Senin, 15 Februari 2010

SAATNYA SEBERANI BUNG KARNO

Judul diatas adalah diambil dari JAWA POS terbitan 15 Februari 2010 halaman 4 dimana ada Artikel Airlangga Pribadi, Pengajar Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga. Dimana dijelaskan tanggung Jawab Seorang Soekarno kepada bangsa dan Negara disaat Akhir Kejatuhannya dalam berpidato Terakhirnya dihari Proklamasi kemerdekaan 1966 dengan Judul "JANGAN SEKALI KALI MENINGGALKAN SEJARAH" atau JASMERAH yang sudah sering di Tulis di Blog "PURI SURYA MAJAPAHIT" ini, Yang di Prakarsai EMPU PANDHITA AGUNG MAJAPAHIT  GUSTI RADEN PANDJI [GRP]  PANTJA NAKHA [Baca : Noko Ejaan Jawa]  PRAWIRADIPOERA yang Ketua Forum Kebangkitan Siwa Buda Organisasi Sayap Universitas Mahendradata yang Pakar Telematika dan ahli dalam bidang Penulisan Kasunyatan dan Sejarah di Blog ini juga dibantu Para Pakar The Majapahit Center, The Sukarno Center Universitas Mahendradata baik bidang Hukum, Budaya, Ekonomi, Sosial Politik dan Sejarah bangsa, yang Tulisannya TER besar dan TER kecil dimana

Sabtu, 06 Februari 2010

GURUH SUKARNO KE PURA MAJAPAHIT HYANG SURYO

Suasana Pura Ibu Majapahit Jimbaran Bali 6-2-2010 sejak pagi sudah damai, ini disebabkan karena ada Upacara Tumpak Wayang. Dimana Pura Majapahit Garuda Wisnu Kencana (GWK) juga lagi odalan memperingati berdirinya Candi Budha. Para penyungsung tak henti-hentinya membawa Besek/Keben Sesaji untuk upacara. tepat jam 19.00 WITA sepanjang jalan masuk Pura Ibu berderet-deret penduduk dan Umat Siwa Budha, juga para Mahasiswa Mahendradata menyambut kedatangan Putra Pendiri Republik Indonesia  yaitu 'GURUH'. Barongsai pun menyambut

Senin, 01 Februari 2010

IMLEK 2561 DI PURA IBU MAJAPAHIT

Perayaan Tahun Baru Budha China yang jatuh 14-2-2010 di Pura Ibu Majapahit Jimbaran Bali, Pratima Dewi Kwan Im Jien So Jien Yen Kembar didatangkan khusus dari Puro Trowulan yang sudah tiba pada hari Budha Pon 20-01-2010 yang lalu, Pratima / Kimsin Kembar ini Bertangan 8 kanan membawa CAKRA, PASOPATI, PEDANG KWAN KONG, KERIS LUK TIGA sedang kiri memgang PARASU HUD THIM, PANAH MAHA DEWA NAGA, PERISAI TAMENG, dan TRISULA  yang disebut avalokitesvara, Bali menyebut Siva Parvati bertangan 8 Kembar, Tanpa naik Lembu seperti Durga Tangan 8 yang sering di Upacarai di Universitas Mahendradata dan Pura Durga Kutri Mahendradata,

Memang menurut AA Ngurah Darmaputra SH bahwa Dewi Uma, Siva Parwati dan Durga adalah satu Orang, Tapi Pratima / Kimsin nya berbeda, Siva Parwati / Avalokitesvara / Dewi Kwan Im Kembar ini Bertangan 8 Tanpa berkendaraan Lembu Andini, Dibuat masa Kadhiri Zaman Empu Sindok yang mempunyai Putri Mahendradata dan menjadi Permaisuri Udayana dan punya Anak Airlangga yang Terkenal jadi Raja Jawa Bali dan dimanivestasikan Dewa Wisnu naik Garuda dan Pratimanya sudah sejak 2003 di Linggihkan di Garuda Wisnu Kencana [GWK], Empu Sindok adalah Dinasti Sindok dari China Utara [Film Putri Sien Deok baca: Sindok]

Penemu Kalendar Musim dan Perbintangan, Hingga Zaman Dinasti Sindok Jawa Timur Makmur, dengan pembuatan Bendungan, Pertanian Terpadu, dimana banyak Prasasti Airlangga Dinasti Sindok yang membebaskan Rakyat dari Pajak karena berjasa membuat Bendungan dan suksesnya Pertanian hingga Negara makmur, Hingga kini masih di Praktekkan di Bali itu SUBAK tatacara Pertanian Terpadu, Sayangnya setelah Jawa dikuasai Islam semua Lontar di Bakar dan karena Arab tidak kenal pertanian disebabkan Negaranya padang pasir maka ilmu Pertanian, Perbintangan, Musim Tanam dan ramalan di haram kan karena bertentangan Quran dan Hadist, Maka tata cara Pemujaan Leluhur dilarang bahkan Orang Orang nya di Tumpas disusul 1965-1966 Orang yang tidak Islam pun di Tumpas dituduh Komunis Tidak ber Tuhan dan Tulisan serta Adat Budaya China pun dilarang padahal China dan Indonesia satu Fosil bukan Arab, Hingga kini Banyak Bencana Alam dan hilangnya mata air hingga Penduduk susah padahal harusnya senang karena Tanah Air jadi Arab sesuai Cintanya Penduduk pada negri Padang Pasir ini bahkan disebut Tanah Suci, Tanpa menghiraukan Tanah sendiri yang Subur Makmur Gemah Ripah Loh Jinawi. Hingga Sabdopalon 500 tahun yang lalu meramalkan Bencana di Tanah Jawa dan Nusantara / Jagadraya karena Masuknya Agama Islam yang membuat Budaya Arab menggantikan Budaya Lokal yang penuh Adat untuk Para dewa Dewi Kesuburan Tanah yang serba Gemah Ripah yang beda dengan Padang Pasir Arab dan tidak percaya Dewa Dewi selain Allah.

Perayaan Dewi dan Dewa serta Para leluhur Naik ke Langit 7-2-2010 oleh Umat Budha China diteruskan Imlek pada 13 malam hingga Cap Go Meh 28-2-2010, Pratima / Kimsin Kwan Im Kembar ini juga diikuti 3 Lempengan Batu Giok 40 x 60 cm Bergambar Budha, Dewa Kwan Kong dan Dewa Bumi Buatan Zaman Dinasti MING bertulisan MING JAO JANG MIN Zaman Raja Cu Yeun Cang / Cu Gwan Cong dengan angka Tahun IK SHE PAI OL NIEN  1482 M, juga ada Kendi Giok, Pedang Giok dan lempengan Lempengan Prasasti Dinasti MING untuk memeriahlan Acara IMLEK 2561 Tahun MACAN PUTIH MAJAPAHIT, Pratima Kembar ini juga untuk Perayaan "SRI WILATIKTA" Kembar yaitu Brahmaraja dan Tegeh Kori, Agar membuat Bali makin Rahayu dan Rahajeng dimata Dunia.

Yang aneh dalam Perjalanan dan Penyebrangan Laut Tenang bagaikan Kaca dan matahari bersinar membuat Lobang Bulat dilangit padahal sekitar Hujan lebat serta kabut yang bisa dilihat mata, Setelah Pratima mendarat dan jauh dari Pelabuhan malah dalam Berita gilimanuk dihantam Ombak Besar dan Penyebrangan di Tunda, Tiba di Pura Ibu Jimbaran Sudah Penuh Para Pendukung Pura Ibu menyambut dengan Barongsai serta Sesaji Penyambutan yang untuk pertama kalinya sejak 500 tahun Keruntuhan Majapahit  mendapat Banten Penyambutan, Pratima dan Para Lempengan Giok juga ada 3 Peti Tempat Uang Kuno dari Giok yang berisi Uang China berbagai Dinasti kemudian di Cuci dengan Air Bunga Pancawarna hingga bersih dan Air Cucian jadi Rebutan untuk di Siramkan di Kepala para Pendukung Majapahit bahkan Satpam GWK Suwada malah sembuh dari sakit habis mendapat Siraman Air Pratima juga Lakon Sopir Taxi Kakinya Bengkak langsung sembuh dan banyak lagi yang berebut Air untuk kesembuhan karena Percaya nya. Padahal dalam Agama Islam sangat di Haram kan memakai Air Cucian Patung Berhala sebab yang di Sucikan hanya Air Zam Zam dari satu satu nya Sumur yang ada di Kaabah Allah Arab.Seperti di Solo Kerbau Bule dikirap Kencing dan Kotorannya jadi Rebutan untuk Obat dan Keselamatan juga Rebutan Tumpeng Suro yang di Haramkan Islam [TV halal haram tiap Minggu Sore]

Demikianlah IMLEK 2010 sangat Istimewa karena bersimbul MACAN dimana majapahit juga bersimbul MACAN PUTIH, Perayaan IMLEK kali ini sudah dipersiapkan dengan Matang, Para Suhu / Sianshe / Biksu Sudah membuat membuat persiapan Termasuk Suhu Lee Coen Pai dan Suhu Lee Hong Cie dari Bun Bio sudah tiba untuk mengatur Acara IMLEK MACAN RATU EMAS KEMBAR yang untuk mengulangi bisa makan waktu 300 tahun lebih. Karena unsur Kayu, Logam, Air, Tanah, Api / HO SWE MUK CING THO  5 unsur x 12 Shio tiap  60 tahun baru ada muncul Shio macan 1 Unsur untuk kembali ke unsur Emas x 5 jadi yiap 300 tahun baru ada Macan Ratu Emas Kembar lagi.

Jero Gede Dalem Tarukan Susila juga juga Para Pemangku dan Pendeta Siwa Budha selama 40 hari ini menjaga Pratima dengan Upacara tiap Hari, bahkan Pengunjung tak henti henti nya Maturan Banten sejak Purnama yang lalu, Tiap hari suara Genta mengalun dan Kidung Kidung Siva Budha dinyanyikan menyambut Pratima Kembar Dua dimana Pusaka Pusaka juga Kembar Dua atau disebut Siwa-Budha satu Kesatuan. Suara Tabuhan Barongsai pun mengalun ramai membuat Gembira Para dewa Dewi Leluhur majapahit yang di trowulan dilarang Kegiatan dimana Supeno yang mengaku Mangku Majapahit Islam selalu berpatroli untuk siap mengusir Tamu dari Bali bila mengunjungi Pusat Informasi Majapahit, Bahkan Camat dan Lurah trowulan yang baru Studi Banding ke Bali January 2010 tidak berkutik menghadapi Supeno yang Informan Polisi dan siap membuat Trowulan anti Parawisata, dimana Rombongan beberapa Bis dari Sukawati gianyar berhasil di Usir Supeno Desember 2009 ketika akan melihat Pusat Informasi majapahit, Supeno bak pemilik Trowulan Tamu mau ke Trowulan pasti Bis nya hancur Kacanya tanpa lapor melalui Supeno, hingga Banyak Sopir Bis di Bali tidak berani di Carter ke Trowulan akibat Ulah Supeno yang menurut penduduk Trowulan Spy / Mata Mata Polisi, dan sangat ditakuti Penduduk bahkan Lurah Sapuan pun tidak bisa berkutik karena pernah di SERBU dan melarikan diri hingga kini Rumah Lurah Trowulan Sapuan yang milik Hyang Surya jadi Pusat Informasi Majapahit Brahmaraja, karena ditimggal lari Sang Lurah [Jawa Pos] yang masjid nya di Desa Pakem juga di Hancurkan rata tanah oleh Kelompok Guru SMP Agama Islam Trowulan Khoirul Huda yang juga Dalang Penyerbuan dan Penutupan Pura / Puro Majapahit Hyang suryo Oktober 2001 dimana Camat, Koramil dan Polisi  Trowulan pun tidak berkutik menghadapi Khoirul Huda dan Imam Karyono yang Anti Gus Dur dan Pancasila dan sangat ditakuti baik Polisi maupun Tentara di trowulan yang bisa mendatangkan masa dari luar Trowulan untuk menghancurkan apapun yang tidak sesuai Quran dan Hadist Arab, hingga Hukum Republik Indonesia pun harus rela tidak digunakan atau dianggap tidak ada untuk menghadapi Wakil Islam dajjal yang kuat ini hingga Camat lama Tewas setelah 3 tahun Struk di Rumah Sakit, Jadi camat pun rela mati demi imam Karyono yang wakil dajjal arab di Trowulan. dan kini muncul Supeno yang mengaku Mangku Majapahait Islam yang siap menghancurkan Bis Pengunjung / Parawisata bila tidak Tunduk Aturan Supeno sebagai pemilik trowulan Baru. Menurut Penduduk yang ketakutan Supeno Intel Polisi atau Mata Mata yang selalu melaporkan apapun bila  ada Penduduk yang tidak disenangi Supeno, Sedang Pembrantasan Makelar Kasus [MARKUS] hanya di Kota Besar tidak menjangkau Trowulan yang desa Kecil Tapi bekas Kerajaan Kafir Majapahit Terbesar yang berhasil di Tumpas Islam 1478 dimana Penduduknya lari ke Gunung Gunung dan Bali, dan sampai kini dipertahankan oleh Islam Arab Dajjal Pimpinan Imam Karyono yang didukung Guru Agama Islam Khoirul Huda yang juga Ketua Pemuda Ansor dan Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa [PKB] Anti Gus Dur Pembebas Adat Budaya China 1999-2000 KH Nurhadi juga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah [DPRD] 1999-2004 Mojokerto juga Anti Budaya Majapahit dan Gus Dur yang membebaskan Budaya China yang dilarang sejak 1966 hingga Pura majpahit 2001 Setelah Gus Dur di Turunkan pun tidak boleh ber Kegiatan karena merukunkan SARA [Suku, Ras dan Agama] Sesuai Cita Cita Gus Dur yang Pluralis dimana Trowulan dianggap Wilayah Arab Dajjal 1000 tahun yang lalu oleh KH Nurhadi yang memakai Hukum Arab dan tidak boleh ber Pancasila sebab Hukum RI tidak berlaku di Trowulan Karena tidak sesuai Quran dan Hadist nya KH Nurhadi yang Wakil Arab bukan Wakil Rakyat Indonesia [DPRD] Mojokerto..

Contoh Kolonel Agung Poerbojagad Orang Bali awal 2000 dihancurkan Tempat Sembahyang Hindu nya dan Sang Kolonel Tewas dimakamkan di Bong / Kuburan China, Gereja Gereja Kristen Jesus akhir 2000 habis di Bom di wilayah Mojokerto dan Indonesia, 23-1-2008 Padmasana Hindu sebelah Candi Tikus pun Hancur [Jawa Pos bahasa China lengkap denga Foto Padma yang Hancur bergambar Aqintia], Pura Hindu depan Pendopo Agung Trowulan Ida bagus Basma dari Sukawati Gianyar Mangkrak tidak jadi di Bangun padahal Tumpukan Batu Puluhan Truk dari Gunung Merapi sudah datang, 2001 Ida Bagus Basma bersama Mangku Alit dari India Hengkang dari Trowulan, Masjit LDII milik Lurah Trowulan Sapuan yang Imam nya Embah Gembel juga Hancur rata tanah 2001 di Desa Pakem dan inipun Hukum RI tidak bisa menyentuh Para dajjal perusak Pancasila. Demikian kuat nya Dajjal menguasai dan mengancam Rakyat tapi Aparat Hukum seolah tidak bisa berkutik menghadapi Kekuatan dajjal yang dalam Agama Kristen Jesus disebut Lusiver.

Jadi Untung ada Bali dimana Adat majapahit masih bisa dan Lestari tanpa Larangan untuk di Laksanakan, Contoh Pura Durga Kutri Mahendradata yang Putri Empu Sindok yang selama 1000 tahun tetap bebas Upacara di Blahbatuh Gianyar yang belum dikuasai Islam dajjal, dan IMLEK nanti pun 14-2-2010 akan di Upacarai di Pura Ibu Majapahit Jimbaran Bali, Agar Para leluhur Siwa [Lokal] dan Buda [China dinasti Sindok] bisa di Upacarai dengan mengikutkan Ratu mas Kembar atau Dewi Kwan Im Jien So Jien Yen istilah China nya dari Dinasti Thang dimana Putri Miao San berhasil menjadi Dewi Kwan Im pada usia 17 tahun dan Ayah nya Miao Ciang menurunkan Miao Li yang Putrinya Yu Lan Permaisuri Brahmaraja Raja Daha Jenggala hingga di Pura Besakih pun ada Pura jenggala dan Pelinggih Brahmaraja serta Ratu Mas atau Putri Yulan. dimana Para Leluhur Putri dari China tetap lestari di Bali terbukti di Bali kalau Upacara selalu menggunakan Uang China / Pis Bolong / Kepeng / Gobok untuk leluhur.

Kepada Para Pencinta, Keturunan, Pendukung, Simpatisan dan Pengagum Majapahit anggap ini Pemberitahuan atau Undangan, Puncak Acara 13-2-2010 malam jam 19.oo dimana Sri Wilatikta Tegeh Kori Kepakisan I akan hadir, yang tidak bisa hadir karena jauh dan berhalangan tidak libur pun bebas karena Acara hingga Cap Go Meh 28-2-2010. [Panitia IMLEK 2561]