membuktikan Pratima Ganesa di Sungsung di Odali di Singaraja dalam tempo 9 bulan terwujut Gahesa Tertinggi di Dunia masuk MURI bahkan dihadiri Delegasi se Dunia, dan Beliau memberi sambutan dimana Bung Karno Adalah Ganesa, Jadi Patung itu bisa terwujut berkat Buleleng pernah melahirkan Ganesa yaitu Bung Karno Manusia Terpandai titel DOKTOR nya 26 serta Kesaktiannya tak meragukan, kalahnya oleh Bangsanya sendiri, jadi tidak memalukan kalau sampai tewas ditangan lawannya.

Kamis, 29 Oktober 2009

BUKTI ADANYA ALAM NISKALA / GAIB / ALAM LELUHUR


Seorang Mangku Tua, Kurus, pakaiannya jarang ganti bercerita, Dirinya di kunci Dalam Rumah Tempat Pusaka Majapahit milik Hyang Surya Wilatikta sebagian besar disimpan, Sebagian di Puri Anom Nyejer, Yang Ngunci Gusti Ngurah Panji Pangeran Puri Anom Tabanan, jadi nama Mangku ini tanya Beliau, Didepan puluhan pendengar Sang Mangku Cerita: Dirinya melihat Pusaka berterbangan, Sinar Warna macam macam seperti Pelangi, Dirinya sampai Ketakutan, Tapi berkat pengalaman di tempat tempat Tenget / Angker, Sang Mangku akhirnya bisa bertahan, tapi tidak berani mengulang lagi, Mangku yang biasa di Kubon Tingguh Pura Paling Tenget / Angker ini adalah tempat nya biasa Meditasi, Pada Awalnya Sang Mangku merasa agak meremehkan Pusaka Pusaka Majapahit, Ketika itu Gusti Ngurah Panji mungkin memberi pelajaran dengan mengunci dan meninggalkan Sang Mangku di Rumah Tenget, Yang Bertahun tahun tidak ada yang menempati, dan di Berikan Hyang Suryo untuk tempat tinggal, Letak nya cukup menyeramkan, Sepi banyak Leak, Gamang, Wong Samar waktu itu di Rumah itu, jam 19.00 sebelah rumah sudah ada Celepuk / Burung Hantu berkicau, bahkan bisa tertawa, Para Pecalang Odalan Kubon Tingguh sampai heran dan bertanya siapa Hyang Suryo kok berani tinggal di rumah Tenget / Angker depan Prajapati lagi kepada Gusti Nengah,

Bahkan Gusti Nengah Jero Jaksa minta Bok / Rambut MEMEDI dikabulkan atas Restu Hyang Suryo dan bisa ditanyakan orangnya masih ada, memang sulit diceritakan, suatu pemandangan Niskala dan dianggap Orang Gila, tapi sebetulnya bisa dirasakan, kalau ada Alam Roh mendekat Orang akan merinding bulu kuduknya berdiri akibat suatu Aura Lain didekatnya, Tapi belum bisa melihat, Mendengar karena Frekwensi belum ketemu, Kalau Meditasi ditempat Sepi / atau Saklaral seperti di Gunung seperti Jesus Nabinya Kristen pun di gunung, mengosongkan Pikiran / Meditasi / Bertapa, Nutupi Nawa Sanga pasti akan bertemu Wong Samar / Mahluk Alam Halus / Iblis [Istilah Bibel] contoh yang mendunia dan banyak yang tahu yaitu Cerita Jesus Tapa 40 hari 40 Malam katanya di Goda Iblis 3 X, Ditawari di Beri Kota yang Indah, dijadikan Raja dll, Justru Orang sekarang inilah yang dicari kalau bertapa, Disana di Ceritakan jesus tidak mau akhirnya menderita di Salib, coba kalau mau kan lain ceritanya seperti Pangeran Sanber Nyawa bertemu Ratu Kidul itu hal tak terbantahkan menjadi Adat yang dipercaya Keturunannya sampai saat ini di Jogja dan Solo,

Sayangnya Sultan X jogja sudah naik Haji ini Sultan pertama yang naik Haji untuk Pencalonan Presiden agar didukung Mayoritas Islam harus Haji, dan mungkin karena sudah Haji Ratu Kidul marah maka Jogja kena Gempa ini hanya analisis kan boleh saja toh Masuk Ramalan Sabdopalon itu gempa yang dipercaya banyak oarang, inilah contoh cerita Dunia yang populer, Juga Nabi Musa / Moses bertemu Tuhan mendapatkan 10 Hukum Allah, dimana yang kelima bunyinya "HORMATILAH ORANG TUA MU AGAR MENDAPATKAN SURGA DAN USIA YANG PANJANG" disini kita simak mendapat SURGA kemudian USIA Panjang, ini kan Surga berarti di dunia, baru usia panjang sekali lagi cermati ini,

Orang kalau di Dunia ini Enak cukup makan pikiran tenang kan Umur pun panjang berarti Surga ada di Dunia, kenapa tidak umur panjang dan masuk Surga? Setelah menghormati Orang Tua / Leluhur kita diberi Kerahayuan, tentunya Umur panjang bukan? ini contoh kita sudah punya Kitab sendiri Negarakertagama menyebutkan bahwa Upacara SRADA akan membuat Sri Paduka Prajnaparamita / Paduka Patni / Leluhur Putri tentu senang di Alam Budaloka dan akan memberikan Kejayaan Kepada Sang Prabu [Hayam Wuruk] selama Bulan Dan Surya bersinar, terbukti Prabu Hayam Wuruk yang melaksanakan Upacara Srada hingga Majapahit mencapai Zaman Keemasan dan, Juga Orang Bali masih percaya selalu Upacara Srada hingga Bali mencapai Kejayaan di Kagumi Dunia hingga detik ini biarpun di BOM 2X, Dan ini kita ambil dari Kitab Alvatarz ya itu BIBEL yang dijadikan acuan dengan Kiamat, nanti di Bangkitkan dari Kubur Hindu Buda akan ditumpas, di Pengadilan akhir padahal di Dunia Luar Orang nunggu Kiamat tak kunjung tiba, sedang kitab kita sudah mengajarkan "Alam Kadewatan, Alam Budaloka dll" bukan alam kubur dibali tidak dkubur tapi di Aben, tapi ini sekup kecil bukan Mendunia / Sundul Langit 'Kebat Kelewat' Ilmu sehari hari kita dimana kini Hanya Bali yang bisa ditinggali Leluhur dimana Rumah / Pelinggih Leluhur masih ada dan di Upacarai, diluar sudah Kena kitab Sundul Langit untuk Alam Semesta lha ilmu kecil ini sudah tidak dianggap lagi bahkan dibilang ILMU SETAN tapi biarlah, Bali melestarikan Dunia malah Kagum, biarpun Bangsa yang lahir dan Mbadog bahkan hidup enak dinegeri ini membuang Kepercayaan Leluhurnya ya itu Hak asasi juga kok,

Kembali ke Cerita Mangku yang bisa melihat Alam Lain yang harus kita hargai dan Sebagai Pemilik Pusaka pun menghargai dan membenarkan, Sebab Empu kita dulu deberi Kesaktian Setan [Menurut Alvatarz] sampai Empu TANTULAR bisa bikin Pancasila menyatukan Nusantara lha ini Setan, kalau ahli Numpas, membunuh bangsa, adat sendiri Tuhan / Allah, Padahal Alvatarz tidak nonton Debat di TV One, itu Orang Kristen sampai di Suru bikin Fatwa sama Tokoh Agama Islam berjenggot, Ya tidak bisa jawab akhirnya Malu si Kristen wong tidak punya MAJELIS ULAMA KRISTEN untuk bikin Fatwa, ini sangat memalukan ditayangkan ditonton Dunia kehinaan orang Kristen dimata Islam [itu Orang berjenggot mewakili Islam dalam Dialog] ini hanya contoh makanya Orang hina sok menghina Hyang Suryo yang dianggap Orang kalah, mana kalahnya? masih Upacara kok, Tu Alvatarz Kristen pun tidak bisa upacara di Israel, Bakoar koar disini, kalau Sombong di Tempat Kelahiran Jesus kita Salut, Padahal dijawa tidak boleh Odalan ya di Bali masih satu tanah air / Wilayah, Bukan kaya Kristen Alvatarz Negrinya sudah di Tumpas Gereja Gereja nya dijadikan Masjit, Lalu Unjuk gigi di negri Orang wih kok tidak Malu padahal banyak Orang Kristen dan Katolik pada datang berdoa leluhur nati Odalan di Pura GWK ada itu Umat Katolik Ko Hin [Tjioe Swie Hien]dan istrinya sudah nelpon mau hadir tanggal 1-11-2009 juga bawa rombongan temannya dari Surabaya dan malang, kembali ke Alvatarz membangggakan Tanah bukan milik nya, memangnya kamu Penjarah ya, sana pulang ke Negri mu yang kamu banggakan jangan hidup Numpang lalu menghina tanah yang ditumpangi, Jadi Inilah sedikit Contoh Para Leluhur Negri ini selalu di Hina, Padahal Para Leluhur dulu Belum Tahu apa itu Agama Islam, Kristen yang masuk belakangan, abad XV lalu sok bener Menumpas, badahal Majapahit menerima mereka memberi hidup menghargai Agama Suci memberi kebebasan akhirnya setelah kuat?

Mengkafirkan,Numpas, membakar Kitab Kitab yang Adiluhung yang bisa Menyatukan Nusantara, Lalu apa Cerita Agung Timur Tengah? Jesus ? Gagal Total ditumpas, gereja Gereja di jadikan Masjit, disini Bakoar HEBAT Ngaca dong, Orang seluruh Dunia Apapun Agamanya ke Bali sangat menghormati Adat Bali sampai NYEPI pun dihormati dan ingin lihat Acara NYEPI, juga NGABEN, ODALAN dan lain lain, ini bangsa sendiri Harusnya bangga dengan Budaya sendiri eee malah menghina Opho Tumon? Mangkanya kita di cap bangsa TOLOL oleh Dunia, diera Kecanggihan memamerkan Ketololan, sangat memalukan kalau berani Berangkat sana ke Israel bela Kristen, Kalah sama Orang Islam berani daftar ke Palestina perang dengan Israel itu jantan, jangan Teriak Teriak malah menghina adat, budaya dalam Negri yang ditumpangi, Jadi kembali ke Ilmu kita yang Adiluhung dimana Mangku bisa melihat Alam Niskala, Agung Nengah perantara Hyang Suryo minta Bok / Rambut MEMEDI dan diberi Memang ada Orang Tua keriput rambut nya panjang putih semua Mungkin Leluhurnya Gung nengah sendiri? tapi Agung Nengah belum sampai tahap melihat, tapi bisa menerima RAMBUT yang dicabut nya dari Kepala Sang Buyut lalu deberikan, ini peristiwa NYATA orang yang menerima Ranbut masih hidup dan Tinggal di JERO JAKSA Tabanan, silahkan hubungi tidak tahu tanya Gusti Panji Puri Anom yang menyaksikan Keris buatan Empu berhasil merobohkan Beringin waktu Upacara Tumpak Landep dan Nyegara Gunung, Jangan ngomong Setan lagi ini Puri Anom Keturunan ARYA KENCENG Raja Bali dari Majapahit, Beliau tidak di Tumpas seperti di Jawa, yang pada lari kegunung gunung dan Bali, Tapi tetap Lestari bahkan Puri / Kraton / kerajaan nya Peninggalan Majapahit terlengkap di DUNIA punya Bale Kembar sampai untuk Wisata dibawah BUDPAR dan di Hormati DUNIA sekarang timbang Alvatarz dimana Keraton MU Timur Tengah dulu Daerah Jesus, kini milik Jesus tinggal Vatikan Gereja Petrus Negara TERKECIL Dipermukaan Bumi, Tapi Gaung nya kan Besar di DUNIA itu Paus tidak Ngomong Gede separti Alvatarz yang memalukan Jesus Tolong pelajari itu "JEJAK JESUS" jangan ngomong gede tapi tidak ngerti Ajaran NABI nya dimana orang disuru "IKUTI JEJAK KU KALAU INGIN SELAMAT" juga Orang di Bali selalu mengikuti Jejak Leluhurnya yang tebukti bisa MENYATUKAN NUSANTARA kini dipakai DASAR NEGARA kan nyonto Jesus Ngikuti Jejak, lebih baik Ngikuti Jejak Leluhur yang juga tidak bertentangan dengan Jesus yang suka Tapa di Gunung dan Bertemu IBLIS 3X cam kan,

Para Empu jauh sebelum Jesus Lahir Jaman Budho sudah Ahli Bertapa di Gunung Bertemu Dewa bikin Keris Sakti bikin Candi Sewu hanya semalam lagi, sampai sekarang banyak Mangku bertapa ahli melihat barang Halus, yang belum bisa melihat dan mendengar ya Leluhur kasi Mulut bicara biar Kuping bisa dengar namanya Kerauhan pinjam mulut Orang karena belum bisa dengar suara Dewa , ya kalau di Jawa Kesurupan ya Teriak Teriak karena Roh penasaran di GOROK / dibunuh tidak diupacarai dibuang kesungai ditanam sembarangan tuh Film Suster Ngesot tonton dong, Kalau di Pura Majapahit Leluhur Kerauhan Bahasa CHINA itu Jangkwok pernah ngajak ngomong orang Kerauhan bahasa China dan Yang Kerauhan sangat mengerti bahasa China Baru si Jangkwok karena Leluhur memang dari China, Lha Karena bahasa china dilarang selama ini, Gurunya dibunuh dicap PKI Sekolahnya ditutup dan banyak juga dibunuh dihilangkan 1965-1966 maka bahasa china, tulisan China, Barongsai, Adat Budaya China dilarang hingga orang jarang yang mengerti itu adat Budha Ji Lay Hud dan Sakiyamuni yang ada dalam Negarakertagama di Bali Sakyamuni jadi Pura Sakenan menurut Gede Prama, dan hanya Uang China / Kepeng masih dipakai di Bali untuk Upacara bahkan kurs nya sekarang Rp.1000 / Kepeng, tapi Orang tidak bisa baca Tulisannya,

Tapi sekarang sudah Ada Ahlinya dan bebas membaca tanpa takut di ciduk dan di bunuh oleh yang mengaku Islam juga tapi yang mana kan tidak semua islam tukang bunuh bakar Gereja dan anti persatuan dan masih banyak Islam Jowo [jowo=Baik] percaya Leluhur suka selamatan / tumpengan dan nyekar,ada sekarang Islam ukang nge BOM sudah terbunuh dan ditangkap, inilah cerita tentang Alam Lain, jadi tidak tahu jangan asal "JEPLAK" menghina Adat Orang di Danai Ali Orang Arab, berkaca dulu pada diri, masih Terhormat Orang Majapahit itu PANCASILA nya masih dipakai, Keraton masih punya biarpun kecil, Bali masih ada jadi Pusat Perhatian DUNIA dan lebih Luas dari Vatikan masih Untung lho Dulu Wilayah Jesus seluruh Timur Tengah sampai Eropa, sekarang lihat Peta mumpung belum buta, Israel yang konon Pemilik Tanah Perjanjian negara nya kecil, masih ribut Sama Palestina / Filistin yang sukses membikin BUTA si Orang Kuat SAMSON ada film nya Samson and Delilah, ini sejarah lho, bukan mihak, masih belum diakui Tanah Parjanjiannya dengan Leluhurnya Ibrahim atau Jusup yang diberkati, Mereka Perang saling Klaim tanah Warisan yang belum jelas siapa yang berhak, hanya Sejarah Kristen di Tumpas dan Gereja gereja GOTHE dirubah jadi Masjit di Film kan dan di Shoting itu Kejayaan Jesus tapi kini jadi Masjit Megah bukan Gereja Jesus lagi, ini info buat Kristen Alvatarz jangan sok Hebat damata Islam kamu hanya tikus, malah sok Bakoar pada Hyang Suryo bahkan memberi Titel Kyai Haji Terima kasih atas titel nya kepada umat Islam ini yang beri titel Kristen Alvatarz lho. Nanti banyak santri nyium tangan Hyang Suryo karena bertitel KH, Banyak Pakar Dunia mempelajari Ilmu Bali sampai Hyang Suryo pernah mengantar Pakar Luar Negri ikut Hadir Upacara Odalan yang di fasilitasi Ida Pedanda Sindhu Sanur Ida Pedanda ini teman Hyang Suryo sebelum jadi Ratu Pranda, Dulu Sering ke Jawa yang jadi Sopir Gus Putra sekaran terkenal dengan nama Gus Holand di Sindhu Sanur Dulu Hyang Surya pernah Bawa Tanah Trowulan untuk Menumbali Wialayh Sindhu agar bisa untuk Usaha Hotel karena Tanah Sindhu Tenget tahun 80 an, Ida Bagus Alit belum jadi Pedanda, bahkan Beliau Puasa 3 hari berpakaian Reshi ingin mendengar Mantra Wingit Majapahit, Hyang Suryo hanya disuruh mengucapkan dalam hati saja, Beliau kangsung Megeledak / Kerauhan ketika Hyang Suryo membaca Mantra Wingit dalam hati, ini disaksikan banyak Orang termasuk Gus Holand Putranya dan Tokoh tokoh sepiritual lainnya termasuk Pak Torsin dari Lembongan yang datang bila Hyang Suryo ada di Sindhu Beliau tanpa diberi tahu dan nyebrang dari Lembongan ke Sindhu karena Waskita nya hebat Beliau Punya Mantra Mantra Majapahirt, Jadi dengan mengucapkan Mantra dalam hati, ternyata ada Leluhur yang datang, membuat Beliau Kerauhan dan menangis,

Kini Beliau sudah jadi Ida Pedanda Maketu / mengenakan Mahkota kalau Muput Upacara, sebelumnya sering dilukat / disiram Air Suci majapahit oleh Hyang Suryo di Majapahit jawa, dan Beliau memang Brahmana jadi bisa ngerti Alam Lain bukan Teori terbukti Beliau diakui Ida Pedanda dan Muput Upacara pakai Mahkota, inilah Cerita Ilmu dalam Negri yang selalu dilecehkan penganut Allah yang hukum Alah ke lima mereka malah nyuruh menghormati Orang Tua / Leluhur agar dapat Surga dan Usia yang Panjang yang dipraktekkan Orang Bali,-Jimbaran 30-10-2009

WAYANG ADALAH ILMU TERTINGGI VERSI PURA MAJAPAHIT

Cerita Wayang, Kebanyakan Orang melihat Ceritanya, padahal dalam Cerita itu ada sebuah Lambang Imu Tentang Manusia hingga Alam semesta yang sampai kini penuh Rahasia, Contoh : Ketika Prabu Niwatakawaca tertawa terbahak-bahak maka Arjuna melepas Panah Pasupati nya kearah mulut Sang Denawa [Menurut Dewa disini kelemahannya], dan Panah itu akhirnya menewaskan Raja Niwatakawaca yang tidak bisa dikalahkan para Dewa, Dan Arjuna mendapat Hadiah Bidadari Dewi Supraba, Cerita ini bagi yang mengerti ilmu "Sangkan Paraning Dumadi" adalah penjabaran Ilmu itu padahal ilmu ini disebut "Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Jiu" Atau Ilmu yang tidak ada Tulisannya jadi Ilmu dianggap Wahyu Dewa, Padahal Cerita "Arjuna Wiwaha" hanya ada di Kalangan Raja raja Jawa, di India tidak ada, Bagi Ahli Teori Ilmu Sangkan Paraning Dumadi / asal usul Manusia silahkan menyimak Cuplikan Cerita diatas, benar tidak itu adalah Ilmu Sangkan Paraning Dumadi yang sangat dirahasiakan ? Pakar Pakar silahkan berpikir. Kemudian Cerita "Ramayana" kalau dikecilkan ini adalah Tubuh Manusia sendiri, Dimana dalam Diri ada Watak Rahwana, Kumbakarna, Sarpakaneka dan Wibisana semua Orang Apal betul Cerita dan Watak masing masing Wayang itu, Tubuh adalah Rama, dan untuk mengalahkan dan menonjolkan Watak baik, diperlukan Bantuan luar, yaitu Hanoman dll, jadi Manusia butuh belajar ilmu dari Para Guru kalau sekarang sekolah sampai Kuliah sesuai yang dikehendaki Bidangnya. Jadi Watak Rahwana dengan Contoh perbuatannya harus dicegah, tapi tidak bisa di Bunuh, jadi dilemahkan, dalam Cerita Rahwana tidak bisa mati, Ini adalah salah satu Roh Manusia jadi tidak Boleh di Matikan Orang Budha sampai Vegetarian untu melemahkan watak kurang baik tapi tidak bisa membunuh watak itu ini contoh, ini mirip dengan Hyang Sukma Luhur, Hyang Sukma Wisesa, Hyang Sukma Lumbara, Hyang Sukma Langgeng, Langgeng inilah yang terakhir Meninggalkan Tubuh, barulah Manusia benar benar Mati, Bila hanya Hyang Sukma Luhur yang hilang, Manusia tidak berbudi Luhur ini contoh saja, Mangkanya digunakan Orang Pintar dari Luar dengan kedok Agama Suci, Dia membunuh Sukma Luhur Orang Jawa agar tidak punya Keluhuran Budi, juga membunuh Sukma Wisesa agar Orang tidak punya Harga Diri dan seterusnya diadu menumpas bangsa sendiri itu kesempatan 1965-1966 numapas Kafir / Kuminis padahal apa itu Komunis / Sosialis Bung Karno Berpidato bagwa pendiri Komunis dan Sosilalis adalah Jesus, kalung Sri Paus dilepas dihadiahkan pada Bung Karno yang DOKTOR nya 26, Ambil contoh Karena semua Roh sudah meninggalkan tubuh Tinggal Hyang Sukma / Roh Langgeng yang ditubuh maka Orang ini KOMA hidup tapi menurut Dokter Koma, dan ada yang bisa sembuh sesetelah beberapa tahun koma, jadi Roh bisa pulang Kembali, Karena Sukma Langgeng masih ada dan kondisi Tubuh sehat, selalu diinfus Makanan, Jadi ini Contoh lagi Betapa Sempurnanya Ilmu kita dalam Negri, Ilmu ini kecil karena untuk Diri Sendiri, Sedang Ilmu Agama Besar untuk Alam Semesta, Armagedon, Nubuatan, Kiamat dll, mangkanya ada istilah Jawa "KEBAT KELEWAT" jadi belajar Ilmu Ketinggian Lupa yang kecil yaitu Diri kita ini lho Siapa? dan Akan Kemana? yaitu ilmu yang serba Misteri padahal simpel yaitu "Sangkan Paraning Dumadi" dimana banyak Perguruan pakai nama ini dan hanya Teori, Praktek sampai tahap tingkat 3 itu sudah jarang sekali sebab sudah dianggap Dewa, apalagi tingkat 5 itu sudah dapat gelar Hyang Bhatara Agung dan seterusnya dan sebagainya,

Demikian Hebat nya Ikmu Lokal yang terkenal MOKSWA bisa ketemu Dewa dengan Badan Kasar tanpa harus mati dulu menjadi Roh, ini sekedar Cerita yang tidak ada dalam Agama, kalau Agama Ya Orang Mati kelak di BANGKIT kan Kelak kapan? Ilmu kita Ada Alam Kadewatan bukan Alam nunggu di Kuburan itu ROH nya, Tapi Mokswa bisa berkumpul dengan Para Leluhur ini Para Ida Pedanda Bali apal benar Teorinya. Kenapa Orang di Aben, Memukur dan dilinggihkan di Mrajan, Demikianlah Cerita ini mengapa Ibu Mahendradata Ibunda Prabu Airlangga dimanivestasikan DURGA, Mengapa Airlangga dimanivestasikan WISNU dll, Didunia Luar Tidak ada kan? Orang India di Pura Majapahit Kerauhan WISNU dan mereka mengakui, Karena tidak bisa melihat Langsung melihat, Cukup pakai Medium,dan Medium nya Seorang Maha Reshi India Bapak MOHAN dia tahu benar bahwa WISNU hadir, inilah Cerita Lokal, kalau detail ya sudah dijelaskan sebelumnya, Manusia perlu penyesuaian Gelombang Frekwensi Agar pas bisa Bertemu, Contoh TV dipaskan Frekwensi Indosiar ya yang keluar Indosiar kita bisa melihat berita Wanita TKI tewas dan Peti matinya pulang disambut tangisan Keluarga lalu di kubur, Jadi Manusia Boleh "Sundul Langit" cerita atau baca Kitab Agama samapai belajar Mati masuk Surga di sambut Bidadari, padahal cerita itu Adopsi dari Cerita Adat Kita yang Tertua, kan kitab Injil paling baru 2000 tahun? Quran Tahun Arab berapa sekarang ? 1400 tahun? sedang kita Imu ini sebelum Budha lahir lha Budha lihat tahun China 2559 ? coba IMLEK tahun ini berapa ? Ilmiah Bukan ? sekali lagi Ilmu Majapahit adalah Tertinggi, mau bukti? Bisa Menyatukan Nusantara, dan ini harus diberantas karena Agama Islam ingin menguasai Nusantara dengan Kitab Arab nya, Sekian dan Terima lasih, coba baca Cerita diatas itu baru SHOW setitik Ilmu Majapahit yang Raja Raja nya dipercaya Titisan Wisnu yang benar benar dipilih Leluhur bukti yaitu tadi Manivestasi Dewa Siwa, Brahma, Wisnu, Indra, Durga dll yang tidak ada di Dunia Luar. Juga Candi Borobudur kok di Indonesia sampai Jendral It Sing dari cina belajar di Borobudur, Kita harusnya Bangga dengan Ilmu sendiri malah bangga dengan buku nya orang? Yang belum tentu bisa dibuat acuan Selamat di tempat yang subur makmur Mangga bisa tumbuh kayu ditancap kan jadi tanaman itu lagu nya Kus Plus, Lha Kalu kitab Arab hebat tentunya di Arab ada Mangga Gadung, Golek, Manalagi dll, ke Arab cari Ilmu agar mati di Alam Kubur nunggu dibangkitkan waktu Kiamat, tapi ada Surga disambut Bidadari kalau Nge BOM, jelas aneh wong nunggu Kiamat ini ada Bidadari bagai Arjuna membunuh Niwatakawaca dan dapat hadiah Bidadari Dewi Supraba, jangan jangan kulak disini Cerita ini untuk orang sini pula,  Ini ilmu dikutip dari Cerita Hyang Bhatara Agung Brahmaraja Wilatikta XI semoga Orang "Sundul Langit" seperti Alvatarz membaca ini dan untuk semua Pengagum, Pecinta, Simpatisan, juga yang membenci ini sedikit Penjelasan ilmu Kafir Lokal {oleh Pandita Agung Pura Majapahit GRP Nokoprawiro Dipuro} 29-10-2009

Selasa, 27 Oktober 2009

NEGARAKERTAGAMA PENINGGALAN MAJAPAHIT


Awal 2009 Mangku GRP Nokoprawiro membawa Copy Negarakertagama ke Pura Ibu Majapahit, dan sangat mengejutkan isinya, Ketia Raja berkunjung ke Candi ada seorang Pendeta Tua yang menceritakan sejarah Leluhur sang Raja, masa kini sangat lain karena tidak ada orang yang tahu terpaksa Keturunan Majapahit harus bisa menceritakan Dirinya ironis, Pernah 1970 an seorang Tokoh Kejawen di Tulung Agung bertanya kepada Hyang Suryo " Eyang tahu babad Tanah Jawi ?" dengan cepat lalu dijawab "Cari saja bukunya lalu baca dari pada nanya saya" jadi ini sekarang terjawab dalam Kitab Negara Kertagama, Bahwa karena Pendidikan sejak kecil seorang Pangeran sampai jadi Raja belum tentu tahu Leluhur nya, natni bila berkunjung ke Tempat Leluhur nya barulah ada Reshi [sekarang juru kunci]  yang menceritakan Sejarah nya. Masa kini karena minim nya pengetahuan Sejarah jadi sulit orang yang bisa menjelaskan, nanti ada yang Sok ngerti Sejarah dan bikin Perkumpulan entah Pemerhati atau apapapun tentang Majapahit bahkan tidak mengerti silsilah diri nya, Malah sok Pinter Malah Hang Suryo diragukan dikatakan palsu dll inilah beda jaman dulu dan masa kini, Jadi kalau masa kini Raja harus bisa Menjelaskan, bila perlu suru daptar jadi Presiden, di uji di kolam, suru mengeluarkan ikan, malah dicaci maki dituduh ngejar Pusaka, harus bisa menunjukkan kesaktian, contoh masak Raja Thailand, Kaisar Jepang, Ratu Inggris lalu disuru bikin Partai daptar Prisiden  jadi bukan simbol lagi, inilah kebodohan bangsa kita sudah tidak mengerti Simbol persatuan lagi akibat tidak mengerti adat sejarah Sampai Bung Karno menasihati Jangan sekali kali meninggalkan Sejarah atau Jasmerah tapi rakyat malah ditololkan bukan belajar sejarah sendiri malah diajari sejarah Arab Ajaran Bung Karno malah dilarang,  padahal ada film Kera Sakti dimana Pendeta Tong tidak bisa apa apa yang sakti Sun Gau Kong ini contoh kalau diresapi kan bidang nya manusia lain lain satu orang tidak bisa mikul tugas sebanyak banyak nya jadi harus ada yang membantu dll setelah membaca Kitab Negarakertagama ini Lucu juga akhir nya, bahwa masa lalu sangat bertentangan dengan masa kini yang orang Otak nya sudah keblinger dan buta sejarahnya sendiri, dan Kitab ini mungkin hanya kalangan tertentu yang tertarik,

Lha Untung Hyang Suryo diberi tahu oleh yang tua tua tentang Leluhur sampai Pelinggih dimana agar tidak salah memuja Leluhur nya. Diluaran wah malah jadi Bulan Bulanan orang sok ngerti jadi harus siap jawaban yang mudah dimengerti, sebab kebanyakan tidak ngerti Adat Majapahit itu tadi, Bahkan Pura Leluhur Hyang Suryo pun mau di Beli, inilah yang lucu ketika ditanya salah satu nya Ngaku Orang bali yang mungkin sudah lama di Jawa "Bapak punya Mrajan ?" dijawab " Tidak , apa itu Mrajan?" akhir nya ya percuma dijelaskan toh tidak akan ngerti kalau nama Made sudah 3 turunan di Jawa, atau Oarang Jawa ngaku Made agar bisa bergaul dengan Orang Bali, inilah aneh nya Mungkin disangka Pura Leluhur Majapahit ditutup lalu bisa di beli dan kerja sama dengan Aparat di Buka untuk Komersial dan menghasilkan uang, inilah pikiran lucu dari manusia masa kini yang buta adat Leluhur, Dulu Hyang Suryo juga sampai Yang Tua Tua menunjukkan Candi Candi, Danyang Danyang Desa Daerah Blitar termasuk RM Tjokrohadiningrat Putra Jendral RM Oerip Soemohardjo yang di Surabaya dipakai nama Jalan, Beliau menjelaskan tentang Leluhur Hyang Suryo yang baru pulang ke jawa awal 1968 dari Bali belajar Adat majapahit, Karena Selama belajar Majapahit di Bali tentunya tidak sempat mempelajari Leluhur di Jawa yang kala itu banyak dimanipulasi pihak islam, Juga memperkenalkan Bapak Herman yang menjaga Rumah Bung Karno di Blitar Mbah Herman teman dekat Mbah Gede Kakek Hayang Suryo yang rumahnya bersebrangan Ibu Wardoyo jadi Mbah Gede di Gebang Lor sebrang rumah Bung Karno hingga bisa menceritakan detail Mbah gede, Hyang Suryo Lahir di rumah Gebang ini, Mbah Herman tahun 1963 pernah ke Bali bertemu Hyang Suryo ketika Promosi Mobil Mazda waktu itu ada Bapak Abadi pegawi Gioweri Titih dan Bapak / Mbah Abadi ini 1966 pulang Boyolangu hingga kini masih di Baya langu tempat Waisak nya Hyang Surya tahun 2000, rumah Mbah Abadi ini pojok jalan ada Pendoponya Hyang Suryo sempat ketemu Beliau waktu Upacara Waisak Beliau masih sehat dan pakai sarung dan kaos kutang duduk ngobrol di Pendopo rumahnya bersama Hyang Suryo cerita cerita Bali 60 an bahkan tempat tidur masa kecil Hyang Suryo dari Besi Jaman Belanda justru dimiliki Mbah Abadi ini Beliau bangga bisa punya tempat Tidur Hyang Suryo besinya berat karena buatan jaman Belanda di Boyolangu cukup tanya rumah Mbah Badi orang tahu semua,

Tempat Leluhur 1965-1966 banyak dihancurkan dituduh Musrik, Termasuk Leluhur / Kongco Jonggo Kakek buyut Hyang Suryo dari Ibu di Puncak Gunung Karanggayam dekat Gunung Kuncung yang ada sumur berisi ikan lele hidup tapi tinggal Tulang saja disebut Teruno Lele di Kabupaten Trenggalek yang Batu Patungnya di gelundungkan / didorong agar terguling kebawah bukit  / jatuh ke bawah tapi kembali sendiri keatas menurut penduduk, bahkan Burung Lewat di atas gunung / Bukit ini jatuh bahkan penduduk pernah cerita ada Pesawat F 16 lewat juga jatuh habis grudug grudug lewat diatas Bukit Karanggayam itu, ini cerita rakyat tapi waktu itu memang ada pesawat jatuh entah lewat bener apa tidak kan tidak tahu yang tahu pilot dan ahli radar tentunya bukan cerita TAHAYUL penduduk, ini untuk menghindari Orang Agama yang tidak percaya Leluhur selain Allah, Juga berkat Leluhur Hyang Surya dipertemukan Mbah Paimo yang pernah lewat Terowongan tembus Bali, dan Tokoh tokoh Tua yang banyak membantu memperjelas, Bahkan ada cerita lucu di Baya Langu [Tempat ini aneh masuk Negarakertagama] ketika Hyang Suryo kesana, bertemu di rumah Lurah Dongkol seorang pemuda mengaku bernama Bondan Kejawen, rumahnya dipugar dan pernah diinapi Jendral Besar Soedirman, anak muda ini menaikkan kaki metingkrang ngobrol ngalor ngidul dengan Hyang Suryo, seolah Dirinya Pahlawan Besar mewakili Jendral Besar Panglima Soedirman, ketika Kakek nya keluar langsung sang Kakek sungkem sama Hyang Suryo dan berkata "Waduuh Nak, terakhir sampean rene taon seket limo di goncengne Mbo ayanen, Embah wedi sampean tibo, iku Mbo lara ayanen..."  kira kira terjemahannya " Aduh, Nak , terakhir kamu datang kemari tahun 1955 digonceng sepeda Mbo Ayanen [sakit Epilepsi?] Embah takut kamu jatuh dari sepeda karena Mbo itu sakit Ayan, hal ini membuat terkejut Hasannudin yang juga ikut Hasan adalah menantu Lurah Kedis Busung Biyu Buleleng waktu itu Polisi penerima Kalpataru, yang belakangan anggota DPRD Bali yang ikut nyambut Pratima Ganesa di Buleleng. Akhirnya si Mbah ngobrol ngobrol  antara lain Hyang Suryo menanyai Mbo kalau lagi kumat dan jatuh terjengkang, Mbah menjawab "Saya dikejar macan.."dan anehnya Pemuda Bondan Kejawen tadi yang petingkrangan menghilang entah kemana mendengar cerita tahun 1955 mungkin pemuda ini cucu si Mbah lahir 70 an langsung lari ketakutan karena habis metingkrang menghadapi Hyang Suryo yang disungkemi Kakek nya, tahun 2000 Hayang Suryo akhirnya bisa mengadakan WAISAK di Candi Leluhur Putri Gayatri Baya Langu untuk pertama kalinya sejak 500 tahun keruntuhan Majapahit yang mendapat sambutan penduduk yang pernah dikunjungi Turunan ke XI Leluhur di Candi Boyo Langu ini, kunjunagan ke 3 X nya berhasil Ngupacarai Leluhur, ini contoh lucu dan saksi nya masih ada yaitu Hasannudin Menantu Bapak Menge yang sering ke Jawa dan mampir Hyang Suryo. Untung Mbah tadi matanya jeli masih ingat Hyang Suryo 1955 minta Restu Leluhur Gayatri untuk berangkat ke Bali 1956 Justru si Mbah ini yang ngantarkan ke Candi Leluhur, dan tahun 2000 bisa Upacara WAISAK di Candi Gayatri Baya Langu {Sesuai Negarakertagama 2009}dan diberitakan dilain halaman, jadi ini bukan isapan jempol sang Narendra sudah dikenal sejak dahulu dan biarpun lama tidak berjumpa karena cinta nya Orang Tua pada Turunan Majapahit [Raja nya] sampai selalu dekat dihati, mengagumkan,-Jadi bukan hal baru memilih Candi Boyo Langu ke Purbakala trowulan karena dukungan disini kuat sekali, dimana masa /penduduk mengenal Majapahit dan turunannya. bahkan DPRD Tulung Agung pun waktu itu mendukung, atau istilah kerennya Kawula JENGGALA masih mendukung Keturunan Raja terakhir DAHA-JENGGALA-KADHRI yaitu Sri Wilatikta Brahmaraja V dan Hyang Suryo ke XI / Sri Wilatikta Barahmaraja XI yang bahkan berhasil Meruwat KADHRI  pada 2003 juga cerita di halaman lain, Demikian suatu perjuangan untuk LELUHUR dimana ada kesempatan disitu ada jalan, jadi tidak bisa sendirian, harus ada Dukungan Pejabat dan Rakyat nya sebuah Upacara untuk Leluhur yang sudah kurang dikenal Generasi muda nya, Bila yang tua sudah tiada mau jadi apa Negri ini bila yang muda sudah tidak kenal adat Budaya Leluhur nya? inilah sebuah cerita dihari "SUMPAH PEMUDA 1928" semoga menjadi kenangan manis penggemar Budaya Leluhur Majapahit. dan cerita memuakkan bagi yang yang benci Majapahit dan cinta Arab, Rwa Bineda , Jimbaran 28 Oktober 2009 dan nanti 2-11 ada Acara Odalan Leluhur juga di Pura Majapahit GWK yaitu odalan Kawitan Jawa Bali Prabu Airlangga termasuk ya Raja Kahuripan Kadhiri yang wilayahnya dipecah Mpu Bharadah menjadi dua yaitu JENGGALA dan KADHIRI dan di Trowulan masih ada Pratima Mpu Bharadah berdiri membawa Trisula dan Kendi ini belum ke Bali biarlah Beliau menjaga Trowulan, asalnya di Kadhiri biar bisa ikut Odalan di pindah Trowulan. Demikianlah sedikit Cerita untuk memperingati Sumpah Pemuda yang satu yaitu INDONESIA.[Drs Komang Artanegara]

SUMPAH PEMUDA SEMOGA JANGAN HANYA DIBIBIR SAJA


Hari ini 28 Oktober 2009 Kita memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke 81, dimana TV menyiarkan Acara ini Ucapan kata Semua Satu yaitu Indonesia berkumandang menggema di Nusantara, Pemandangan yang Indah sesuai Falsafah Negara yaitu Pancasila yang bisa menyatukan dan menjadi perekat keutuhan Bangsa, semoga. Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai Pahlawannya, Marilah kita jadi Bangsa yang besar itu, Marilah kita menghargai para Pahlawan yang sudah menjadi Leluhur Bangsa ini, Mereka berjuang untuk Indonesia, bukan Kelompok yang ingin mendominasi dan menyingkirkan kelompok lainnya, Kita sudah pengalaman selama ini, banyak Pahlawan yang disingkirkan dan di Hilangkan hak hak nya, demi kemenonjolan kelompok lain nya, Ambil contoh sejak Perristiwa 1965-1966 yang paling ditonjolkan adalah Pahlawan Korban G 30 S PKI yang tidak jelas siapa yang disebut Gestapu ini, hingga banyak Pahlawan Perjuangan 45 atau Pahlawan Kemerdekaan menjadi korban tidak bisa disebut satu persatu Pahlawan Kemerdekaan yang dihilangkan, masuk Penjara, malah di cap penghianat Demi ambisi Penhianat atau istilah pepatah SD "Maling Teriak Maling" contoh Terbesar yaitu Bung Karno yang dituduh terlibat G 30 S PKI dan Beliau Tewas dalam setatus Tahanan RI yang didirikannya,

Ini pengalaman berharga, memang semua butuh pengorbanan, tapi janganlah "Berkorban Sia Sia akibat Rekayasa" Janganlah kita membodohi Bangsa dimana semua akan terbuka sesuai kemajuan cara berpikir bangsa, kita tidak bisa selalu mundur, kita akan ketinggalan Kereta Kemajuan Dunia, Dunia semakin canggih dan maju terus pantang mundur, Hingga disini di GOOGLE ini kita bisa menuliskan tentang Kebodohan masa lalu yang jadi Tertawaan Dunia, Dan Sejarah akan bergulir menempatkan Diri nya sebagai Sejarah yang sebenar nya bukan Penipuan, Marilah kita bercermin masa lalu tentang kebodohan kita, agar dimasa mendatang tidak jadi bahan tertawaan anak cucu, ambil contoh Bung Karno yang sudah Presiden dituduh Meng Kup dirinya sendiri pada peristiwa 1965, ini sangat memalukan Bangsa yang besar ini, Masak Presidaen Sukarno menjatuhkan dirinya sendiri yang sudah Presiden ? dengan di tahan terlibat Kup untuk dirinya sendiri. Juga Negara Kita berdasrakan Musyawarah dan Mufakat, dimana waktu itu sudah dilanggar, menjadi negara Kelewang dan Bedil, ini jangan sampai terulang, biarpun sisa sisa Manusia pelaku 1965-1966 masih ingin eksis membanggakan peristiwa basi tersebut, dan menganggap bangsa ini masih tolol, ambil contoh sebagian kecil tapi ditakuti RI  selalu mengotak atik Pancasila akan dirubah menjadi Sariat Islam dimana mereka masih mimpi bahwa bangsa ini hanya sekelompok orang Tolol, sampai Aparat tingkat daerah oun menganggap Negara ini Negara Agama Islam, inilah yang harus kita sadari saat Sumpah Pemuda ini, yang memang tidak dikenal oleh sebagian masyarakat yang hanya di cekok i ilmu Sariat Islam itu tadi, mereka tidak mengerti Sumpah Pemuda, juga lagu Indonesia raya, Padamu Negri dll, tidak ngerti Kalau para Pahlawan dan Leluhur itu harus dihormati, dan tanpa mereka kita ini tidak pernah ada, mereka hanya di cekok i semua dari Allah , pejuang dan Leluhur dianggap tidak ada, mereka juga diberi contoh yang tidak boleh mengharagai Pahlawan, dimana Pahlawan harus tidak boleh dikultuskan, contoh Nabi Muhammad semua kepahlawanannya dihilangkan, dihancurkan agar Orang melupakan jasa jasa nya dengan dalih tidak boleh "Dikultuskan" sedangkan adat kita adalah adat Ketimuran, dimana kita bangsa Indo China, yang bealiran sangat menghargai Leluhur, dimana Leluhur di Patungkan di Candi Candi dan dihormati dan di Upacarai, yang baru juga ada Patung Jendral Besar Sudirman, Patung Gusti Ngurah Rai, Patung Let Kol Wisnu [Bali] Patung Mayor Bismo [Kadhiri],

Untuk Bung Karno juga contoh Beliau sampai Buku dan Ajaran nya dilarang, dulu  1965-1966 ada Pendopo masang Gambar Beliau pasti dihancurkan dan pemilik nya dibunuh habis keluarganya karena di cap PKI, ini jangan sampai terulang lagi, memang cukup makan waktu untuk memulihkan pikiran Pemuda kita yang lahir era Orde Baru, dimana senjata PKI itu masih digunakan men cap orang, mereka masih mimpi dan merasa menang atas penumpasan orang yang tidak ke masjit, dimana sejak 1965 semua yang berbau bukan Islam ditumpas, buku buku bertulisan China dan Jawa dilarang, hanya terbatas kalau jawa nya di Keraton Solo dan Jogja yang otonom bebas membaca Kidung, diluaran pedesaan hanya Kidung Arab yang dikumandangkan, Sejarah Bangsa ini di tutup dan hanya Cerita Arab yang diijinkan, hingga hasil nya kecintaan tanah air sudah tidak dikenal, masyarakat hanya kenal Arab atau Islam saja, ya untung masih ada sisa sisa Kejawen yang masih sembunyi sembunyi mengajarkan ajaran jawa, biarpun mengalami pengawasan dan hambatan ketat dan risiko dihancurkan sampai detik ini, Ambil contoh Pura Majapahit Trowulan yang melestarikan Budaya Majapahit yang menciptakan Pancasila , harus rela ditutup karena bertentangan dengan adat Arab Islam {Mungkin Arab islam 500 tahun yang lalu? tapi kok dipakai terus? atau islam moderen?atau islam teroris?} tapi ini biarlah menjadi contoh saja dan dilestarikan di Jawa. hingga kini Pura Majapahit berada di Bali untuk tetap bisa melestarikan Adat Majapahit yang memang di Bali lestarinya, kita harus tulus iklas menyerahkan Tanah kita kepada Arab yang lebih Mulia Adat Budaya nya, karena ini kehendak penduduk nya yang ketakutan diancam segelintir bangsa sendiri dan Aneh aparat pun ketakutan juga,

Jadi semoga Sumpah Pemuda ini mulai di kenal bukan hanya dikalangan Kampus, tapi dikenal dikalangan rakyat kecil pedesaan biarpun ada pihak pihak yang berusaha tetap membodohkan dan tidak menjelaskan betapa kita Bangsa yang besar, Ya kita sekarang hanya bergantung kepada Alam yang kita pijak dan para Leluhur yang Roh nya sulit ditumpas untuk ikut Adat Arab, karena Beliau Beliau sudah keburu Tewas dan di Candikan sebelum Islam masuk, dan Beliau pun harus rela Candi nya dilarang di Upacarai hingga harus ke Bali dimana Dunia kini hanya mengenal Bali berkat Bali melestarikan Sumpah Pemuda ini dimana hanya Bali menjadi contoh betapa Indah nya di Ruko Umat Kristen bisa bebas mengalunkan lagu lagu Kristiani nya, Di Jawa [Berita An TV] Orang Kristen di Ruko dihancurkan Habib dan anak buahnya"Rumah kok untuk Ibadah..." sabda sang habib, Sapto Darmo " aliran Kejawen pun tak luput dihancurkan di jogja [Trans TV] Kerukunan di Monas di pukuli dengan bambu di kejar kejar seperti anjing rabies dll inilah pemandangan TV kita dan dihari Sumpah Pemuda ini kembali News TV untuk Alvatarz  menyiarkan Pemuda Theologi kristen bentrok dengan Polisi di bekas Gedung Walikota, Para Mahasiswa Theologi Kristen ini pengungsi dari Kampusnya yang tidak bisa diterima masyarakat sekitarnya kecuali Pesantren, mereka harus ngalah diungsikan bukan dilindungi, kini mereka di Gusur lagi pemandangan indah di bumi Pancasila ini, hanya Bali sampai di Ruko Musola pun bebas bikin Suara Keras doa tanpa ada protes, dan Upacara Adat pun tetap lestari. biarpun ketika  Musola di Puri Gading di Ruko ada Upacara Solat yang katanya ada pejabat Polda hadir sempat Pura Ibu Majapahit didatangi Polisi  pas waktu itu ada Hyang Suryo disuru menghentikan Kidung Bali "Tolong itu dimatikan....ini sudah ijin Gubernur..." {ijin Gubernur apa nya tidak dijelaskan}, padahal bukan Pura Ibu Majapahit, tapi Seorang pegawai PLN Orang Bali yang malaspas Rumahnya di depan Pura Ibu Majapahit, harus rela mematikan Kidung demi  Arab Islam yang suci dan inilah Bali pun sudah dirambah unjuk Kekuasaan Islam, Sudah di Trowulan di Tutup pikirnya bisa di engkok engkok lagi di Bali [salah duga] dan kita harus ngalhah lagi demi Agama Suci.

Polisi yang mendatangi malah Orang Bali, demi sang komandan rela mengorbankan adat nya untuk mengalah. Sampai Hyang Surya minta maaf pada Takmir Musola Ruko Puri Gading bahwa bukan Pura Ibu Majapahit tapi tetangga dan Polisi sudah menghentikannya, Sang Takmir pun tidak menjawab hanya diam dengan pandangan sinis penuh kemenangan dan berlalu dengan motor bebeknya, Inilah contoh Ke Pancasilaan Bali dimana bisa disaksikan Kerukunan dan Kepancasilaannya dan kemengalahannya. Sekali lagi Semoga Sumpah Pemuda bisa menjiwai Pemuda kita yang diluar Bali Semoga, tapi ini hanya MIMPI tapi ada falsafah MIMPI BISA JADI KENYATAAN, jadi kita hanya bisa nyanyi PADAMU NEGRI saja terserah NEGRI mau bikin BENCANA  atau MELINDUNGI sekian.

KERIS BUDAYA ASLI NUSANTARA


Sorang Pakar 'Dukun Keris asal Prancis bertanya pada Hyang Suryo "Apakah Zaman Borobudur sudah ada Keris?" dijawab "Sudah, ini contohnya namanya "Betok Budha" [yang memberi nama keris itu Pakar keris Empu Sugeng Wiyono Jogja Desember Buku Keris dan Spiritual akan terbit dalam 20 bahasa, sebelumnya sudah menerbitkan puluhan buku keris tersebar di Dunia, justru Dukun ini membawa buku Sugeng Wiyono di tas nya]sang dukun di pertunjukkan Keris sederhana berbadan Gemuk, aneh dari tas nya dikeluarkan foto relief Batu llalu mencocokkan bentuk Keris yang ternyata mirip relief gambar bukunya , 'Ya betul, malah ada pakar tidak bisa menjawab, en saya juga tidak kasi lihat ini gambar, karena itu orang Pakar juga nanti malu, en ini Hyang Surya Mr. San [matahari] langsung kasi lihat saya contoh saya sangat senang selama ini saya hanya lihat gambar tidak tahu apa ada apa tidak, en disini saya sudah bisa pegang ini barang dan memang tidak bohong ini yang gambar temtu pernah lihat barang, kalau tidak ada barang temtu tidak bisa gambar itu pelukis" ada lain lagi sebuah Keris Gandik nya berganbar "Singa Bersayap lapis Emas" ditaruh di kotak kaca tebal 5 mm banyak Touris memotret dan tertarik Keris ini kini berada di Musium Ganesa tertinggi di Dunia Hotel Melka Lovina, sebelum permanen di Lovina Keris itu pernah sewaktu di Bajra Sandhi disaksikan Romo Yanto, Biksu Acun, DR Chandra, DR Ignatius Sony [Panitia Pameran] DR Suryawan dll, seorang Touris ingin membeli dengan harga sangat Tinggi [Milyard Dolar] tapi oleh Hyang Suryo tidak diberikan, karena ini Simbol Bali yaitu Singaraja tempat Kelahiran Bung Karno juga simbol Tunggangan / Kendaraan Budha, Keris yang menurut Ida Pedanda Made Gunung Keris  adalah Pratima jadi harus di asungsung dan di Odali, jadi sangatlah Tabu menjual Pusaka. padahal waktu itu ada yang mengatakan bodoh kok tidak mau uang,


Kini terbukti Keris didalam Lemari Kaca itu sudah di kunjungi Ratusan Kapal dari penjuru Dunia, semua berdecak kagum akan keindahan Pusaka peninggalan Kadhiri itu, mungkin Lemari kaca tempat uang muali 2006 sejak peresmian dan banyaknya pengunjung sudah menghasilkan Dolar entah berapa, jadi Keris itu akan Abadi selama Ganesa Tertinggi itu masih ada di Dunia ini, bila di jual akan hilang entah kemana jadi Koleksi pribadi, Bahkan Dunia malah mengembalikan Mahkota akibat terkenalnya Hyang Surya menghargai budaya nya tanpa tergiur Uang, Kini di Puri Gading Pura Majapahit Ibu juga sudah ada Musium nya dimana Ratusan Pusaka Kembar Peninggalan Majapahit sudah bisa dilihat, rencananya dulu akan di Musium GWK, tapi justru AA Rai Dalem kurang senang budaya malah kalau bisa di gusur, kan musium cuman Rencana dan belum terwujut, cukup jual nama GWK sudah laku ngapain musium? Bahkan ada Pura yang nyungsung Keris Budha Semadi dan tiap Odalan Hyang Suryo diundang, biarlah di Sungsung dan di Odali bahkan waktu disambut kedatangannya Banjir Kerauhan di Pura itu. ini tidak perlu dibuka Pura mana nanti dituduh Muja Setan repot. Inilah sebuah Peninggalan Adilihung yang membanggakan, pernah nonton TV Breeeng Gambar Keris kemudian Roket Peluru Kendali dimana di jelaskan di film luar negri kehebatan bangsa kita yang sudah bisa bikin Rudal ribuan tahun yang lalu, dijelaskan keris bisa terbang dikirim kesasaran dengan tepat, bahkan Keris adalah Nenek Moyang nya Peluru kendali lalu bangsa kita pemilik Keris ? Keris adalah setan, Berhala, Banyak yang menganggap musrik lalu dijual sebagai barang antik , Tapi juga menguntungkan untuk yang membutuhkan dll dengan konotasi buruk padahal DUNIA sangat menghargai Keris yang nenek Moyang nya RUDAL, Mereka menyelidiki, Mengilmiahkan, Apa Bahannya, bagaimana Mantra mengendalikan, sampai belajar Menayuh / menemui Empu Pembuatnya dengan sesaji apapun dan biaya berapapun agar bisa menguak Rahasia nya, Apa dibalik Kekuatan Keris itu, Jadi keris itu Aliran Animisme dan Dinamisme Benda mempunyai ROH dan KEKUATAN ini menurut Pakar Tingkat Dunia, Juga Keris ketika Tumpak Landep Bisa mengeluarkan Sinar dan menghantam Porak Poranda Pohon Beringin di Puri Anom Tabanan dari jarak 200 meter, bila di Upacarai, nanti setan lagi padahal ini sangat Menghina Agama Hindu dimana Nabi Agama Hindu adalah Para Resi termasuk Pembuat Keris, jadi Leluhur Para Resi / Empu / Orang Sakti / Pande dianggap setan Tapi benar juga Islam Numpas Orang pakai KLEWANG / Pedang buatan Setan, ini baru yang biasa di ceritakan belum "TRISULA", Cakra Wisnu, Keris Yang di foto keluar Naga nya dll Peninggalan yang Adiluhung, Sebuah Keris mirif Pesawat F 16 Harus ada pilot yang handal dan Rudal Tempur yang canggih lha kita sekarang tidak punya Pilot yang mumpuni, contoh beli F 16 kan ngirim Pilot untuk belajar mengemudikan F 16, lha untuk mengemudikan Keris biar bisa jadi RUDAL belajar dimana? kembali pada Rumput Yang Bergoyang. ini cerita menjelang Odalan di GWK {Gusti Heker lagi menyelidiki KERIS}

LAMBANG PEMERSATU SANGAT DIPERLUKAN {NGIMPI DOANG}


Lihatlah, Raja Inggris, Kaisar Jepang, Raja Thailand dan Raja-Raja lainnya, Khusus Inggris, Jepang dan Tahaland rakyatnya hebat sekali mereka tidak menuntut Rajanya harus Sakti, jadi Doktor, Suru jadi Tukang Sulap di Alun alun demontarasi agar di dianggap sakti dll, Rakyat nya sangat mengaggungkan, Bahkan Jepang tidak berani membantah kalau Raja Turunan Amaterasu / Mataharai, padahal Jepang negara maju di Dunia, jadi tetap menyatukan Kepercayaan Kuna dan Moderen sebagai kesatuan, dan mereka menghargai Simbol Raja sebegai pemersatu, Lain dengan Negri ini, Karena tidak kenal Budayanya sendiri, ikut Budaya Arab dimana Pahlawan yang berjuang seperti Nabi Muhammad yang bisa mendatangkan Devisa Naik Haji demikian besar, malah di lecehkan dan tidak dihargai bahkan peninggalannya di MUSNAH kan agar sang Pahlawan tidak di KULTUS kan, ajaran ini mengakar bagai Kangker di otak bangsa ini.

Majapahit Simbol Pemersatu pun niru Arab mau dihancurkan bahkan dilarang Ritual dan Kegiatan dalam bentuk apapun, biarpun sudah lolos dilindungi Leluhurnya masih lagi kalau tadi Golongan atas anama Islam sukses melalui Aparat Pemerintah Menutup Rumah sang pemersatu, kini ada lagi ngaku Kristen Alvatarz ikut Rusak otaknya nuduh yang bukan bukan seperti Penipu, mengejar Pusaka dalam laut dll cerita menghancurkan Persatuan dam Simbol Negri ini. Maka nya dalam kitab Jayabaya ada disebut "Pinter Keblinger, Kebat Kelewat" jadi nyata sudah ucapan / tulisan Leluhur itu Hebat biarpun dianggap TAHI dikalahkan kitab Import acuan para Orang Pinter Keblinger ini, yang tidak ada rasa Cinta kepada Budaya dan Bangsa sendiri, simbol nya sendiri dianggap TAHI, kita salut sekali kan ada HAM biarpun HAM tidak diberlakukan pada Majapahit pencipta Pancasila, akhirnya hanya orang yang dianggap bodoh jujur mempertahan kan Adat Budaya yang mendukung padahal inipun diiri lagi kalau bisa jangan ada satu orangpun yang mendukung, inilah pikiran bejat bangsa ini, dan akhirnya hanya tinggal di sebut Bangsa Kuli / Budak / Pelacur [Pilitik, Diri dan Bangsa] jadi tidak pernah mau melihat Negara maju seperti Jepang, Inggris, Amerika dll, Ngomong Gede tak sesuai dengan nyata nya, AJINING BANGSA SAKA LUHURING BUDAYA, kita bisa besar dan dihargai Dunia berkat Keluhuran Budaya, contoh Bali masih melestarikan Budaya Majapahit dan Seluruh Dunia matanya tertumpah ke Pulau Seribu Pura ini / Pilau Seribu Tuhan [God] sedang bangsa yang tinggal di Nusantara ini lainnya mengagungkan Budaya Import, Sudah jelas Dunia Tahu kita pencipta Pancasila, adat kita tidak ada duanya di Dunia, bukannya diikuti malah di benci, Kebat Kelewat harusnya ngurus dalam negri kelewatan ngurus Teori Dunia yang belum tentu bisa bikin kenyang atau merubah Negri ini, semua dimulai dari kecil merukunkan keluarga, keluarag Besar dan seterusnya, semua sok ngomong besar tingkat Dunia, ngurus lingkungan se RT aja enggak becus, jadi kita memang Gudang nya Orang Pinter Ngomong,

Padahal kita Keturunan Dewa Brahma / Setan menurut Agama, lihat itu kalau diberi kesempatan semua bidang akan disabet anak anak kita coba cek di TV anak anak kita nyabet Olimpiade apa saja, karena kebobrokan pikiran yang sok pinter ini akhirnya kita lupa dengan apa yang diprestasikan anak anak kita, Budaya sendiri yang jelas bisa menyatukan selalu digebuk ditumpangi Budaya / buku luar, padahal selama 500 tahun sudah jelas kita hancur jadi bangsa paling tolol di Dunia, contoh ada Perempuan berontak dari adat arab seperti Kartini dianggap Pahlawan, padahal itu hanya Roh Zaman Majapahit  yang di Tumpas, Zaman Majapahit Perempuan sama laki sama bisa jadi Ratu itu perempuan Tribuana, Suhita dan Ratu Sima yang memotong jari anaknya sendiri karena mengambil barang bukan miliknya. ini semua dilupakan ikut adat Timur Tengah Wanita hanya Harem, diperlihat kan mata nya saja. Bung Karno sampai berteriak bak dipadang pasir "Jangan sekali kali meninggalkan Sejarah" atau dikenal JASMERAH inipun malah bukunya dilarang diganti buku Arab, Buku buku kita, Karangan karangan Orang kita yang dapat penghargaan Luar Negri malah dilecehkan dalam Negri, inilah Kepintaran bangsa kita sekarang yang di TV pun malah disiarkan jadi Budak pulang Mati, tinggal di bawah jembatan di Arab dan kini jutaan lagi berangkat ke arab naik haji untuk selamat, memang sangat mengagumkan bangsa ini, sampai Dunia tidak mengenal Indonesia, kalau Bali mereka tahu, inipun tidak membanggakan bagi mereka yang sudah masuk Islam dan Kristen Asli seperti Karyono dan Alvatarz kalau lainnya kan Palsu mau makai budaya dan ke Majapahit memuja Laluhurnya dan malah harus ditumpas ikut setan, Ramalan Nabukat nezar ada Bintang Jatuh ternyata sudah terlaksana di Siberia ada kubangan besar bekas Meteor kira kira 200 km persegi membuat tandus sekitarnya, toh tidak mengenai negri ini yang sarat Odalan dan caru.

Padahal Raja Wisnu Prabu Jayabaya sudah membuat Jangka tanah jawa malah dianggap Tahayul kalah dengan Nubuatan dan Armagedon Wahyu Injil, lha wong ngurus tanah rumah sendiri belum becus sudah ke Armagedon, boleh untuk pengetahuan tingkat Dunia kita belajar, tapi ya jangan sok pinter serahkan dong ahlinya samapai bisa bikin film Jalur Sutra. lalu kita tonton dan puji kehebatannya, bukan dipaksakan pada Bangsa lagi terpuruk ini, bagus sekali itu cerita film Dokumentair kebesaran Pahlawan Islam yang berhasil numpas Ajaran Jesus, hingga kini sedang di cari cawan perjamuan suci Jesus, sebab barang ini yang disakralkan kalau salib sudah dihancurkan Perang Salib, sebaiknya Pakar kita menggabungkan diri ke team Pelacak Jesus sana, bikin film bagaimana keindahan Gereja Gereja GOTHE kini jadi masjit selidiki Masjit Haram Jerusalem, kita disini tetap memajukan budaya lokal dengan menerima dari luar tanpa terpengaruh, contoh Bali Odalan dan Caru masih tetap eksis diarus Gegap Gempitanya Parawisata, bahkan makin menarik saja Budaya Kuna ini, lihat ada Ngaben Dunia berkumpul nonton Touris sampai jongkok motret pohon angker diberi sesaji, ya ini sekedar contoh saja. bahwa Budaya kita cukup diperhitungkan Dunia, bahkan Amerika sudah minta Caru /Ruwat dari Bali kerena hanya kita yang punya adat ruwatan juga Pura ibu mengadakan Caru / Ruwat Resi Gana Jagat Raya yang dihadiri Dunia.malah dituduh nipu oleh bangsa sendiri, untung orang luar pinter "Yaaw saya juga tertipu yaaw yang ngomomg nipu itu enn apa ya...oow Gila"  Caru / Ruwat Membebaskan Bencana biarpun dianggap Musrik dan adat setan, yang penting bukti nya ada Keris Nolak hujan, Wereng, punya Gaib yang menarik Pakar pakar Dunia malah orang dalam negeri me nyetan kan ya lucu juga akhirnya ya itu jadi tertawaan  "Enn, kenapa bangsamu tidak cinta budaya nya? En kenapa itu padang pasir di puja, enn disini semua biasa tumbuh [ kruoot menggigit mangga] enn kok tidak cinta sama tanah nya ?" enn itu Hyang suryo kok malah dikeritik bangsanya pakai adat luar yang tidak ada pilem gadung nya ? Enn ini Keris kita lihat ada Mineral asing, yaa semacam Meteorit ini enn kertip kertip dia punya logam enn bukan setan ini, tapi radio aktif  dll dst dsb mau dijawab apa itu Touris tidak ngerti kalau disuru tanya rumput yang bergoyang, mereka butuh jawaban ilmiah masuk akal .akhirnya kita hanya bisa diam mangut manggut "Benaar tuaan, enn tuan memang pintar tapi tuan tidak bisa bikin keris Kuna macam begini harus pakai ulang alik ambil batu Meteor ke Mars  nun jauh Trilyunan kilo Cahaya wah biayanya mahal tuan' jawab Hyang Surya kini ganti Touris nya manggut manggut sambil pegang dagu akhir nya melirik dan tertawa jempolannya di acungkan. Inilah sedikit Cerita menjelang Odalan di Pura Majapahit GWK 2-11-2009 untuk para penganut Leluhur yang dianggap bodoh dan kafir. Jimbaran 27-10-2009

Senin, 26 Oktober 2009

APA ITU MOKSWA ? ILMU MAJAPAHIT MASIH MEMPRAKTEKKAN


Seorang yang dianggap Dukun pada Seminar Santet 1983 di Kampus IKIP Tegal Boto Jember, dihadiri Hyang Surya Wilatikta [Pakar Mokswa], Kolonel Bimantoro KAPOLWIL Besuki {Belakangan KAPOLRI}, Pfof DR Sihombing TERKUN [Dokter tapi Dukun] ahli Santet dan Penyakit dalam yang membawa Film Ronsen Orang Kena Santet dimana benda Asing bersarang di tempat Vital Tubuh Manusia bila di Oprasi pasti Tewas, akhirnya Dokter ini belajar Ilmu Santet [dapat titel TERKUN] dan tanpa Oprasi cukup dengan Mantra Benda asing dikeluarkan, Santet adalah netral bisa untuk pengobatan dan kejahatan jadi tergantung yang pegang contoh Pistol bisa untuk ngerampok toko mas, Simanhadsi WP Ketua Kejaksaan Jember Pakar hukum Majapahit dll Pakar, Mahasiswa, Para Dukun Santet Tinggat Tinggi / Rendah, Para Pertapa Gunung Semeru Ahli Ilmu Niskala, Juga Pakar Kebatinan, Juga ahli Jiwa, Ahli Fosil dll,  Bahkan dibacakan terlebih dahulu Bahwa Jaman Majapahit Kalau ketahuan nyantet dihukum MATI oleh Raja yang berkuasa, jadi Negara Aman Tentram Kerta Raharja, saat sekarang itu banyak kiyai tukang santet yang jadi bisnis menguntungkan, Bahkan Ki Gendeng pun Melestarikan Ilmu Mokswa, di Bali Ngurah Harta ilmu Leak, Gendeng buka praktek Santet dikoran waktu itu tarif nya 50 juta sekali santet ini Patut dihargai Menunjukkan bangsa kita sakti dan Ilmu tetap lestari karena terlanjur dituduh ilmu setan oleh Agama yang suka membunuh pakai Klewang ya tampilkan saja ilmu tanpa Klewang yang tidak bisa di Hukum, Lha Wong Nutup Pura, Nge Bom Nyerbu bakar Gereja juga kadang di Benarkan, dan Legal tidak bisa ditangkap karena tidak ada dalam KUHP itu santet bila dipraktekkan menyaingi Ilmu Agama yang suka membakar Kampus dan mesjit orang Achmadiah, contoh Orang mati di Surabaya, penyantet di Jember kan tidak bisa ditangkap , Orang bakar Mesjit gebuki orang juga didepan aparat tidak ditangkap? orang mati dibunuh harus ada bukti alat Pisau, Klewang, Linggis dll dan sipelaku ngaku Mbacok baru bisa disidang dan dihukum kecuali atas nama Agama tidak ditangkap seperti 1965-1966 membunuh ratusan ribu orang, inilah Fenomena Hukum yang menurut Bimantoro Hukum Majapahit harus di trapkan kembali, tapi hambatannya AGAMA yang dianut Indonesia tidak mendukung Ilmu Kafir diajukan Hukum karena hukum tertinggi Quran dan Hadist dimana Tidak sesuai Islam lalu di hancurkan dengan tuduhan melecehkan Agama. Jadi sampai kapanpun jangan mimpi Belajar Majapahit karena buku buku nya pasti diberantas karena bertentangan dengan Agama, Kemudian kembali kita ke Praktek : Sebuah Benda di Hilangkan seperti Gelas dan bisa dikirim kedalam perut Manusia ini menurut Pfof DR Adhiyono kelas pinggir jalan, jadi Santet itu ilmu TK, ini sangat mengejutkan, Ternyata itu diambil dari "ILMU MOKSWA" contoh Orang harus Kembali keunsur Alam Api, Angin, Air, Tanah, Eter dll Dzat / Atom  Alam, setelah terurai hilang dan disatu tempat akan kembali muncul seperti semula, dan di Rusia dan Amerika sedang dibuat alat Transfer ini jadi Manusia berdiri dibawah alat di Proses jadi Alam kembali dan dikirim kemudian di proses Jadi Manusia Kembali tapi turun di New York, kelak alat transfer ini akan umum tidak mengherankan, seperti Lap top, Pesawat Ulang alik , Google ini dll yang serba canggih otak manusia Indonesia yang dijajah Agama tidak akan bisa berpikir canggih karena pikirannya hanya bagai mana nutup Pura Majapahit? Bagaimana numpas Kafir? bagaimana menghambat Sabdopalon, bagaiman aku tidak kalah sama orang itu, bagaimana aku berkuasa di tanah subur makmur ini ?jadi caranya menololkan pemiliknya ini sah sah saja, yang ditololkan mau dll dst dsb jadi masih pikiran 500 tahun yang lalu, mana bisa maju? Kembali ke Pakar Santet tadi, Imu mengembalikan ke Alam [Mokswa] menurut Hyang Suryo yang lama di Bali, itu dipraktek kan tanpa disadari yaitu Acara Ngaben, Memukur, Melinggihkan Roh, Manusia dikembalikan ke Alam [Nagaben] di bentuk kembali dengan di Linggihkan, mereka bisa menampakkan Diri bila bertemu yang gelombang Frekuensinya sama Banyak Orang Bali di temui Leluhur nya tapi belum bisa bicara dialog [butuh mangku yang bisa kerauhan untuk mendengar apa piteket Leluhur], karena belum sesuai Hubungan sinkron antara yang hidup dan yang sudah dimokswakan ngaben, ini contoh dan sangat diakui dan semua tersadar ,kalau Ilmu Majapahit di praktekkan tanpa sengaja di Bali."Mula Keto",  di China didukung tempat suci Klenteng dan Bantal / Galeng yang diduduki Miao San / Dewi Kwan Im Mokswa dengan Badan Kasar dan bisa menampak kan Diri Pada Hyang Suryo yang punya Gelombang Frekwensi sejajar satu DNA dan Keturunan Lurus juga Kebersihan jiwa tidak berpikir buruk waktu Meditasi yaitu Nutupi Nawa Sanga mandang Gunung Indrakila maka turunlah sang Dewi menampakkan Diri menyesuaikan frekwensi , lainnya tidak bisa melihat kecuali Biksu 7 turunan Biksu jadi suci Hyang Suryo lolos turunan ke XI kan yang dibutuhkan 7 ?, Untuk Orang lain karena tidak bisa menyesuaikan lalu pakai pinjam Medium Badan yang sama yaitu punya mulut dan disebut "KARAUHAN" jadi Kerauhan bisa dipertanggung jawabkan tapi ada orang tolol gebyah uyah nuduh yang datang setan dengan dalil kitab import untuk biar dianggap hebat pada hal menurut Pakar Sepiritual asli tanpa baju Agama ini dianggap Tolol itu DOKTOR saja beda beda ada Doktor Atom Riset RM Toro Kusumanagara, ada DOKTOR ilmu Pemerintahan Wedakarna, Yang hebat Bung Karno DOKTOR nya 26 dll, karena orang awam tidak bisa ke alam mokswa melihat , cukup dengan perantara se jenis Badan kasar dan badan kasar, sama sama punya Telinga mendengar yang satu punya mulut bersuara akhirnya Bertemu disebut dialog dengan orang Kerauhan / Minjam Raga / Kapeselang seperti Pak Sondong Kerauhan Buta Locaya dialog dengan Pakar Belanda karena Belandanya Ahli tapi lakunya Tapa kurang akhirnya terbitlah dialog Ilmiah denga alam lain dan keterangan si Kerauhan bisa di Ilmiahkan dengan bukti bukti Penyelidikan Ilmiah yang bisa dilihat [Tokoh Agama bisa Murka ini setan kok di selidiki?], inilah sedikit gambaran ilmu Mokswa yang tidak dimiliki semua Orang hanya tertentu saja, Bukti Hyang Surya bisa ditemui Buta Locaya, Prabu Jayabaya dll Tanpa Kerauhan ngobrol langsung ini adalah Ilmu Raja Raja Majapahit Komunikasi dengan Para Leluhurnya yaitu Ilmu "Sangkan Paraning Dumadi Satro Jendro Hayu Ningrat Pangruwating Jiyu" ilmu ini banyak dipelajari tapi Tahap akhir itu Leluhur yang menentukan sudah lulus belum 'LELAKU TAPA BRATA" nya, juga ada Benda Pusaka Raja yang bisa membantu agar sinkron dengan Dewa Seperti Cakra, Keris Naga Senjata Dewa juga,. Jadi ini juga semacam "WAHYU" dimana orang Jawa kalau ngaku terima Wahyu harus ditangkap karena yang bisa terima Wahyu hanya Muhammad dengan mimpi isro Mik'rat nya, itu Sadek di tangkap polisi Melecehkan Islam, di sususl MUI teriak "SESAAAT" Orang nya di Bui disuru kembali dan di sumpah dikepalanya dengan quran, Pertapaannya dihancurkan di Gunung Salak, supaya tidak dipakai bertapa orang, Karena mungkin tempat ini Maknit buminya kuat untuk menyerap Ion Atom Roh hingga Wahyu bisa turun, padahal Jesus pun tapa di Gunung Getsamani [kok tidak di Ararat tempat kapal Nuh?]Yang medan mahnit Gunung ini bagus bisa mempertemukan Manusia dengan Iblis Manusia Alam Lain atau sampai ketemu iblis 3 X siapa yang bisa niru? ketemu cewek gampang di Gunung Kasur spon tapi ngomong Sundul Langit, jadi tetaplah kita jadi bangsa Tolol dan Budak, ini sah sah saja, kalau Orang jawa sakti agama tidak laku mangkanya Orang sakti harus di Tumpas dicap ilmu setan. Inilah kita harus maklum Beliau diakui Dunia sebagai Raja Majapahit dan bagi ahli Teori bertitel DOKTOR bidang Theologi yang bela Agama demi keuntungan bisnisnya pasti di musuhi karena dianggap menyaingi Ilmu simpel langsung Allah, padahal Hyang Suryo bukan orang bisnis, ada Raja jualan kain di pasar kan ditertawakan, Rakyat setianya masih bisa ngasi Makan Rajanya biar tetap suci tidak bingung mikiri perut dan bisa merestui keluarganya karena direstui Leluhurnya,  tapi ada juga Pakar Pakar yang senang dan diilmiahkan dan dipisah dengan Doktrin Agama mangkanya Hyang Suryo kumpulannya  para DOKTOR, nanti ahli Agama Ngibul Agama nya ketahuan sebab bisnis atas nama Agama itu paling menguntungkan di negri yang penduduknya bodoh, menjajahnya sulit, mangkanya harus di Tolol kan bangsa ini dengan Doktrin Ilmiah masuk akal dan dijauhkan dari Ilmu Mokswa ciptaan Leluhur yang kini tanpa tulisan / Tanpo papan. Hingga baca Lontar kuna pun harus Belajar ke Leden Belanda sedang Para Leluhur mengajari karena tidak ada yang bisa baca Aksara kuno dibuatlah Tanpa tulisan / Tanpo Papan kalau ada tulisan Leluhur pasti dilarang terbit dituduh melecehkan agama contoh Tan Khoen Swi padahal disitu sudah nyerempet Ilmu Mokswa dialognya untuk orang yang ngerti Agama dan takut kalah pasti cepat berusaha membrantas buku itu karena ada sisipan ilmu Mokswa yang mengalahkan Agama Islam lalu cari Aparat yang tolol agar membredel buku bahaya itu,Karena bangsa sudah tolol buku bukan diresapi Ilmunya malat dibuat Debat yang Heibat menyimpang dari Isinya,  China merekam Mantra sampai ribuan kali dari ucapan Mantra Biksu Budha asli turunan ke Seribu  Pertapa Kun Lun San jadi kesuciannya akurat [bersih 1000 tahun dari daging / berjiwa], dan Mantra yang pas lalu dibuat doa dan di bagikan di Vihara agar bisa ada suara Mantra yang sempurna sebab merekam suara Dewa belum ada alat nya jadi merekam mulut manusia syukur dibantu suara Dewa yang disebut Kerauhan, cara nya Waktu Mantra itu terucap Dewi bisa turun inilah yang dibuat acuan di CD kan, jadi Ratusan Ribu Biksu disuruh melihat apakah Dewi Turun ketika di Alun kan Mantra tersebut, lalu dipilih Mantra mana yang ketika dibaca Dewi turun paling banyak Biksu bisa melihat Sang Dewi, hal ini makan waktu 10 an tahun dan kita bisa menikmati dengan mudah sekarang CD nya, Waktu itu itu si Sang Pelihat Dewi di uji lagi dimana sudut turunnya jadi di sinkronkan lagi inilah China Negara Budha terbesar di Dunia, sebab salah ngucap ejaan Mantra tidak ada gunanya , Mantra Sempurna Lelaku Sempurna bisa ketemu Dewa, karena disini yang dominan bahasa arab yang tidak punya Mantra coba cari orang arab apa ada yang bisa Mokswa lha Arab  mayat di Bego / sofel  / Komatsu dibuang kelembah tanpa di mokswakan hanya kitab nya yang hebat lalu apa gunanya kitab hebat kalau tanpa dibarengi kesucian? Buktinya Orang Jawa yang memang Sakti dibuat Numpas Jawa Arab modal buku tinggal ongkang ongkang liihat itu yang bakar Kampus di bogor Habib nya satu lainnya? bangsa sendiri numpas bangsa sendiri, bahkan saat ini sudah tidak ada orang bisa baca tulisan Jawa Kuna dimana Mantra ada disana selain tulisan Arab, yaitu tulisan Allah, irionis. kita tetap goblog dan kempel istilah GRP Nokoprawiro yang selalu nyebut KEMPEL entah apa terjemahan bebas Kempel perlu cari Pakar nya,  Kempel itu benda yang melekat jadi satu tapi tidak menyatu hanya nempel tapi bisa terurai Lengket, Ceket, Nempel, ngumpul, ngelilit, bulet,apa lagi hayo? di Jawa banyak ahli Tapa sampai Tapa pendem seperti GRP noko di kubur sampai 40 hari lolos dan ketemu Malaikat Jibril Arab, Giam Lo Ong China, Yamadipati Jawa, apa lagi ?tapi ini lokal kalau umum ditangkap nanti seperti Lia Eden dapat Wahyu Jibril bukan ketemu kalau Mangku Noko bertemu jadi masih legal yang dilarang terima Wahyu,-, Kuat Tapa sayang tidak ngerti Mantra, Orang Bali banyak ngerti Mantra tapi keenakan jarang mau bertapa mengkanya Mangku Noko banyak di kejar Pedanda , mau diajari Mantra, bahkan dengan Modal  Tapa Mangku Noko bisa Meruwat Ida Pedanda Telabah dan AA Ngurah Darmaputra SH, tinggal orang satu bisa Bertapa dan baca Mantra pasti bisa bertemu Dewa ilmiah kan ? Kebanyakan gabungan orang dua Jawa dan Bali dua duanya sulit melihat Dewa karena dua duanya kurang Peralatan, Pusaka dari Dewa belum punya, Ngulangi cari pusaka Dewa harus mundur usia 6 tahun belajar nya orang tidak bisa mundur umurnya, Jawa ahli Tapa Bali ahli Banten, Pratima dari Pura Majapahit yang ditutup Odalannya di bali lagi lagi Jawa-Bali harus bersatu satu team Pemuja Leluhur yang hebat hingga Airlangga, Gajah Mada, Bung Karno bisa datang di Odalan {team Ahli Majapahit} Jimbaran 27-10-2009 memberi wawasan menjelang Odalan Pura Majapahit GWK jatuh Purnama V 2-11-2009,-

BUNG KARNO DAN AIRLANGGA HADIR PADA ODALAN GWK


Untuk Menyambut Odalan Pura Majapahit GWK tanggal 2 November 2009 nanti, Akan diberita kan Berita Koran Ilmiah Jawa Pos, yang Wartawan nya ikut Odalan yaitu DJOKO Heru S yang kebetulan Bapak dan Ibunya juga Tokoh Kejawen [selalu memakai Udeng] dari Rengel Bojonegoro, baik kita kutib Jawa Pos Radar Bali, Rabu 1 Swptember 2004 ; KHUSYUK RITUAL 500 TAHUN KETURUNAN MAJAPAHIT DI GWK [ 1 ]   BUNG   KARNO   dan   AIRLANGGA  Turut  HADIR  - Sebuah Ritual monumental di gelar di Garuda Wisnu Kencana [GWK]. Adalah para warga keturunan Majapahit yang melaksanakan pertemuan pertama 500 tahun tersebut, Banyak kejadian diluar nalar terjadi di acara yang berlangsung senin hingga selasa dini hari kemarin.  Piodalan keturunan Majapahit yang digelar di GWK ini benar-benar istimewa. Bukan dari jumlah yang datang, tapi juga  BANYAKNYA BANTEN YANG DIBAWA , Tak heran , dalam interval satu jam, dua jam ,ada Petugas Khusus harus MEMBERSIHKAN SESAJI  yang MEMENUHI  bkok A-26 dan A-25 tersebut. Selaaain Pemedek [Warga yang datang] biasa, juga banyak PEMANGKU  yang hadir, Mereka begitu datang ada yang langsung memasukkan sumbangan ke kotak Dana Punia {Bendahara Komang Arta Negara menyediakan Kotak Dana, dimana biaya untuk Dapur Umum yang bisa memberi makan Ribuan Pengunjung yang Jauh dan dari Jawa Mekemit} ada yang meletakkan BANTEN dan yang berpakaian PEMANGKU langsung memimpin do'a Selain berdoa  diruang yang ada Pratima WISNU MULA  { kawitan  Jawa Bali }, DEWA SIWA  diruang itu [blok A - 25]  dipenuhi juga Ratusan Pasang Pusaka Peninggalan Kerajaan Majapahit. Selesai berdoa mereka pindah ruangan ala BUDHA . Selain ada sarana upakara dan Sesaji, didalamnya ada Patung Dewi Kwan Im, Tampak pula Biksu ACUN dari Klenteng BUN BIO , Kapasari Surabaya, nuansa yang khas muncul adalah  KERAUHAN  Pria yang datang berombongan enam orang itu   KESURUPAN beberapa TOKOH , Mulai  PRABU  AIRLANGGA dan Anak Laki-laki nya,  GAJAH MADA, hingga  BUNG KARNO ,-"Terima kasih Hyang Suryo {Ketua Panitia Odalan, sekaligus Keturunan Majapahit,  Red} sudah memberikan sarana upacara ini ", Mendengar namanya disebut, Hyang Suryo bertanaya " Apa ada yang kurang, mohon dikatakan," jawabnya.  Pertanyaan dijawab permintaan lain, Yakni harus ada Anak Laki-Laki pergi ke Jawa. Disebut tiga tempat yang harus dikunjungi , BLAMBANGAN,  ALAS PURWO, dan satunya tak jelas { sepertinya menyebut  PURA MAJAPAHIT di TROWULAN,  MOJOKERTO, Jatim yang ditutup} Setelah itu, baru adanya KERAUHAN  AIRLANGGA, apa pesannya ?  "Tolong anak laki laki ini di bimbing, " pintanya sambil mengatakan "Kalau tak percaya bisa di buktikan " . Usai berkata demikian, ada pemedek yang KERAUHAN  menangis seperti  TANGISAN BAYI,  " Itulah Bukti nya " kata suara yang mengaku AIRLANGGA . Beberapa menit kemudian, giliran KERAUHAN  BUNG KARNO , " DULU KAMI BERJUANG SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN " Kalimat terhenti sambil berekpresi KECEWA , dengan tangan MENUNJUK ala  SOEKARNO PRESIDEN RI PERTAMA , " PEJABAT SEKARANG SAK' ENAK' E  DEWE,  SING  DIPIKIR KE  DUWIT  {Mau enak nya sendiri yang dipikirkan uang, Red} tambahnya kecewa, "Kalau sekarang Mega mencalonkan bagaiamana ?" tanya Hyang Surya , tapi mendapat jawaban pendek " Biar saja, " jawabnya , tapi tak menjawab pertanyaan " NYESEL AKU {menyesal saya , Red}" selanya. Bersama itu ada Mangku KERAUHAN , dia seolah-olah Pejuang Kemerdekaan yang kecewa melihat Bangsa Indonesia saat ini,  Ekpresinya memang tersedu sedu, sementara ada yang melanjutkan omongannya Sekang tidak ada lagi Pejabat yang mau mengingat LELUHUR nya dengan Sembahyang ditempat tertentu {Baca ANGKER, red}dilanjutkan Jawa Pos Edisi Pulau Dewata Radar Bali Kamis 2 September 2004 - Bukan saja Pemedek yang KERAUHAN BUNG KARO,  GAJAH MADA hingga PRABU AIRLANGGA masih banyak Keunikan Ritual Keturunan Majapahit itu, Apalagi ? Ida Pedanda Buruan Bang Manuaba dari Griya Muding Kerobokan naik ke Pemiosan {Tempat duduk Pedanda} didepan Blok A - 25 GWK Inilah Ritual Piodalan Terbesar dan Pertama sejak 500 tahun di Bali, " Ngiring Ngiring { Ayo Ayo, Red}," kata Manuaba sebelum mulai Ritual, setelah tangan kirinya memegang Bajra [genta] Uapacara ritual dimualai dengan alunan Bajra, Kidung, Para pemedek termasuk Made Gede Ray Misno { Ketua KPU Kota Denpasar, Red}dan para Pemangku mengikutinya sampai sejauh itu Ritual biasa-biasa saja seperti kebanyakan umat Hindu Berdoa,  Namun 15 menit kemudian, Tiba-tiba tangan Manuaba mengepal [Kerauhan] dan mengangkat kedua tangannya keatas sampai Bajra nya jatuh, " MERDEKA, MERDEKA" bahkan semua Mangku ikut Kerauhan dan semua berteriak MERDEKA,  semua yang hadir pun berteriak "MAHARDIKAAA"  untuk beberapa saat Manuaba terdiam, ada yang bilang sepert KETENGGENGEN namun dari mulutnya tetap Komat Kamit, setelah kelihatan tenang bajara dipungut dan langsung digerakkan kembali seperti semula dan menimbulkan bunyi khas  : KLONENG,  KLONENG, sementara iringan musik, Kidung, ke Hyang Widi berkumandang lagi, "Kalau sesaji tak lengkap Bajra tak akan berbunyi" kata seorang Mangku, jarum jam menunjukkan 00.32 Tiba Tiba Manuaba memerintahkan kepada seorang wanita untuk memimpin nyanyi lagu kebangsaan Indonesia Raya, Wanita yang sebelumnya membantu menyiapkan Banten ini dan langsung maju kesisi kiri Pedanda "Mari kita nyanyikan lagu Indonesia Raya " ajaknya [sambil Kerauhan]  Bak Dirijen upacara HUT RI , si wanita Desa berpakaian Bali itu langsung memberi aba-aba , Maka berkumandanglah lagu ciptaan WR Soepratman itu " Indonesia Tanah airku.......Hiduplah Indonesia Raya," Demikian lagu dikumandangkan dengan khidmat, Saat memimpin lagu, Ketika Dirijen ini hendak duduk,  Tba-tiba seorang Pemangku sambil duduk bersila , tapi tangan mengepal berteriak " INDONESIA MERDEKA,  PANCASILA JAYA " , demikian dia mengucap kalimat itu, dan diikuti yang lain, lafal Patriotisme itu dulang 3 X. , Usai memimpin sembahyangan , menjelaskan apa yang dilakukan {tambahan lagu Indonesia raya, Pancasila dan Merdeka} adalah hal biasa ternyata bukan Kerauhan {Penjelasan buat yang tidak percaya / anti Kerauhana}, inilah ciri khas Majapahit  kalimat ini sebenarnya terucap 700 tahun yang lalu, Jelasnya [keadaan Trans]  selain itu kalimat itu untuk memeupuk persaudaraan dan kebangsaan menurutnya. {Djoko Heru S Wartawan Radar Bali} Disini di Tambahkan untuk yang tidak percaya Kerauhan, Adat di Bali semua Orang Mati di Mukswakan yaitu disempurnakan dengan cara Ngaben, Memukur dan di Linggihkan di Mrajan agar punya tempat itu Roh nya dan adat ini di Jawa sudah tidak di kenal Orang Mati di Jawa dibuang di Sungai sampai ratusan ribu 1965-1966 tanpa upacara inilah yang dijawa bisa bikin "Kesurupan" sedang di Bali dulu tidak ada Roh Gentayangan, Bila ada Upacara 'Panca Wali Krama' Diadakan Ngaben masal di Seluruh Bali, jadi tidak ada Roh Penasaran keluyuran, jadi bila di Pura Kerauhan hanya Bhatara dan Bhatari yang Rawuh, bukan roh penasaran yang tidak mungkin bisa masuk Pura, memang Adat Mokswa saat ini luntur jadi jarang orang tidak ngerti apa itu Mokswa yang benar, kalau Teori memang banyak bukunya, tapi menjelaskan praktek sulit, itu Bali dulu, sekarang tidak mungkin Bali bisa bersih, Karena Pemerintah Bali didesak Golongan Muslim harus menyediakan Makam, jadi Bali sudah tidak bisa bersih lagi, inilah kehebatan Agama yang tidak percaya Mokswa yang hanya berharap Kiamat  Dunia yang kapan tidak tahu, ajaran Ilmiah Bibel dan Quran, inilah prinsip yang sulit, sebab selama Orde Baru 1965 pelajaran Mokswa / Kafir ini tidak diajarkan lagi, bahkan Orang sakti pun banyak di Tumpas, dulu yang Kebal dan Sakti jadi sasaran penumpasan, sampai ada yang rela pakai pakaian putih dan rela mati di bunuh untuk Agama suci Allah, sebelumnya sulit di bunuh, maka dengan penumapasan ini bangsa kita akhirnya masuk Agama Suci yang dominan tidak percaya lagi pada ilmunya sendiri dan tunduk dengan kitab Allah, dan Yang tidak mau mati, dimasukkan Drum dan dilas entah dibuang kemana, ada yang diseret mobil segala sampai hancur, jadi kini bangsa kita sudah tidak ada yang sakti / ilmu setan lagi, ada tapi sudah tidak mau bergaul dengan Umat Allah yang tidak percaya ilmu Setan yang dimiliki Orang Sakti yang jujur dan Ngerti Pancasila, yang di agungkan Tukang Tumpas dengan Nama Agama, ini terbukti di kitab Lama yang kini sudah bebas, dipelajari, tapi kita tetap ketinggalan dengan kitab Import yang mendominasi khususnya Bibel dan Quran, selama 50 tahun terakhir, jadi  kitab Majapahit numpuk di Gedung Kertiya Buleleng Bali {dijawa tidak ada sudah di bakar 500 tahun yang lalu} untuk mempelajari Jutaan Lontar ini butuh waktu lama dan berapa generasi lagi? tapi masih untung Praktek Praktek Odalan / Memberi makan Leluhur masih Eksis di Bali tidak di Tummpas seperti di tempat lain, inilah keunikan Bali yang diharapkan Dunia, terbukti Ruwatan Tingkat Dunia bisa diadakan  Pura Majapahit di Bali, yang bukan rekayasa narik Touris, tapi murni Karena di Trowulan dilarang, dan Tourispun tanpa ditarik akan tetap tertarik Upacara Unik memokswakan Orang yaitu Ngaben dan Memukur sampai melinggihkan Roh yang tidak ada duanya di Dunia, kalau Orang Sakti bisa Mokswa sendiri, yang tidak bisa Mokswa di Mokswakan yang masih hidup yaitu Upacara Ngaben sampai seterusnya yang diluaran sudah tertumpas Agama simpel cukup naik haji masuk surga, atau yang Kristen ke Jerusalem tempat Allah akan bertemu Allah dan diselamatkan nanti Kiamat. Memang adat kita Majapahit kecil hanya setitik di Bumi ini dan orangnya jujur lalu dianggap tolol mudah diancam [dipanggil diancam di Kecamatan, disebu, dibubarkan] dan dikibuli, Tapi Jesus Nabi nya Kristen juga berjkata " yang akan selamat sedikit sekali" bahkan Jesus tidak mendirikan Agama " Kalu mau selamat ikuti jejak ku" disuruh niru Beliau yang sabar, tapi bisa marah mengobrak obrik juru cukai didepan kaabah, suka Bertapa 40 hari 40 malam, digoda iblis 3 X orang sekarang mengambil Teori Sundul Langit nya, tanpa bisa bertapa apalagi ketemu iblis 3X {gak uku uk ya tapa di vila ditemani cewek lebih enak}, ini kan mirip Pertapa kita para Empu tapa digunung, Raja pun datang sembah bahkan pertapa ini diangkat menjadi Dang Kasaiwan dan Dang Kasogatan dan di sucikan di Kerajaan, jadi miriplah apapun ajaran Orang sakti di Dunia, hanya karena Manusia mencptakan Agama Kristen si Petrus, Islam Muhammad, Hindu Para Resi, lalu Para Pertapa dan Jesus tidak menciptakan Agama hanya perilaku, yang sekarang Perilaku harus di Tumpas termasuk Hyang Suryo, Orang harus ikut Agama dan Politik saling tumapas terbukti Islam Kristen di sini memberi contoh saling tumpas kalau ada kesempatan [ambon], bahkan Perang Timur Tengah RI harus mihak islam memusuhi Israel yang kristen. Teralu panjang Orang bosan karena cerita ini Teorinya sudah mengakar di Otak, praktek nya dicari yang menguntungkan kelompoknya agar bisa numpas kelompok lain, bersyukurlah orang jujur di Bali biar buta teori masih memraktek kan Budaya Leluhur biarpun "Mula Keto",- Jimbaran 27-10-2009 {Team Ahli Majapahit} menyambut Odalan Mula Keto di Puar Majapahit GWK 1-11-2009 nanti.