Minggu, 29 November 2009

SUKU RAS AGAMA HARUS TERBUKA DAN JUJUR

SARA  ini istilah baru Senjata untuk menutupi Perbuatan Brutal dan Pelanggaran Hukum Agama Mayoritas, Disisi lain Hukum dan pengungkapan Sejarah sedang gencar dilakukan dan masyarakat mulai pandai memilah milah mana yang baik mana yang buruk, Kembali ada Mahluk asing yang disebut SARA, Kalau tidak salah SARA dikeluarkan untuk memberangus Pers di Era Orde Baru, Berita Berita Pembakaran Gereja tidak boleh diberitakan nanti SARA, Perusakan Pura Hindu Kolonel TNI AU [Pur] Agung Poerbodjagad di Trowulan awal 2000 hingga Tewas juga jangan diberitakan nanti SARA, Penyerbuan Pura Hyang Suryo di Trowulan Oktober 2001 juga kalau bisa jangan di Publikasi nanti SARA padahal sudah di Koran kan juga tidak ada masalah dan Tanggapan apapun dari Pemerintah malahan banyak Umat Islam Kejawen yang simpati tamu tetap berdatangan mengucapkan Simpati dan Menyatakan Kutukan kepada yang Nutup, tetap keluhan Simpati diarahkan ke Imam Karyono dan Muspika kalau berani jangan hanya didepan Hyang Suryo sok jadi Pahlawan tapi tetap di Tutup apa ditutup juga demi SARA / Tegaknya Islam Perang Salib dan Pancasila sudah dihapus ?,


Juga Penyerbuan Sanggar Saptodarmo Jogja demi SARA / Islam Quran dan Hadist ?, Pengeboman Borobudur, Penyerbuan Orang Kristen sembahyang di Ruko di Jakarta [Ant TV] untuk Tegaknya SARA / Sariat Islam ?, Penghancuran Universitas Kristen, Mahasiswa Kristen jahit Mulut [TV One], Penumpasan Orang yang tidak ke Majit 1965-1966 atau yang disebut G 30 S PKI padahal ini untuk menumpas Bung Karno yang kuat Pendukungnya agar bisa di jatuhkan diganti Sariat Islam, yang terbukti sekarang ini Pancasila tidak dihargai lagi juga kalau bisa jangan diungkap nanti SARA padahal sudah diungkap di TV tapi tidak semua yang menonton.tentang Rekayasa G 30 S PKI hingga Orde Baru berdiri berdasarkan Rekayasa [TV berita SK 11 Maret] dan kinipun Terungkap Rekayasa KPK [Metro sepekan] jadi Kita akan Terkenal Negara ahli Rekayasa dari hal kecil sampai Pendirian Negara,  kini ada Senjata Baru di Era Kebebasan mengungkap Pelanggaran Hukum segi Agama dan Budaya bahkan Sejarah Bangsa akan di Berangus dengan dalih SARA, Kalau ini berhasil tentu akan berimbas kepada Berita TV, Koran, Tabloid, Buku dll di BREDEL jadi Kembali kemasa Silam seolah Masyarakat Goblog, Tolol dan Dungu jadi kita harus jeli melihat Umpan Umpan Islam Keras Perang Salib dan jangan menelan Umpan SARA nanti jadi seperti Ikan Pancingan dan di Goreng. Kembali ke Islam Perang Salib mereka itu Pintar memutar balik Fakta, 


Justru Istilah SARA ini baru ada di Era Orde Baru untuk menutupi Kebiadapan Tukang bikin SARA sendiri, jadi "MALING TERIAK MALING" itulah kata lain Pendengung SARA. Sampai Komik pun dianggap SARA, Buku Tan Khoen SWIE 1930 pun dilarang demi SARA / agar Islam tidak ada tandingan menggoblokkan Orang, Pembakaran Buku Buku Budha 1478 pun demi SARA ya ? kita mundurkan ini SARA karena Hukum tidak boleh Surut, tapi Islam Perang Salib tidak mengindahkan Surut contoh Achmadiah 1925 pun harus di Bubarkan sampai SBY kelabakan bikin SKB demi Somasi 1 Habib, Leluhur Ribuan Tahun pun dihancurkan demi Tegaknya Quran dan Hadist yang baru masuk Abad XV ini pun bukan SARA ya ? jadi Demi Tegak nya Quran dan Hadist main Penghancuran, Pembunuhan, Penyerbuan, Pengeboman dll ini lalu harus dibenarkan demi SARA juga. Kapan Negara kita bisa maju kalau pikiran Otak nya selalu mencari kebenaran sendiri ? Tidak usah jauh jauh di BAli saja yang tidak kenal SARA aman aman Tidak ada Masjit dirusak malah Orang Islam Musola Puri Gading bebas unjuk gigi menghentikan Kidung Orang Bali [Pegawai PLN] Mlaspas rumahnya dan terjadi di  Puri Gading Jimbaran, Justru yang dituduh Pura Ibu Majapahit dikira Pura yang pasang Pegeras Suara Kidung kalau ini bukan SARA tapi unjuk Gigi kekuasaan Islam di Bali yang mayoritas Hindu dan nyatanya berhasil dan Bangga ya ? di Bali saja berani memerintah Polisi Orang Bali menghentikan Kidung apalagi di Trowulan jadi maklum Rumah Orang Bali Hancur dan Pura Majapahit di tutup dan Pindah Bali pun mau dihina disuru menghentikan Kidung padahal Pura Majapahit sangat Toleran tidak ingin bikin susah hatinya Orang toh masih di Hina padahal salah sasaran yang bunyikan Kidung Orang Bali Asli mlaspas rumah depan Pura Ibu Majapahit Jimbaran lalu ini bukan SARA ya ?, 


Jadi Hebat Otak Islam Perang Salib ini yang memakai SARA untuk melegalkan Perbuatannya Menghancurkan Negri ini bebas melakukan apapun terhadap yang bukan Islam lalu berlindung ke SARA. Berilah Informasi Masyarakat dengan benar sesuai kata Orang Islam sendiri "Berkatalah Benar kalau memang Benar" dan masyarakat janganlah dianggap Tolol dan Goblog terus menerus, Sekarang sudah banyak Universitas dan Orang sudah pada Pandai  Sesuai Program Rektor Universitas Mahendradata DR Arya Wedakarna yang membuat Masyarakat harus Pandai dan mengerti Hukum dan sudah kerjasama dengan  Mentri DEPKUMHAM Patrialis Akbar yang berkata akan melaksanankan GM- GANYANG  MARKUS [makelar kasus] agar tidak di Kibuli dalam bidang Hukum terus menerus oleh Markus ucap  Mentri Pengaggum Bung Karno dihadapan Sang Rektor dan Beliau Rektor Termuda di Dunia  ini mengalami benar tekanan sampai Dahulu Universitas nya bernama Marhaen karena berbau Soekarno maka dirubah Mahendradata, juga Gelora Bung Karno dirubah Gelora Senayan dan apapun nama yang berbau Bung Karno berusaha dihapuskan dari Sejarah [ Metro Files 29-11] 


Tapi namanya Sejarah ya tetap Sejarah dan tidak bisa direkayasa seperti KPK. Memang untuk di Pedesaan yang sudah se Iman dan se Agama Islam Pura Majapahit ditutup lalu Orang Islam merasa tinggal di Negara Arab Orang Hindu dihancurkan, Gereja dilarang bahkan dibom Kepercayaan di Tumpas ini bukan SARA ini demi tegaknya Sariat Islam berdasarkan Quran dan Hadist di Negri Pancasila ini dengan sak Enaknya main Kekerasan, Jadi tiap ada Suara tentu ada reaksi atau jawaban kan boleh ? katanya Demokrasi masak Demokrasi hanya milik Segelintir Islam Zaman Perang Salib ? Jadi Indonesia memang Negara aneh sampai mencengangkan Dunia disisi lain Hukum ditegakkan ini ada Gadis Baru yang bisa mengalahkan Penegakan Hukum dan Informasi bernama SARA [ mirip nama istrinya Nabi Ibrahim ?] Ya semoga masyarakat tidak terkecoh istilah SARA yang akan Membrangus Berita Kasunyatan semoga.  SARA diungkap justru bisa menghilangkan SARA lha kalau SARA ditutup tutupi maka akan Suburlah SARA dan sak Enaknya melakukan SARA karena selalu ditutupi demi SARA tolong dipikirkan ini dengan Otak Intelektual {Team Pakar Hukum SARA The Majapahit Center- The Sukarno Center- Puri Surya Majapahit- Universitas Mahendradata} Bali 29-11-2009***

Kamis, 26 November 2009

AMERIKA JUARA FESTIVAL FILM DI BALI



Produser Film Amerika "KIAMAT 2012" baru saja di Jawa di HARAM kan Majelis Ulama [Islam] Indonesia di Malang Jawa timur di Susul Para Santri Islam Demontrasi Pelarangan Film Amerika ini, Malah di Bali sebaliknya Film Amerika Terpilih sebagai Film Terbaik [Best Film] dalam Bali International Film Festival 2009. Film Amerika berjudul "MERAH PUTIH" berhasil menjadi Juara Festival Film bergengsi di Bali mengalahkan Ratusan Film seluruh Dunia. Dimana Raja Abiseka Majapahit Hyang Bhatara Agung Surya Wilatikta Brahmaraja XI menganugrahkan pada Film ini  "SARASVATI AWARD 2009" kepada Produsernya yang Orang Amerika setinggi 2 Meter lebih yang terpaksa menunduk ketika menerima Piala Sarasvati Award yang diserahkan Sang Raja bertubuh sedang dan tinggi 1,65 dan terkenal dengan panggilan akrabnya Hyang Surya, Sang Produser yang sudah berhasil membuat ratusan Film Layar Lebar Kaliber Dunia di Amerika ini didampingi Bintang Film nya disaksikan Duta Besar dan Konsulat Negara Negara Peserta Festival Internasional ini, Juga Gubernur Bali dan Mentri Parawisata dan Budaya RI dan Jajarannya, Para Produser, Bintang Film Peserta Festival, Tokoh Masyarakat Bali dan Undangan dari seluruh Negara penggemar Perfilman, Tepuk Tangan Gegap Gempita Pengunjung membuat Gedung Rama Shinta Bali Room Grand Bali beach Hotel di Pantai Sanur ini bergetar membahana seperti Gempa yang lagi Ngetren di Nusantara, Sang Produser Film Amerika yang bertubuh Jangkung ini mengangkat Tinggi Tinggi Piala Sarasvati Award nya diiringi Teriakan "Amerika The Best" ....Hidup Amerika sang Juara...., Diiringi Musik Rock Menggelegar dan tepuk Tangan Hadirin, Sang Produser Film asal Negri Paman Sam dan Para Bintang Film nya merapatkan Tangannya posisi Sembah serta  membungkuk karena Tingginya menyalami Brahmaraja XI mengucapkan terimakasih atas Anugrah Sarasvati Award 2009 yang diterimanya setelah melalui seleksi Ketat Para Juri dan berhasil menjuarai Festival menumbangkan Film Film lainnya yang tak kalah kehebatanya, dan Gubernur serta Para Tokoh  Parawisata Bali pun menyalami Penerima Award 2009 sambil mengucapkan Selamat atas kemenangannya dan Kepiawaian menyusun Scenario hingga berhasil meluluhkan Hati Para Juri serta menyabet Juara Best  For Indonesian Film Category, Acara juga diselingi Tarian Majapahit "Lambang Sari" ciptaan Guruh Soekarnoputra dimana Para Penari jalannya dibuka dengan Pasukan Berpakaian Ala Majapahit membawa Payung Agung Warna Merah Brahmaraja dan Dupa yang mengepul ditancapkan di Anglo Padupaan khas Bali yang membuat Kesakralan Ruangan Rama Shinta Bali Beach Hotel, Para Penari Wanita Berbusana didominasi warna Kuning Mas mirip Pratima Ratu Mas Zaman Majapahit sambil membawa Kipas meliuk liuk diiringi Penari Pria Tanpa Baju dan Perut gendut menggelayut mirip Pasukan Majapahit tempo Dahulu  mengiringi di belakang juga membawa Payung Merah Brahma dan Dupa mengepul penutup Barisan Penari yang membuat pengunjung terkesima berdecak kagum akan Karya Maestro Seni Guruh Putra Bung Karno Presiden Pertama Republik Indonesia yang juga Penggali Pancasila yang dilestarikan di Bali, kegaguman dan terpesonanya Penonton dibuat tersadar dari keterpukauan melamun membayangkan Kebesaran Majapahit masa silam ketika Para Penari berbaris meninggalkan Ruangan berdisain Megah di Hotel Bintang pertama di Indonesia Zaman Bung Karno dan kembali Gemuruh Tepuk tangan menyuarakan Kepuasan dan Kekaguman akan Seni Budaya "BALINESE DANCE" yang demikian Sakral dan Agung dan tidak ada duanya di Dunia, Demikianlah Film Amerika di Jawa Di HARAM kan Islam dengan MUI nya Lembaga satu satu nya di Negri ini dan Dunia yang ber Hak membuat Fatwa Sesat dan Lebel Haram bagi yang tidak disenangi Islam, dan membuat Film Amerika di Demo para santri Islam, di Bali  malah di Elu Elukan karena Juara dalam Bali International Film Festival 2009, Disamping Memberikan Sarasvati Award 2009 kepada Pemenang Festival yang di Sabet Produser Film dari Negri Paman Sam, Raja Majapahit yang ber Abhiseka Sri Wilatikta Brahmaraja XI juga menanda Tangani Prasasti malam itu 26-11 jam 21.00 Wita yang dinamakan Prasasti "BALIWOOD" sebagai Prasasti BALI INTERNASIONAL FILM FESTIVAL 2009 sebagai kenang kenangan bahwa Bali Telah bisa mengadakan Festival Film tingkat Internasional dan Prasasti akan di Abadikan di Swadeshi Bali Foundation Penyelenggara Festival, Dalam situasi Dunia  Per Filman yang lagi Lesu didera Turut campurnya Majelis Ulama Islam Indonesia yang mengobok ngobok Dunia Film seperti Menolak kedatangan Bintang Film Jepang Miyami yang akan ikut menghidupkan Per Filman di Indonesia yang mati suri, Juga Peng HARAM man Film Kiamat 2012 yang mana akibat MUI teriak Haram maka Para Santri Islam digerakkan untuk pada Demo Anti Film Amerika Kiamat 2012 padahal sebelumnya tenang tenang saja disini Jelas MUI dengan Fatwa Sesatnya bila teriak memicu atau Kode untuk Demo dan menghancurkan yang terkena Sesat contoh Islam Achmadiah dari India yang terkena Fatwa Sesat Kampus Universitasnya hi Hancurkan Habib Arab dan Pasukannya yang sering Show di TV membuat Kebrutalan dan Anarkis menunjukkan Islam paling Berkuasa dengan Kekerasannya, Indonesia memang Aneh seolah olah Negara Islam 500 tahun yang lalu dan diperkuat 1965-1966 yang berhasil Menumpas selain Islam hingga seolah Pemilik RI sampai Film pun dimasalahkan, Gereja di BOM, Pura Majapahit di Tutup, Kepercayaan selain Islam di Hancurkan dll kebrutalan ditunjukkan Islam di Jawa sampai Detik ini dan ditampilkan di berita TV, Untung Indonesia punya Bali yang penduduknya Ramah Tamah dan menerima Parawisata dan mengadakan Kerukunan dengan Negara Negara di Dunia, Hingga tidak salah kalau Dunia hanya mengenal Bali Sisa Sisa Majapahit dengan Pancasila nya yang ingin bersahabat dengan segenap Manusia di Bumi ini, Sesuai Semboyan Majapahit Bhinneka Tunggal Ika Tanhana Dharma Mangruwa yang pernah mengukir Sejarah Mempersatukan Nusantara yang di Jawa diporak porandakan Islam 500 tahun yang lalu dengan semboyan Tumpas Kafir yang sekarang Jihat nge Bom Pengantin [Bom bunuh diri] disambut Bidadari, Untung Bali masih ada dan Adat 500 tahun yang hilang di Nusantara  tetap Lestari di Bali hingga Dunia bisa melihat betapa Hebat dan Adiluhungnya serta Mulianya Adat Majapahit yang berhasil Menyatukan Nusantara,dimana ada Semboyan "AJINING BANGSA SAKA LUHURING BUDAYA" yang hanya bisa dilihat di Bali sekarang ini, Hingga Brahmaraja XI yang Pelestari Budaya dan Puri Surya Majapahit Keraton Pelestari Budaya Majapahit di Trowulan sempat ditutup Islam yang anti Budaya selain Budaya Islam, dan Kini berada di Bali mendukung Bali dalam melestarikan Budaya Per Filman yang juga masuk Ranah Seni Budaya. Semoga Bali tetap Lestari menjadi Pusat Kerukunan Dunia dengan Adat Persatuannya yang Pancasila dimana Penciptanya Bung Karno juga terbukti Bisa Menyatukan Asia-Affrika dan Amerika dan Beliau juga Putra Bali Pulau Dewata Agung Pemersatu juga dan Festival festival Internasional bukan hanya Film saja  bisa terselenggara dengan Aman di Bali demi Persahabatan Dunia yang saling mengisi bukan menghancurkan dengan dalih Haram dan Sesat yang konon Perintah Allah agar Perang Salib selalu Abadi membuat Islam ditakuti [Baliwood] 26-11-2009

Senin, 23 November 2009

MUTER MUTER OBAT SAKIT KEPALA


Bali TV dengan Semboyan gede Prama ahli Darmawacana nya : "Jaka Sembung Naik Secuter, Muter Muter Enggak Nyambung" Kini ada Semboyang Baru "Es Be Ye [SBY] Naik Helikopter, Muter Muter Tetap Oye" istilah Oye adalah Kata Dalang mempromosikan Obat Sakit Kepala yang marak di TV, Presiden SBY pun yang Dalang Pengendali Republik ini tidak mau kalah dengan Muter Muter, Tetap Oye Sakit Kepala nya, Berita TV penjelasan SBY tentang Bank Century dan Kasus Bibit Candra demikian Indah nya dibuat Muter Muter, Komisi 8 angka tidak putus Tempat muter Terus Motor Ujian SIM, Para Pengamat Politik pun Memenuhi TV menterjemahkan Muter Muter ini, Akhirnya tetap Muter Muter juga. Orang Indonesia memang ahli Berpantun, itu Guru dengan Alat Shoting dari Kotak Karton yang ahli Berpantun di TV yang patut di Tiru, Juga Para Pelawak, Badut, Dagelan, Sandiwara Para Pemainnya adalah Idiola Masyarakat Termasuk Republik Mimpi. Ya inilah Negara Dagelan atau Mimpi, Kalau SBY sangat Serius kadang juga menahan Senyum nya, Lain lagi Republik Mimpi yang bikin Tertawa terus menerus. Yang tertawa tentunya Habib yang menyomasi SBY membubarkan Achmadiah, Begitu cepat Rapat Mentri keluar SKB, biarpun di Tolak sang Habib yang tetap Memerintah SBY membubarkan Achmadiah yang sudah ada sejak 1925 Tidak perlu ada diskusi Para Pakar Hukum yang menyatakan Hukum tidak boleh Surut, Langsung SKB kok bisa, Untuk Bibit Candra dan Bank Century cukup membutuhkan 2 Habib yang Nyomasi SBY tentunya Beres, Demikian Hebat nya Habib di Indonesia yang bisa membuat SBY cepat bertindak, Kalau Rakyat, Pakar Hukum, Pengamat Politik, Mahasiswa dll sulitnya bukan main dan mesti Muter Muter. Bikin Komisi angka 8 yang tidak putus segala, Inilah Pemandangan Negri ini yang membuat Tercengang nya Dunia yang dengan serius berkumpul didepan TV ingin melihat Presiden Negara Terkaya, Termakmur, Termelarat memberikan Keputusan Muter Muter. Kalau naik Helikopter Tua. Dan TV pun akhirnya Muter Muter, mengalahkan Berita Tanah Longsor, Banjir Bandang, Kecelakaan Laut / Udara, Kebakaran, Puting Beliung dan lain lain Bencana. Semoga Obat Sakit Kepala Tetap Oye sebagai Obat Kepala yang berputar Pusing sesuai pesan Dalang. Kita kembali ke Pura Majapahit Trowulan kasus di Desa Terkecil tapi Terbesar Gaungnya yang kena Puter Puter juga, Awalnya dituduh "Menghindukan Orang" karena ada Aturan tidak boleh narik Orang yang Beragama dan gagal karena Pura Majapahit tidak pernah menarik atau mengajar Agama, Jurus Muter lain "Ijin tempat Ibadah dan peraturan dalam SKB" juga gagal karena tidak ada Tempat Ibadahnya sebab Kuburan leluhur, Diserbu, di Bom, Pengunjung Mangku nya di seret keluar dan lain lain ancaman, Intimidasi juga gagal ada yang disambar Petir, Akhirnya ya dipasang Papan Penutupan "Dilarang Ritual dan Kegiatan dalam Bentuk Apapun" sesuai Tujuan semula yang muter muter dan sama ada angka 8 nya itu penutupan jalan terus tak terputus Kebetulan Camat nya Tewas jadi semua kesalahan ditimpakan Orang Mati dan Muter terus tanpa henti seperti angka 8. Cuma masih Untung  ada janji lagi dari SBY yaitu GM [Ganyang Mafia] dan MARKUS [Makelar Kasus] Mudah Mudahan Mafia Penghancur Budaya dan Makelar Kasusnya yang ahli nutup Terganyang Karma, Alam, Gaib, Niskala, Dewa dan Allah nya sendiri. "Lir Cokro Manggilingan" Cakra tetap berputar menjalankan Karmapala lha kalau yang ini bukan Muter Muter lho, Cakra berputar itu adalah Senjata Bhatara Wisnu dalam Pewayangan dan Cerita Lama, Bahkan Cakra tidak bisa membunuh Rahwana karena punya Aji Pancasoma, Rahwana akhirnya di Jepit Gunung seperti Sun Gao Kong [Kera Sakti] Majapahitpun tentunya tidak bisa mati, tapi mau dijepit , dibatasi, ditutup, dilarang Ritual dan kegiatan dalam bentuk apapun oleh Islam Perang Salib yang selalu merasa menang, Jadi dianggap Rahwanan atau Sun Gao Kong atau mungkin Pandawa yang sedikit tapi menang belakangan justru kita terima dulu semua anggapan agar kita Kuat, sebab semua baik buruk Cerita Wayang adalah Cerita kita sendiri bukan Cerita Arab, marilah Para Bekas Pasukan Rahwana, Korawa, Pandawa, juga Pasukan Kera Sakti nya Ramayana bersatu padu mempertahankan Nusantara dari Jajahan Arab Perang Salib yang menghancurkan Budaya, Adat, Otak masyarakat, Tanah Air kita. Dan jangan Muter Muter tapi tulus dan Iklas sepenuh hati jangan mengandalkan janji GM dan Markus ya sukur janji ditepati bukan "Angin surga" yang biasa didengungkan. [Gusti Heker dan team pengamat politik The Majapahit Center] Bali 24-11-2009 ***

Minggu, 22 November 2009

TIAP KAWASAN PUNYA PERAMAL DAN PELINDUNG


Heboh Kiamat 2012, katanya tahun Maya habis pada 2012 dan Dunia Kiamat, ini berlaku di Benua Amerika, dan Kitab nya kita belum tahu benar, juga hitungannya bagaimana tentunya para ahlinya yang tahu, Juga Timur Tengah ada Nastrodamus, Nubuatan, Wahyu dll untuk Jawa ada Prabu Jayabaya yang para Pakar bisa menganalisis Apa Ramalannya juga kapan Kiamat Kobra kalau dicermati bisa dihitung kapan habisnya tahun Jawa seperti tahun Maya tadi. Kepercayaan adanya Dewa Pelindung juga menjadi Acuan bila benar benar Percaya kalau Suatu Kawasan tentu ada Penguasa Alam yang tidak Kelihatan mata biasa yang disebut Alam Kadewatan atau Alam Budaloka, Dimana di Alam ini ada Penguasanya atau Raja nya dan susunan Pemerintahannya yang berkaitan dengan Alam Kasunyatan atau Kehidupan Manusia ini, Kesatuan Alam Manusia dan Dewa ini di Kawasan Asia sudah Putus Akibat Agama Allah, Dimana kita sudah Langsung Tol ke Allah tanpa percaya lagi Pada Susunan Pemerintahan Kadewatan dan Kasunyatan, Tapi ini masih banyak dianut di Asia ini seperti Thailand, Siam, India, China dan Bali biarpun Tidak bisa penuh dilaksanakan karena adanya Agama Baru yang bertentangan dengan Kepercayaan ini, tapi ya untung lah masih ada .Dari Kitab Kitab Kuna China lah yang paling memiliki hingga bisa di Film kan seperti Kera Sakti dan Film Film yang di VCD kan tentang Budha, Tao, Kogcu dll yang banyak mengungkap Alam Kadewatan dan Alam Kasunyatan berhubungan erat. Untuk Kitab Kitab kita sendiri Maklum dengan masuknya Agama Islam dibakar semua karena bertentangan dengan Kitab suci Quran yang dianggap satu satunya kitab paling benar. Untung China tidak sampai dijajah Islam, Kita masih bisa belajar dari Kitab dan Film / VCD Tentang Alam Kadewatan dan Kasunyatan yang memang sama sebagai bukti Uang Kepeng China masih dipakai di Bali sebagai sarana Upacara dimana ini dulu juga dipakai di Jawa bahkan di Asia, Adat China ini Punah ditumpas Islam karena tidak mau tersaingi. Hingga budaya kita pun malah tidak dikenal lagi karena selama 500 tahun ini kita sudah ikut Agama Rasul Islam yang katanya suci, sampai Raja Kafir terakhir Brawijaya pun ikut Agama Suci ini karena sudah Kuatnya Islam menumpas Jawa dan Ajaran ini memang Bagus untuk Jangka pendek, Pikiran pendek tentunya berpikir Praktis tidak perlu bertele tele Upacara yang sekarang bisa dilihat di Bali seperti Odalan, Caru, Otonan, Guru Piduka, Ngenteg Linggih dll yang karena kebodohan Lebih baik memilih Praktis tanpa Upacara cukup muja Allah dan tanpa repot Sesaji, Bebanten pengorbanan yang sia sia untuk Banyak Dewa dan Leluhur yang dianggap Setan, dan akhirnya kita jadi Bangsa Praktis Buta Adat yang Adi Luhung, dimana Cerita Cerita masa lalu hanya kenangan bagi yang cinta adat saja, Hasil nya sekarang Masyarakat jadi Hebat dan Biadap tanpa kenal Unggah Ungguh menjadi bangsa Arab Padang Pasir yang bisanya Numpas selain  ajaran Padang Pasir, jadi 500 tahun benar benar Sukses Arab menumpas habis Kepercayaan Tentang Peramal dan Pelindung Kawasan kita, karena kita dimasukkan Kawasan Arab Timur Tengah yang ajarannya Mementingkan Kelompok dan tidak mau ada kelompok lain, Contoh Kelompok Kristen saja di Tumpas habis hingga semua harus Islam bisa dilihat sampai detik ini mereka Perang tak kunjung Padam sampai Kiamat versi Arab. Untuk disini untung Bali masih memaraktekkan Adat dan Upacara nya biarpun sejak 1965 sudah diatur Pusat dengan Mentri Agamanya hingga kurun waktu 1965-Sekarang banyak Perubahan daya Berpikir yang mulai meninggalkan Adat Budaya Masa Lalu disesuaikan Islam hanya beda sebutan saja yaitu Hindu. Sejag 1965 sudah jarang Sebutan LELUHUR tapi selalu mengutamakan Hyang Widhi / Allah yang satu, contoh Agama Hindu Bentuk Tempat Sembahyangannya Padmasana Satu untuk Hyang Widhi / Allah, ini Sukses benar penyamaan dan Penyeragaman Menyembah satu Tuhan. Tapi Untung Adat dan Budaya Pemujaan Leluhur dirumah rumah belum bisa di Tumpas oleh Islam, Hingga Lestari sampai sekarang seperti Merajan, dan Tempat Leluhur Peninggalan Majapahit Era Pemersatu Nusantara, dan Untung tetap di Upacarai terus tanpa henti bahkan ada yang sudah 1000 tahun seperti Pura Durga Kutri Mahendradata Blahbatuh, Juga Besakih, Kentel Gumi, Andakasa hingga Pura Dah Hyang Nirata Pedanda Wawu Rawuh saking Majapahit. Keuntungan inilah yang kini menjadi Perhatian Dunia dan bisa dikembangkan Solusi Dunia pula Adat Budaya Aneh Kesatuan antara Alam Kadewatan dan Alam Kasunyatan yang biarpun Mula Keto dan banyak Intervensi Agama Baru yang dimasukkan secara tidak sadar seperti Penyeragaman satu Tuhan tadi. Yang membuat kita lupa Peramal dan Pelindung Wilayah Kita sensiri, Betapa Hebat nya kitab kitab kita sendiri yang menyisakan Cerita kita masa lalu, Dimana Adat kita yang benar benar ingin di wujutkan masa kini, seperti Gender kesamaan Hak antara Wanita dan Priya, Zaman Dahulu Kala kita sudah Sama, Ada Raja Pemerintahan Wanita, Seperti Ratu Sima yang sampai memotong jari anaknya senediri demi Hukum, Ada Ratu Tri Bhuwana Tungga Dewi dll, yang karena 500 tahun yang lalu Ajaran Adiluhung ini diTumpas Islam maka kita sekarang jadi Bangsa Tolol yang menganggap Kehebatan masa lalu jadi Dongeng bahkan tidak mengerti, contoh Kartini ingin menuntut kesamaan Hak dianggap Pahlawan, Pancasila yang pernah menyatukan tidak mau dipakai dianggap Sisa Ilmu Setan, mau diganti Ilmu Islam yang jelas sudah membodohkan Bangsa menjadi Tolol dan saling Perang, Menyalahkan apapun yang bukan Islam dan menganggap Islam paling benar, Bahasa kita yang 8 Tingkatan sudah tidak dikenal lagi seperti Mati, Modar, Bongko, Sedo, Pejah, Sare, Pralaya dan Mokswa. contoh masak Pak Lurah Bongko kan tidak baik jadi Pak Lurah Sedo lah sebutannya. Kalau Raja ya Pralaya ataiu Mokswa, Kalau diluaran Mati ya Dead saja. Inilah Kehebatan kita punya tata bahasa 8 Tingkatan yang tidak dimiliki bahasa lain Negara, tapi semua ini tinggal Kenangan juga akibat kita dijajah Bahasa Arab yang bahasa Allah dan harus dipelajari. Prabu Jayabaya Raja Kadhiri ini disamping Peramal juga Pelindung karena Dewa Wisnu, Betapa Indah nya Ilmu kita masa lalu yang bisa jadi Acuan untuk masa kini, Contoh lagi Sistem Pemerintahan serta begitu Sempurnanya juga Hukum Hukum nya, Hingga Sekarang Gajah Mada dijadikan Acuan Pemilu seluruh Dunia, Jadi Perdana Mentri lah yang mengendalikan Negara Raja hanya Simbol, dan yang memakai ini sangat Maju contoh Jepang yang menyimbolkan Raja sebagai Titisan Dewa Matahari atau Amaterasu dan tetap Menghormati Simbol ini Turun Temurun biarpun 1945 di Bom Atom, dalam tempo singkat kini maju lagi meroket mengalahkan Negara Lain, lha kita malah mundur terus mengikuti Islam Perang Salib yang tidak pernah maju, hanya berkutat Numpas dan Manghancurkan Gereja, Aliran Kepercayaan yang bukan Islam, Pura Hindu dll kita tidak memikirkan masa Depan yang sudah Era Computer ini, hanya bingung bagaimana Sariat di Jalankan untuk menumpas menghabisi Adat yang Hebat masa lalu untuk dijadikan Bangsa Zaman Perang Salib. diajari saling membenci, saling mengkafirkan, saling menghancurkan, saling Iri dan Dengki, saling mementingkan Lelompok mirip di Arab yang dikuasai Wahabi, Iran Suni, Irak Siah, Afganistan Taliban dan Harus Perang sampai Kiamat. Untung Bali masih ada biarpun sudah dilanda Kemoderenan tapi untung Adat nya masih dilaksanankan diantara Kelompok dan Soroh sebenarnya sama mereka tetap Odalan di Pura nya tanpa henti biarpun Pura itu hanya segelintir Pengikutnya tapi tetap Odalan bila waktunya tiba baik secara Kecil maupaun Besar, ini yang membuat Kesamaan, Dan Pemujaannya juga Pada Leluhur Sorohnya juga contoh Pura Dalem Tarukan, Pura Markandiya, Pura Empu Gandring, Pura Jenggala, Pura Brahma Wisesa, Pura Arya Kenceng dll Semua Odalan nya sama hanya beda Pelaksana nya. China disini juga sama Klenteng Sam Po Kong, Klenteng Dewi Kwan Im, Klenteng Tan Hu Cin Jin, Klenteng / Pura Tan Whie Kang, Klenteng / Pura Balinggkang dll Jadi Pemujaan Leluhur sebagai Pelindung Kawasan yang sama juga di Negara China, Taiwan, Thailand, Siam, Kamboja, Jepang dll dan ini semua untung masih ada tidak di Tumpas Islam, Seperti Jawa kita lihat sekarang Hasil Islam mentrapkan Agam Rasul yang Suci, tidak memuja Pelindung Tanah Air tapi berlindung ke Allah di Arab, hasilnya Penduduk Bodoh dan jadi Budak di Arab, Pulang mati ditangisi keluarganya yang tidak dapat hasil malah menderita kehilangan nyawa keluarga yang diharapkan bisa dapat Komisi Haji yang disetor Bangsa ini demikian besarnya tapi Arab pelit malah yang dikirim Uang untuk Teroris melalui Ali yang ditangkap Densus 88 bukan membantu Orang kita dibawah Jembatan di Arab. Tanah Air pun Murka karena tidak di Upacarai lagi, Dewa Dewi Pelindung dianggap Setan dan di Benci, Masing masing Dewa Dewi akhirnya marah membuat Bencana, Contoh Dewa Air atau Wisnu selalu membuat Bencana Air, Dewi Tanah Atau disebut Istri Wisnu pun marah bikin bencana Tanah karena sudah dianggap Setan dan tidak dihormati Orang yang hidup diatas Tanah yang memuja Allah nya Arab, Dewa Boma Putra Wisnu atau Dewa tumbuh tumbuhan ikut marah sering Pohong menimpa Mobil dan rumah dan membawa korban, Bhatara Kala pun marah tidak pernah di Caru akhirnya cari Korban untuk caru seperti banyak Kecelakaan yang makan korban mati caru, Dewa Api atau Sang Hyang Ahni pun juga marah karena dilupakan Orang yang jalan Tol ke Allah di Arab akhirnya bikin Bencana Api, Dewa Angin Sang Hyang Bhatara Bayu pun marah karena hanya dimainkan di Wayang yang ditonton segelintir Orang saja dan hanya dianggap hanya ada di Wayang Budaya Kafir, Maka marahlah Beliau bikin Bencana Angin dll dst dsb, Jadi Akibat Islam kita melupakan Para Dewa dan Dewi Pelindung Kawasan kita dan meminta Perlindungan Allah Arab yang jauh dan Negaranya Tandus Kering Kerontang, Akibat nya Para Pelindung mengabulkan Permintaan Orang yang tinggal di Tanah yang harusnya di Lindungi, Maka Terkabul lah Tanah Jadi keluar Lumpur Lapindo yang masa depannya jadi Padang Pasir, Air Susah sampai antri seperti di Arab Jaman Perang Salib dimana orang minum di Penggal Kepalanya karena dituduh mencuri Air di Kolam Oase milik Kelompok yang menduduki tempat air. Inilah hasilnya ikut Agama Islam yang katanya suci bisa dilihat sekarang dan bisa diikuti di TV setiap hari Berita Bencana karena kita tidak mau menghargai Para Peramal dan Pelindung Kawasan kita, Contoh hanya Bali masih melaksanakan Adat memuja Dewa Dewi Pelindung biarpun sudah sedikit sekali Kawasan yang memuja Pelindung karena dikuasai Orang yang tidak Percaya Pelindung, hanya pura pura bikin Pelinggih Pelindung yang tidak Jelas siapa yang dilinggihkan sebagai Pelindung nya. Demi mengikuti Adat Bali agar diterima Orang Bali di sekitarnya. Demikianlah sedikit Ulasan Tentang Tiap Kawasan punya Peramal dan Pelindung, Untuk Peramal juga Leluhur Pesan melalui Kerauhan biarpun tidak dipercaya lagi, Contoh Di Pura Majapahit GWK jauh sebelum Lumpur Lapindo sudah ada Orang Kerauhan "Jawa Banjir Endut" dan banyak lagi Kerauhan Leluhur memberi Peringatan dan Beliau mau memberi Peringatan karena kita masih Percaya dan selalu Memuja dengan Odalan dan Caru. Jadi Kita masih di Lindungi Leluhur, Contoh lagi Pura Majapahit Trowulan yang berada didalam Puri / Rumah Hyang Suryo Raja Majapahit Masa Kini yang ber Abhiseka Sri Wilatikta Barahmaraja XI di Lindungi Meme Gangga dan turun secara Kerauhan mengatakan "'Meme di Meru, di Padmasana Bethara Pitulas Turun Kabeh, Kengken Iye Nguwuke Meme kel Munggel, Nyen Sing Demen Meme nguwuke, Jegeg Meme di Jagad te, Yen Ngerwede merupa Bhatari Mecaling jagad, Uwuk Gimine, Ne Meme Gangga Rabin Pasopati." inilah Contoh Leluhur Meramal dan Melindungi Beliau Meramal akan ada Orang merusak tapi di Cegah / Punggel dan nyatanya disambar Petir yang ngebom, Tidak Senang pun dirusak Sakit dan Mati. Ramalan Juli, ada ynag ngerusak Oktober jadi 3 bulan sebelum terjadi sudah di Ramal dan di Lindungi. ini Contoh Kecil saja kan bisa di Besarkan kalau Percaya di Tingkatkan Nusantara, tapi ya sulit karena kita sudah ikut Islam dan berlindung ke Allah Arab Penguasa Padang Pasir Kering Krontang dan Perang Terus lagi disana laha kok dimintai Perlindungan ? [ Gusti Heker dan Para Pemangku Jwa dan Bali yang ngobrol Peramal dan Pelindung] Semoga Tulisan ini bisa membuat Acuan Para Keturunan Majapahit yang masih Percaya Leluhur nya bisa Melindungi dan memberi Ramalan akan datangnya Bahaya. Jimbaran 21-11-2009,-***

Selasa, 17 November 2009

DAGELAN SANDIWARA LUDRUKAN PALING AMAN


Sandiwara, Dagelan, Ludrukan, Kartoloan dll adalah pertunjukan hiburan di Negri ini, dari persoalan Hukum, Politik, Selebriti dan Rumah Tangga. Kini berita utama lagi ngetren, segi Hukum lagi di TV-TV Nasional tetap mendominasi, tapi pagi ini ada lagi yang unik di Semarang, sebuah Aliran Sesat kembali di beritakan, namanya lupa hanya ingat ada disebut "MAKRIPAT" nya, kalau tidak salah Sareat-Hakikat-Tarikat-Makripat, sebuah ilmu dalam Islam, Penulis pernah bertemu seorang Daeng yang menurut orang banyak sudah yang Makripat, orang yang terkenal dengan Makripat ini WAH....!!, memang bukan main - main, demikian hebatnya orang ini sampai jam Solat di Tunda untuk Menghormati orang, bahkan di suguhi makanan yang ada Babi nya pun dimakan, Babi nya dipinggirkan di ujung piring. Pengetahuan tentang hidup, pergaulan, Agama Orang Makripat sangat Mumpuni dan diacungi Jempol, boleh dibilang orang ini bisa bergaul ke Semua Agama dan tidak menyalahkan, Orang Makripat mementingkan Kerukunan, Perdamaian, bahkan tidak mau ngurusi orang tentang Keyakianan, senang ngobrol kebaikan, pertemuan dengan orang aneh seperti Nabi Kidir, Mendapat Ilmu, Sudahlah pasti menyenangkan. Hampir sama dengan Makripat ini adalah "Orang Tua Kejawen atau ilmu Jawa Kuna" kenapa Kejawen ? karena arti Jawa itu adalah Baik, tahu adat, Unggah Ungguh, dan Melakukan Kebaikan. Jadi bisa dibilang Kejawen atau menuju berbuat baik. Makripat ini pun sebetulnya suatu istilah Keren untuk Bebas, Mungkin tidak solat yang dipamerkan, bisa menunjukkan dan diakui masyarakat sekitar kalau memang pelaku Makripat ini baik tanpa cacat perbuatannya tapi jarang ke Masjit dan tidak fanatik ini yang jadi masalah sekarang yang ditonjolkan harus ke Masjit dan pinter solat ngerti jihat apal Quran dan Hadist,  tapi untuk kacamata Sariat urutan pemula ilmu Makripat tadi tentunya dianggap Nyeleneh atau Aneh atau agak lain karena melakukan yang tidak Umum, Lha.... perbuatan tidak umum ini ditangkap lain, Karena dianggap baik, maka Penggemar, simpatisan, ada yang ngaku murid atau apapun yang dekat dan mendukung lalu meniru perbuatannya, inilah kemudian membuat Celaka dan dianggap Sesat karena ketika ditanya disuru Menjelaskan oleh islam Arab yang anti Kebaikan tidak bisa menjelaskan apalagi tidak hafal Quran dan Hadist Padahal Gurunya sangat Hafal sebelum jadi Makripat, akhirnya muncullah cerita yang tidak Lazim hanya baiknya saja yang ditonjolkan padahal Islam Arab bukan butuh baiknya tapi harus bisa ikut Adat dan Kitab Padang Pasir seperti numpas Kristen yang saudara sendiri, menuduh Orang selain Islam Kafir, dan bisa membunuh Kafir, sekarang Nge BOM, kalau tidak bisa, dan ingin berbuat baik seperti Makripat harus rela dituduh Sesat. Bagi Makripat Asli tentu nya tidak mengajarkan sesuatu, sebab itu untuk Dirinya Pribadi agar Baik dan dia merasa kalau baik bisa Selamat, mati nya atau di terima Alloh, tapi bagaimana menghindari Orang yang menghormati, dan karena kebodohan [menurut Islam yang benar melaksanakan Quran dan Hadist Arab asli] dan Haus Ilmu Baik akhirnya dibuat Panutan, dan apa yang dilakukan Sang Makripat di anggap Benar, bila si Makripat ini lolos tidak di Sesatkan hingga Mati, Selamatlah Orang ini, Nama nya akan tetap di Kenang jadi Orang Baik dan bahkan di Kultuskan Makam nya banyak yang nyekar dan bakar Kemenyan sekarang Dupa bahkan dibuatkan Pendopo tempat Tirakat dan Tumpengan yang jelas Musrik menurut Islam Arab padahal Orang Makripat yang di Jawa dianggap baik padahal Orang Jawa tidak tahu karena kebodohannya kalau Nabi Muhammad saja tidak boleh di kultuskan di Sekar bahkan di Obongi Dupa, Lha... yang belum mati sudah kena Sesat lalu di Panggil ke Bakesbang seperti Aliran Makripat di TV yang kejadiannya di Semarang, dan di usir dari rumah kontrakannya karena akan menyebarkan kesadaran Jawa nanti menyulitkan Teroris cari Pengantin Bom Bunuh diri [TV 17/11] Ini mirip cerita para Pahlawan seperti Jendral Sudirman yang untung sudah Tewas sebelum ada G 30 S PKI dan banyak lagi yang Tewas lama mereka aman tetap sebagai Pahlawan dan Istirahat Tenang di Taman Makam Pahlawan, lha... yang hidup sampai ada Penumpasan PKI  1965-1966 atau Nasional [NAS] dan Komunis {KOM} agak sial, karena banyak yang di cap terlibat PKI lalu hilang Kepahlawanannya, bahkan ada yang di Bunuh seperti Guybernur Bali Soetedja Hilang tak tentu Rimbanya diculik, dan ada yang hanya di Tahan tampa pengadilan seperti Bung Tomo, Pahlawan Laksamana Jhon Lie terpaksa 1967 berhenti karena Bung Karno jatuh dan kebetulan etnis China, Termasuk Pahlawan PETA Shodanco Soepriadi yang sembunyi menyamarkan diri atas nasihat Bung Karno pikirnya aman Reformasi lalu membuka diri tapi sayang malah jadi cacian tidak ada yang mengakui ini kalau tidak salah orang Semarang tempat Berita TV tentang Makripat demikian Hebat nya Bung Karno yang sudah tahu nasib para Pahlawan pendukungnya hingga menyuruh Soepriadi jangan Tampil sebelum dirinya meninggal ternyata "Keluron" juga Soepriadi ini tampilnya mestinya menunggu dulu sampai Beliau mati kan diakui,  tentunya lain lagi Jaman Majapahit 1478 Malah Orang Majapahit di Tumpas tapi yang tidak mau masuk Islam malah lari ke pegunungan dan Bali yang masih bebas Muja Dewa sampai sekarang. Penumpasan berhenti zaman Belanda 1598-1942 dan Zaman Bung Karno 1945-1965, Sekarang malah Makripat  di Semarang lebih untung hanya di usir dari rumahnya tanpa harus lari ke Gunung, Orang jaman dahulu di pedasaan banyak yang mirip Makripat ini, mereka sudah tidak memakai Lebel Agama tapi memberi contoh kebaikan yang bahasa jawa LELAKU / NGELAKONI JOWO / NGELMU KAWERUH / MAKRIPAT / SANGKAN PARANING DUMADI, tapi ini dahulu sebelum 1965 di Era Bung Karno yang NASAKOM, 1965-1966 dimana orang macam begini Banyak yang di bunuh / di tumpas habis karena tidak ke Lebel Agama Islam hanya berbuat baik tidak ke Masjit, lebih mengutamakan baik tadi akhirnya di tuduh tidak ber Tuhan NAS dan KOM sebab Islam tidak memerlukan kebaikan yang bisa numpas dan Nge Bom Kafir itulah yang baik, setelah penumpasan Aliran Nasional dan Komunis / PKI dan yang tidak ke Masjit yang gencar dilakukan 1965-1966 yang tinggal hanya   nya yaitu Agama Islam saja, jarang ada orang Makripat begini lagi, Tokoh Agama Islam indentik dengan ahli Dakwah apal Quran dan Hadist, Punya Masjit, ahli menjelek kan Kristen dan Kafir dan pemecah belah nutup Pura, bakar Gereja, dalam setiap pidato di pengeras suara Masjit nya contoh Allah tidak punya Anak, ini nyindir dan memojokkan Kristen dan Katolik yang menyebut Jesus Anak Allah pidato ini sampai saat ini pun masih ada Penulis masih mendengar dan sudah bertemu Pengurus Masjit katanya itu juru dakwah dari Pusat jadi Allah tidak punya anak memang "Pidato Topik Tetap" karena merasa Kristen musuhnya kebetulan sebelah Masjit Orang Kristen agar Umat Islam membenci Kristen, cerita cerita Arab tentang kepahlawanan menumpas Kafir yang penulis kurang hafal yang ingat Umar Bin Katap, Rukun kelima naik Haji paling gencar juga , mengafirkan orang nyembah Berhala atau Patung Batu padahal naik Haji untuk Nyium Batu hitam ini tidak disadari dll, pokoknya jarang ada pelajaran Kejawen, Cinta Tanah Air, Budaya Persatuan, Nasionalisme, Adat Tanah yang Subur Makmur dan berbuat Kebaikan ini, Jadi semua Ceritanya penuh ke Cerita Arab lah [Zaman Perang Salib yang berhasil menumpas Kafir Kristen] yang tentang Padang Pasir bicara nya, Era sekarang hampir tidak ada lagi orang Makripat, yang memberi contoh Baik seperti dimasa lalu, Kerukunan pun sudah tidak ada lagi [Lihat TV perusakan Aliran / Agama dituduh Melecaehkan Islam mendominasi Beritanya], perbandingan ajaran juga di pedesaan sudah tidak ada karena semua sama Islam nya Corong pengajian berlomba lomba saling mengeraskan suara tumpas Kafir hingga Kolonel Agung Poerbajagad Trowulan rumah dan tempat sembahyangan nya di hancurkan tahun 2000 awal, Hyang Suryo juga Trowulan Pura nya di serbu, di Bom dan di tutup dilarang kegiatan dalam bentuk apapun tahun. 2001, Gereja ajaran Kristen pun sudah jarang ada, ijin bikin Gereja baru jangan mimpi turun, juga ajaran Kejawen yang sudah di tumpas memang ada pun diawasi ketat oleh Mata Mata Islam dan siap disesatkan dan di panggil untuk di sidang oleh Tokoh Agama Islam dan Pemerintah Desa nya kemudian dibubarkan pimpinannya di Tangkap, Gereja Kristen ada di jalan raya sisa Belanda dan pengikut nya bisa di hitung jari dan mengelompok tersendiri di kucilkan  kalau di Pedesaan ada kesempatan Gereja ini pun di Hancurkan dan Natal 2000 gereja gereja di Mojokerto di Bom [Daftar Gereja yang hancur di Tempo]. Dan hidup pun penuh Sandiwara tidak ada ikatan jiwa hanya pura pura baik kalau bertemu muka dibelakang ngrasani dan menjekekan. Dengan adanya TV menyebut Makripat maka terkenanglah Penulis dengan cerita lama apa itu Makripat yang tertumpas, mirip Makripat Orang Saptodarmo yang baru di hancurkan di Jogja [TV] memang aneh di Negri ini [boleh dibilang Republik Mimpi] untuk berbuat baik pun di Sesat kan jadi orang harus kelihatan rajin ke Masjit dan pengajian serta solat tidak telat, Pinter memecah belah Nyerbu Orang Hindu,Kejawen dan Orang Baik bahkan merangkul Camat yang baru menjabat untuk membuat Keruh suasana pokoknya dengan Se Agama dan se Iman tidak nyimpang dari Islam asli Arab jaman perang Salib dimana berhasil menumpas Kristen Aliran Jesus yang disini tambah musuh lagi Hindu dan Kejawen yang bertentangan Adatnya dengan Islam, Kalau dipikir Orang Berkreasi tidak merugikan Orang, hanya berkelompok melakukan suatu Perbuatan yang baik menurut Ketua Kelompok nya atau kebebasan bersarekat [UUD 1945] jangan mimpilah Bangsa ini bisa melakukan, tapi sejak 1965 dimana selain Islam di Tumpas di cap Komunis / PKI  Negri ini sudah tidak ada kebebasan lagi melakukan perbuatan baik pasti diawasi dan di Sesat kan seperti berita Pagi TV17-11-2009, ada lagi berita di Aceh yang sudah Sariat Islam Wanita pakai Jin ketat di oprasi polisi Sariah alasan tidak boleh menunjukkan Lekuk Tubuh yang merangsang Syahwat, lalu tugas Polisi RI ?, dan ada Hukum cambuk lagi untung ini di Aceh Serambi Mekah yang kena Tsunami, Gempa dan Banjir Bandang di Sumatra Utara ini, Lalu Irian ? apa harus jadi Negara Anymisme? mau jadi apa lagi ? mestinya pemerintah tegas yang ingin hidup suasana Hukum Islam ngumpul di Aceh saja, Jawa harus tegas Habib Habib supaya di Aceh ngurusi Ngoprasi pelanggar Sariat Islam, buatlah kelompok-kelompok Agama Islam lalu berlomba mana paling baik di beri Piala Allah, Metro TV memberitakan Pahlawan Jhon Lie Yang selalu membawa Alkitab / Injil / Bibel dan membaca Ayat nya diatas Kapal Boat waktu perang kemerdekaan karena orang Manado Sulawesi Utara kuat Kristennya lha... di Manado bisa ngumpul orang Kristen dengan aman, kalau Pancasila jelas sudah bisa dilihat di Bali penduduknya masih percaya Karma tidak suka Jahil sama orang berlainan Agama, itu di Indramayu ada Dayak Hindu Budha yang dibubarkan sebaiknya di beri tempat di Kalimantan yang banyak Dayak nya Bikin Adat Dayak Maju menarik Parawisata tanpa diganggu Islam dan Kalimantan bisa dikenal Dunia setelah Bali dengan Tarian Dayak yang menarik dan Musik nya yang Unik, Oh..ya.. Irian untuk Agama Prasejarah Muja Mumi Jongkok sambil menari tabuh Gendang yang penuh ke MISTK kan, kalau ini dilaksanakan semua daerah jadi Parawisata Hebat mana yang paling ramai di kunjungi Touris dan menarik Adatnya dimata dunia, masing-masing berlomba bikin acara Adat yang menarik minat pendatang tamu saja atau Tourist jadi Negara ini niru Arab saja:  Irak Siah saja, Iran Suni saja, Arab Wahabi saja dll. Indonesia kan untung ada Pemerintah Pusat yang ngayomi kalau Timur tengah berdiri sendiri-sendiri, Wah.. Malang Jawa Timur lagi masuk TV dulu Ustad Roi Solat berbahasa Indonesia bikin heboh dan di sesatkan MUI di Tangkap Polisi sebab bahasa Allah hanya bahasa Arab, Allah tidak mengerti bahasa Indonesia, kini MUI Malang bikin heboh Dunia lagi dengan unjuk Gigi Meng HARAM kan film "KIAMAT 2012" kalau kemarin MUI Pusat  ngurusi Bintang Film Porno Jepang, ini sama juga ngurusi Film kalau bintang Film Jujur dan berterus terang profesi dikatakan Haram, ini film khayalan Kiamat juga Haram lau mau dibawa ke Arab zaman perang Salibkah Negara ini?, dan Sekarang agar aman lebih baik Ludrukan, Melawak, Kartoloan, Dagelanan dll di Repubik Mimpi saja Aman bisa bebas aman tanpa di sesatkan dan di Haramkan [Artikel Adji Kiroto] diterbitkan Komang Edy dan di Edit Gusti Heker 17-11-2009,-

Minggu, 15 November 2009

HAK INTELEKTUAL BANGSA PERLU DILINDUNGI


Denpasar Bali Minggu 15 November 2009,
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar Bertemu Raja majapahit Sri Wilatikta Brahmaraja XI Dalam rangka Kerjasama Universitas Mahendradata dengan Kementrian Hukum dan Ham atas Prakarsa The Sukarno Center Untuk Melindungi Karya Intelektual Bangsa. di Patra Jasa Kuta Bali.

Sang Mentri Kabinet Bersatu Masa Kini ini juga mendatangani Prasasti Kerjasama Menyelamatkan Hasil Karya Bangsa untuk di Lindungi dan di Akui agar tidak di caplok Negara lain Dengan Universitas Tertua di Nusa Tenggara dan Indonesia Timur ini yang diteruskan nantinya membuat MOU.

Dalam Sambutannya Mentri yang sedang melaksanakan GM [Ganyang Mafia] segala bentuk Hukum di Daerah ini, juga sangat mengagumi Bung Karno Pendiri Bangsa, dan The Sukarno Center yang didirikan Putri Bung Karno sendiri Sukmawati, dimana Sangat bernilai jual Tinggi, Juga dalam program kerja 100 hari yang dicanangkan Presiden SBY yang membuka Post Box GM [Ganyang Mafia]

Rektor Universitas Yang didirikan Bung Karno 1963 bernama MARHAEN, DR Sri Arya Wedakarna menjelaskan Bahwa, Akibat G 30 S PKI 1965 dimana  ketika itu Terjadi Penumpasan PKI, Soekarnoisme dan Pendukung nya dan penjatuhan Presiden Sukarno, dan apapun yang berbau Soekarno sedang di Tumpas maka Universitas ini berganti nama MAHENDRADATA, dan untung berada di Bali dan bisa Lestari hingga kini, dan cukup diperhitungkan di Percaturan Dunia, Dimana nama Bung Karno yang cukup di kenal di Asia Afrika berkat kegigihan Bung Karno Menyatukan kawasan ini dan menyetarakan nama besar Gandhi dari India. Kini Universitas Mahendradata menjadi Ujung Tombak Melindungi Hasil Karya Intelektual Bangsa ini khususnya di Indonesia Timur agar mendapat Hak Patent agar tidak di caplok dan diakui Bangsa Lain hasil Karyanya, Ambil contoh BATIK sejak 1 Oktober 2009 sudah diakui UNASCO sebagai hasil Karya Bangsa Indonesia yang sebelumnya KERIS pun juga sudah di Akui Hasil Karya Para Empu Zaman Majapahit, Kadhiri dan sebelumnya. Memang Universitas Mahendradata adalah Satu Satu nya Hasil Karya Bung Karno yang bisa Bertahan dan Lestari menghadapi masa Orde Baru 1965-1998 biarpun Ajaran, Buku Buku nya dilarang terbit dimana kini akan membuat Gebrakan yang berguna bagi Bangsa dan Negara dari Bali yang menjadi Sinar Dunia, sedang yang di Jawa dan tempat lain mengalami nasib tragis, seperti Universitas, Sekolah China maupun Budaya nya juga adat Jawa atau adat yang bukan Arab Muhammad sempat mengalami Penumpasan baik ditutup di Hancurkan maupun dibekukan karena berbau Non Islam dan di fitnah Cap Komunis tidak ber Tuhan.


Untunglah Bung Karno yang Ibunya Orang Bali masih mendapat tempat dan dicintai dihati Rakyat bali dan Dunia, biarpun dimata Bangsa sendiri pula yang berjiwa Anti Nasionalisme dan Tanah Air Beliau tidak disukai karena sangat Cinta nya Beliau pada bangsa Indonesia yang Majemuk dan mengajukan Pancasila Majapahit sebagai dasar negara ini yang terbukti bisa Menyatukan, yang mana banyak ditentang Golongan Agama Islam yang tidak ingin Persatuan tapi menghendaki Negara Islam yang sejak dulu dan di Dunia ini mengalami kegagalan.
Contoh Timur tengah pun terpecah pecah Setelah Jesus Kristen berhasil di Tumpas, Arab menjadi Negara Wahabi, Irak Siah pun sekarang pecah jadi Siah, Kurdi, Iran Suni dan mereka tidak bisa bersatu saling perang terus sampai kiamat, seperti Indonesia jaman Bung Karno yang terbukti bisa menyatukan Asia Afrika bahkan ide Brilian NASAKOM nya yang kini terbukti kita harus bersatu hubungan lagi dengan tetangga China, dimana dulu China pun difitnah Negara Komunis Tidak Ber Tuhan, Hingga dalam Negri Sekolah Adat dan Budaya China sempat di Larang 1965-2000 dan para Pahhawan etnis China seperti Laksamana Jhon Lie [Metro TV malam 15/11] tidak diakui Pahlawan Nasional 1967 Lie harus berhenti dari TNI AL karena etnis China padahal Jasa Beliau dalam Perjuangan Kemerdekaan 1945 tidak bisa diragukan lagi Beliau dengan kapal boat nya menyapu ranjaiu diwilayah Perairan RI, mendatangkan senjata dari Singapura, Siam, Kamboja dan lain-lain.

Bahkan sempat ditangkap dan jadi target Musuh, yang gara gara Etnis China tidak disukai Manusia Otak Perusak Persatuan yang mengatas namakan Islam yang tidak senang China dijadikan Pahlawan dan Habib bukan pejuang malah sok jadi Pahlawan mempertontonkan Perpecahan Mengancam Pemerintah RI menbubarkan Achmadiah (yang sudah ada sejak 1925), Merusak Kerukunan Bangsa yang sudah disatukan dengan Pancasila. Pertanyaannya dimana Habib-habib ini waktu Perjuangan 1945?, dimana Etnis China di Cap Komunis padahal Lie adalah seorang Pendeta Kristen yang saleh dimana dalam Pertempuran selalu membawa Alkitab / Bibel / Injil  inilah yang memicu kebencian Islam Perang Salib yang ingin menguasai Negri ini dengan cara Mengembalikan Kejayaan Perang Salib yang berhasil Menumpas Kristen di Timur Tengah dan merubah jadi Negara Islam terpecah pecah yang bisa dilihat sekarang, Indonesia pun dianggap Timur Tengah milik Habib yang bisa di Tumpas dan dijadikan Islam semua dan dibagi bagi kan Kelompok mereka agar bisa Perang terus sepanjang masa seperti Palestina-Israel dan bangsa kita diseret ikut Berangkat Perang membela Palestina agar dianggap Dunia bukan Pemersatu lagi tapi Bangsa Gemar ber Perang, Padahal Kita Bangsa Permersatu dengan Bung Karno Penggali Bhinneka Tunggal Ika, kita Pernah Berjaya Zaman Majapahit Gemah Ripah Loh Jinawai Tata tentrem Kerta Raraharja Dengan Tanah Subur Makmur sedang di Timur Tengah malah Kebiadaban sedang berlangsung Mereka Penumpasan Kristen Jesus atas nama islam dan semua Gereja di rubah Masjit dan Orang Kristen Berhadapan Pedang Alloh untuk dibunuh Genosida kalau tidak mau masuk Islam padahal Kristen juga muja Allah, setelah sukses di Timur Tengah Majapahit yang Jujur dan percaya Karma pun di Rambah, hingga bisa di Tumpas hingga rakyat nya tercerai berai lari ke Pegunungan dan Bali.

Untung Belanda datang mencegah Penumpasan dengan Melindungi Candi dan Peninggalan Purbakala dan Buku Buku Majapahit di terbitkan agar Orang tahu betapa Hebat nya Majapahit dibanding Arab dimana kini Seluruh Dunia Meniru Majapahit kalau Pemilu mencari Gajah Mada / Perdana Mentri dan Raja hanya Simbol saja, kini hanya bisa dilihat di Bali Sisa sisa Majapahit Lestari Bisa merayakan Adat dan Odalan selama 1000 tahun tanpa putus seperti di Pura Durga Mahendradata yang sempat 11/11 lalu Universitas Mahendradata mengadakan Peringatan Abhiseka Tri Bhuwabna Tungga Dewi bekerja sama dengan beberapa organisasi antara lain Puri Surya Majapahit, The Majapahit Center, The Sukarno Center, World Hindu Youth Organization dll. Memang Universitas Mahendradata Satu satu nya di Dunia yang menggabungkan Ilmiah dan Non Ilmiah atau Ilmiah dan Gaib atau Sekala dan Niskala, dimana REKTOR dan DOKTOR Termuda bahkan Pemuda Terpandai di Dunia yang menahkodai Universitas yang didirikan Bung Karno 1963 ini sangat Percaya Dewi Durga Mahendradata yang Leluhur Bangsa Sendiri yang terbukti tertulis dalam Sejarah Bangsa Sendiri dan akan membuat Musium Soekarno yang lebih lengkap di Bali, dimana sebagian besar Orang  malah memakai dasar Leluhur Timur Tengah dan malah tidak percaya Leluhur Sendiri hingga kita Terpuruk jadi Bangsa yang tidak Punya harga dan Jati diri.

Jadi kini Universitas Mahendradata lah satu satu nya di Dunia yang benar benar berlindung dibawah Panji Panji dan Dewa Dewi Leluhur Bangsa Sendiri dan akhirnya di Kagumi Dunia, Bahkan bergandengan dengan Raja Majapahit Masa Kini yang satu satu nya di Dunia manusia mengerti Alam Kadewatan, dimana bisa Terkecil sampai dianggap Orang Terkecil Bodoh, Tolol dan Gila dimana Mafia anti Budaya [bakal kena GM] Dengan Rekayasa Hukum kelas Teri, Terang Terangan Menutup Rumahnya / Pura / Puro / Puri / Griyo nya dan Beliau mengalah, menghargai Imam Tolol (Karyono) yang tidak ngerti Hukum tahunya Quran dan Hadist mungkin juga tidak bisa membaca Qur`an dan hadist dan tidak mengerti Hukum RI dan demi persatuan agar tidak mengorbankan Orang, Hyang Suryo mengalah padahal di TV ada Kepercayaan Banten malah ketika di panggil rapat dan meninggalkan  PEMDA tempat rapat, anak buahnya demo bawa Klewang, Golok, Pedang dll malah sampai kini tidak ada kabarnya [TV], Pada hal Sri Wilatikta Brahmaraja XI juga orang Terbesar dimana satu satu nya di Dunia bergelar HYANG BHATARA AGUNG ini membuat Manusia mengerti tidak seperti Mahasiswa USU yang belum Drs mengatakan Raja Majapahit yang akrab dipanggil Hyang Suryo dikatakan Katak mimpi jadi Lembu, Justru si Mahasiswa ini sendiri katak [belum Drs] sudah mimpi jadi Lembu {DOKTOR}jadi kena pepatah "Senjata makan tuan" untuk Mahasiswa yang memalukan USU ini. Ya Mahasiswa ini di ikutkan karena Ke tololannya menilai Orang.

Jadi jelas nyata Hyang Barahmaraja XI bukan mimpi Beliau Orang Terbesar dan mau Terkecil atau istilahnya Manusia "TER" yang belum ada Tandingannya di Dunia saat ini. Baik kita kutip Sastra Majapahit Bhinneka Tunggal Ika "ANTA SAKANING UTAMA RASA MAKADI RAHASIA JAGAD" [asli Bahasa Leluhur sendiri] Orang yang mengerti Kitab Majapahit termasuk Bhinneka Tunggal Ika adalah Orang yang mengetahui Rahasia Dunia. Justru Brahmaraja XI lah satu satu nya di Dunia yang mengetahui itu Rahasia Yang menyandang nama BRAHMA  Pencipta justru Orang yang menyandang nama Hyang Surya ini juga aneh bisa bersahabat dengan Orang Terkecil di bawah Jembatan sampai Hotel Mewah, dari lulusan SD sampai DOKTOR Beliau bisa bergurau jadi Bisa jadi Katak bisa jadi Lembu bukan mimpi bisa dilihat pergaulannya dari Kopral sampai Jendral, dari Kepala Dusun sampai Mentri bahkan Presiden, kok ada Mahsiswa USU belum tahu berkomentar Tolol [Drs saja belum], Padahal Hyang Suryo Sering pidato dihadapan Orang yang Dengan Titel Doktor, Rektor, Mahasiswa, Pakar Pakar [bukan Alvatarz USU] Fisika, Metafisika dan lain-lain jadi Tulisan ini hanya untuk dibaca Semua Kalangan "TER" bukan hanya seperti Alvatarz  (inisial di facebook entah palsu atau memalsu yang masih Mahasiswa USU) , Bahkan kalau duduk di Seminar, Brahmaraja XI selalu di apit Profesor Doktor  contoh Rembuk Nasional Para Mahasiswa menyongsong Kebangkitan Nasional  Nusantara Hyang Suryo Brahmaraja XI diapait Prof Drs Subagiasta dan Prof DR Titib duduk di mimbar memberikan makalah [Alvatarz ? masih Mahasiswa di USU],

Juga ketika di Forum Majapahit di Bajra Sandhi Hyang Suryo Wilatikta didampingi Prof DR Putra Agung [Ahli Sejarah Universitas Udayana] semoga Tulisan ini membawa Wawasan Kebesaran Bangsa ini biarpun Lagi Terpuruk karena calon Pemimpinnya masih berjiwa Alvatarz [istilah asing] Jadi untung kan Masih ada Bali Yang menjadi Sinar Dunia yang masih melestarikan Adat tanpa putus selama 1000 tahun dengan istilah Pura  Leluhur Mahendradata dan memiliki Orang yang melestarikan Adat Budaya agar Bangsa mempunyai Harga, Jati Diri dimata Dunia seperti Hyang Suryo, Gusti Wedakarna, GRP Prawiro [Nama Lokal] yang bukan Alvatarz [nama import] Mahasiswa USU yang malah mengagungkan Budaya Import untuk menghina Melecehkan Budaya, Jati Diri Bangsa sendiri yang sedang terpuruk contoh ada Orang tenggelam sama Alvatarz bukan ditolong malah dibenamkan biar mati ,Pikiran apa ini ?

Rusak negeri ini kalau Mahasiswa Calon Pemimpin Bangsa berotak seperti Alvatarz yang ngaku Kuliah di USU [Gusti Heker Pakar Telematika The Majapahit Center] Bali 16-11-2009

Sabtu, 14 November 2009

DURGA KUTRI SAMA DENGAN DURGA KADHIRI MAJAPAHIT


Durga Kutri Mahendradata sangat mirip dengan Pratima Pura Ibu Majapahit yaitu DURGA MAHISA WARDHINI Bhatari Durga yang Cantik Jelita tidak mengenakan penutup dada bertangan banyak berdiri diatas Kerbau / Mahisa. juga mirip Roro Jonggrang di Candi Prambanan. 700 M,

Pratima Durga Majapahit Kadhiri yang dibawa Sri Wilatikta Brahmaraja XI 1022 M, sungguh diluar dugaan sangat mirip dengan Pratima Durga Kutri yang Besar di pura Durga Kutri Blahbatuh 1044 M.

Ini Kejutan besar, dan membuktikan Kadhiri dan Bali memang berhubungan dengan Sejarah Prabu Airlangga Yang Putra Raja Udayana Keturunan Miao Li China  Yang beristrikan Mahendradata dari Kahuripan / Kadiri,  Belakangan Putri Raja Miao Li Yu Lan / Dara Jingga / Ratu Mas  Permaisuri Brahmaraja Wisesa Zaman Majapahit  300 tahun setelah Prabu Airlangga Juga ada Di Pura Besakih Pelinggih nya. 1343 M,  Sedang Pratima Tribuana Tungga Dewi 1350 M juga diikutkan ke Pura Durga Kutri bersama Topeng / Tapel Gajah Mada, Memang Kerajaan Majapahit pun tetap Memuja Kawitan Prabu Airlangga Raja Kahuripan yang pecah 2 menjadi Jenggala dan Kadhri dimana Prabu Jayasabha Raja Jenggala / Daha III,

Putranya Mengawini Tribhuana Tungga Dewi Ratu Majapahit III yang diperingati Abhiseka nya di Pura Durga Kutri 11-11-2009 Jadi Biarpun Tri Bhuana Tungga Dewi Menantu Tapi telah menyatu dengan Trah Jayasabha Wisnu Wardhana yang ber Abhiseka Sri Wilatikta Brahmaraja di Zaman Majapahit. Jadi tidak bisa lepas dari Kawitan Kadhri dimana ketika terjadi kekosongan di Pura Wilatikta 1478 M

Akibat Serangan Raden Patah dan Wali songo dari demak, Sri Wilatikta Brahmaraja V Raja Daha / Kadhiri / Jenggala naik menjadi raja Wilatikta dan 1486 Berhasil Menyerang bekas Pura Wilatikta Trowulan dan berhasil menewaskan Nyo Lai Hwa Bupati trowulan Ipar Raden Patah Sultan Demak.



Demikianlah Leluhur Putri selalu di Manivestasikan Durga, Sedang Yu lan / Dara Jingga karena dari China Manivestasi nya agak lain Yaitu Dewi Kwan Im Tangan Seribu, Tapi akhirnya sama juga yaitu Durga / Siwa Parwati / Uma yang tangannya banyak dan bisa disaksikan di Durga Kutri yang juga Manivestasi Mahendradata, Inilah Kesamaan dan Yulan yang Bergelar Indreswari ketika Suaminya Panglima Perang Majapahit dengan Gelar Bhatara Indra dan Setelah Sepuh menjadi Ratu Mas Magelung / Dewi Kwan Im karena Beliau Permaisuri Sri Wilatikta Brahmaraja jadi di Puja Pula dan dibuatkan Pelinggih di sebelah Suaminya Brahma Wisesa di Pura Besakih dan di Puja dan di Upacarai terus oleh Keturunannya,

Karena Besakih ada di Bali jadi Tetap Lestari seperti Pura Durga Kutri yang selama 1000 tahun tetap di Upacarai, sedang di Jawa Candi nya di Hancurkan oleh Islam sejak 500 tahun yang lalu karena Agama Islam dilarang memuja Berhala selain Allah, Contoh di India Taj Mahal Candi / Kuil Siwa juga dihancurkan Relief Relief Siwa nya diganti Tulisan Ayat Quran dan dirubah Rumah Harem oleh  Shah Islam,

Juga Gereja Gereja Jesus tak Luput dihancurkan yang Megah Kuat dijadikan Masjit. hingga tinggal Gereja Santo Petrus yang jadi Negara Vatikan dan Negara Terkecil di dunia. ini sejarah Kejayaan Islam di Dunia. dan sampai kini ingin Menguasai Dunia dengan Teroris nya. Bali di BOM 2 X, WTC Amerika hancur rata tanah, Gereja Gereja di Indonesia di Bom natal 2000 dll dst dsb.


Jadi Persamaan Bukti Persatuan Leluhur dari Kadhiri hingga majapahit dan sekarang hanya ada di Bali dan ini masih Untung ketimbang Kristen yang hanya tinggal Gereja santo Petrus milik Jesus yaitu Vatikan yang sangat Kecil untuk Ukuran Negara. Jadi beruntung kita punya BALI yang melestarikan Adat selama 1000 tahun bisa upacara tanpa putus diganggu Islam. ya ada BOM 2 X tapi tidak mempengaruhi Dunia untuk tetap ke Bali melihat Keindahan, Ke Unikan Adat nya,

Kejujuran Rakyat nya biarpun dianggap bodoh oleh Islam, itu Biokong Pura Majapahit Mr. Edi terpaksa Nebus mobil nya dilarikan Kiyai Haji ke Situbondo Jawa Timur, Jadi Orang Nyewakan Mobil dianggap bodoh di Jawa Mobil di Garasi di Curi, di Bali diberikan dengan konci kontak nya dan di ganti Nomor Polisi Jawa  Aspal Mobil lolos nyebrang lalu disuru Nebus 40 juta. itu Avansa ya di Tebus timbang beli baru 90 juta kan masih untung ? nebus Mobil sendiri pun Masih Untung, Kiyai nya tertawa karena ada Orang bodoh nebus mobil sendiri 40 juta.

Semoga Orang Jujur Banyak rejekinya Allah tidak buta dan Maha Tahu menurut Islam juga Doa sang kiyai sehabis menerima Uang Tebusan dan Leluhur pun selalu memberi Jalan orang Bali dimana karena Selalu upacara tanpa putus 1000 tahun Bali Makmur tidak ada Orang jadi Budak dan Mati di Negri Orang,


Upacara dengan Biaya Besar Uang masih berputar dinikmati Bangsa Sendiri karena Belanja di Pasar Pasar Lokal, Juga Bali tidak ada Orang naik Haji, jadi Uang Utuh di Bali hanya untuk Upacara, Tourispun Belanja Uang tetap di Bali, Hingga Bali tetap bisa Upacara tanpa putus 1000 tahun seumur Pura Durga Kutri Blakbatuh Gianyar Bali, Semoga Bali lestari menjadi satu satu nya di Dunia yang Unik Adat nya yaitu Memuja Leluhur nya yang dimanivestasikan Dewa dan Dewi,- Bali 14-11-2009 [team Sejarah The Majapahit Center Universitas Mahendradata]

Kamis, 12 November 2009

SEJARAH PRATIMA DURGA TANGAN SERIBU KADHIRI DI BALI

Pratima setinggi 45 sentimeter dan terbuat dari Batu ini berbentuk Siwa Parwati / Uma / Durga Bertangan Seribu sedang China menyebut Jenso Jien Yen Kwan Se Yin Po Sak, Asalnya Pemujaan Keluaraga Kerajaan Kadhiri Trah Sri Wilatikta Barahmaraja dan selalu di Taruh Plangkiran agar mudah dipindahkan Berkuasanya Pemerintahan Islam dan dihancurkannya Candi candi Pelinggih Pratima di Jawa, Pratima ini Sempat Berada di Pura Majapahit Trowulan sejak 1997 agar bisa selalu di Upacarai, dan Akibat Pura Trowulan ditutup 2001 lalu Bhatari Durga dengan Plangkirannya sempat Melinggih di GWK 2004-2007 dan Sekarang Melinggih di Pura Ibu Majapahit Jimbaran dengan Candinya Terindah di Nusantara, Mirip Candi Aslinya yang sudah Hancur, dan dibuat dari Bata Merah mirip aslinya, Yang bentuknya sangat Cantik, Indah dan mengagumkan Dunia yang peresmiannya di Hadiri Utusan China, Taiwan, Jepang, India dan  Juga Anggota Word Hindu Youth Organization,

Demikian Pratima ini sangat Unik karena bisa Menyatukan Hindu dan Budha, Mirip Zaman Majapahit dimana Ageman yang dianut adalah Siwa Budha, Bukan hanya Pratima dari Batu saja, juga Pratima Zaman Perunggu, Hingga Zaman Besi dan Mas, Pratima ini dari Batu dan Emas 11-11-2009 diikutkan ke Pura Beliau sendiri Yaitu Pura Durga Kutri yang juga sudah berusia 1000 tahunan,

Sungguh Peristiwa Langka Pratima ini bisa ikut Upacara di sebuah Pura yang Utuh dan selalu di Upacarai sejak 1000 tahun tanpa pernah berhenti, dan tidak ada duanya Pura Durga Kutri ini Sebab bisa dikatakan Satu Satunya Pura Durga Tertua di Dunia yang Upacaranya Siwa Buda Majapahit tetap lestari sejak dahulu sampai kini, di Jawa ada Candi Durga tapi sudah Kondisi Rusak seperti Candi Tribuana Tungga Dewi di desa Ngrimbi Trowulan dan sudah 500 tahun tidak Pernah Upacara Odalan dan Caru mengingat di Wilayah itu penduduknya sudah berganti Agama Islam jadi tidak mungkin Candi yang dianggap Berhala di Upacarai,

Demikianlah nasib Leluhur di Tanahnya sendiri di Benci Penduduk yang nota bene Keturunan Majapahit juga, tapi sudah ganti Agama Islam, dimana sekarang terbukti Penduduk yang melupakan Leluhur Sendiri nasibnya Tragis Susah Hidup Makan nasi Aking / Jemur / Karak sampai Kerja di tanah yang dicintai yaitu Arab dan Tinggal dibawah Jembatan disisi Lain Rombongan Haji Plus tinggal di Hotel AC tanpa perduli bangsanya sendiri lagi tinggal dibawah Jembatan menanti Uluran tangan, bahkan hampir tiap hari ada Mayat Wanita dikirim pulang yang menjadi tangisan Keluarganya jadi bukan berhasil malah pulang jadi mayat [berita TV], Bencana pun Lumpur lapindo, Wereng / Tikus , Banjir Bandang, Kekeringan, sumur Keluar Api, Angin Besar, Gempa, Air Laut Naik kedaratan [Tulisan Sabdopalon cocok dengan berita TV] dll Bencana, Akibat Masyarakat Melupakan Bibit Kawitan nya dan memuja Arab jaman Perang Salib, dengan sudah tidak mau Upacara untuk Menghormati Tanah Air, Untung hanya Bali yang tetap menjaga Adat dan bisa dilihat di Pura Durga Kutri ini yang selama 1000 tahun tetap eksis Upacara dan Blahbatuh Desanya  belum dijajah Islam sangat Tenang Aman dan Damai penduduknya Makmur tidak ada yang mati di Arab, masih Utuh Candi/Pura nya dan adat Upacaranya, Mengagumkan sekali,

Jadi Untuk mencari Adat Majapahit memang tinggal Bali yang melestarikan hingga Dunia bila ingin menyelidiki Adat yang Pernah Menorehkan Sejarah Pemersatu, Pembuat Hukum Persatuan di Dunia bukan Hukum Perpecahan dan Perang Islam yang melarang Adat leluhur Negri ini, Adat Adiluhung itu kini hanya ada di Bali, Pusat Majapahit Trowulan pun dahulu ada Pura Majapahit yang bisa menyatukan tapi kini ditutup dan dilarang Ritual dan Kegiatan dalam Bentuk Apapun mengingat Adat Islam sangat bertentangan dengan Adat Bali Majapahit dimana adat Islam saudara sendiri Kristen di musuhi sampai Kiamat bahkan kalau ada kesempatan di Tumpas habis itu Kristen di Timur Tengah Gereja Gereja dirubah jadi Masjit dan di Indonesiapun Kristen dipersulit sampai Mahasiswa Theologi Kristen hari ini [12/11]masih Demo Mulut dijahit karena Kampus nya dihancurkan dan tinggal dibekas Gedung Walokota Jakarta Barat yang mau digusur lagi, Sedang Adat Kita dimana Orang masih membuat Sesaji Odalan dan caru dimana tidak di kenal di Arab karena hanya ada Kurma itupun bukan untuk Sesaji.

Demikianlah suatu Peristiwa Unik gara gara ditutup nya Pura Trowulan Pratima Durga Tangan Seribu bisa Mampir ke Pura nya sendiri yang lestari sejak 1000 tahun yang lalu, Juga dibawa Topeng / tapel gajah Mada dari Logam ikut Mendampingi Pratima dari Mas Ibu Tribuwana Tungga Dewi dari Pura Ibu Jimbaran memang waktu itu tidak sempat terpublikasi karena mendadak ada Kerauhan agar Topeng / tapel itu diikutkan sebab Blahbatuh juga Punya Topeng / tapel Gajah Mada tapi dari Kayu, Adat China Shio memang ada Logam, Kayu, Mas, Tanah, Api dan Air, dan 11-11-2009 Pendeta dari China yang bersama Mr. Anton dan Mr. Tjun Fe hadir mengatakan Pratima / Kimsin Durga / Kwan Im dari Zaman Batu ini sangat Tua dan Besar Getaran nya mangkanya kalau tidak kuat pasti Kerauhan kata Biksu China ini kepada Mangku Agung GRP Nokoprawiro malam harinya padahal gelap Listrik Padam Biksu China ini hanya merasakan tanpa melihat Pratima / Kimsin nya, Ini Tapel Ke Pura Durga Kutri ada 2 unsur yaitu Logam dan kayu sempat Menyatu Niskala nya, Dimana terbukti banyak nya Kerauhan ketika Upacara di Pura Durga Kutri yang Manivestasi Mahendradata Ibunda Parbu Airlangga yang baru 2 November Odalan di GWK, Kini Ibu nya bisa mengunjungi Pura nya untuk pertama kali sejak 1000 tahun, Semua ini seperti Kebetulan saja, Baru habis Odalan Purnama kelima 2 November 2009 untuk Prabu Airlangga Kawitan Jawa Bali lalu 11 November 2009 Ibunya Malah diundang Ke Pura nya yang dibuat sjak Zaman Udayana [ Jumlah Tanggal angaka 2  11=2 ] Yaitu Siwa-Budha. 09 Dewata nawa sanga. Juga angkanya agak unik kalau dilihat. tapi jangan terlalu diutamakan sebab Orang sekarang sudah Pintar dan lupa Budaya sendiri nanti malah dianggap Tahayul oleh Agama Islam Terbesar di Negri ini yang selalu menyalahkan Orang dengan  meng Kafirkan, Musrik, Berhala, Tohut dll melarang yang menyekutukan Setan dengan Allah, sebab selain memuja Allah adalah Kafir dan sesat terbukti Pura Majapahit Trowulan tidak boleh Kegiatan Ritual Leluhur.yang dianggap setan,

Demikianlah Peristiwa langka yang baru pertama sejak 1000 tahun ini Semoga menjadi Tulisan Langka pula di Blog ini semoga membawa Wawasan bagi Bangsa Indonesia yang sudah melupakan Adat Budaya Leluhurnya dan mengikuti Adat Islam Arab Jaman Perang Salib yang kerjanya Numpas Kafir termasuk Kristen saudara nya sendiri sama sama muja Allah dan sampai detik ini malah Perang Terus dan bangsa kita diseret untuk ikut perang diajari membenci kelompok lain seperti Amerika, Israel dan bangsa yang bukan Islam dan karena bangsa kita Jujur dan dianggap Bodoh maka Sukseslah ajaran Perang ini, bahkan Tanah yang subur Makmur inipun dibenci lebih menyucikan tanah arab yang kering krontang padang pasir, Untung bali masih sulit di Islam kan hingga Lestarilah Pura Durga Kutri Mahendradata selama 1000 tahun SELAMAT UNTUK BALI,-  Jimbaran 12-11-2009  [Team Ahli Pratima The Majapahit Center]

Rabu, 11 November 2009

PERINGATAN HARI JADI MAJAPAHIT DI PURA IBU JIMBARAN

Pura Ibu Majapahit Jimbaran sejak 9 November 2009 Sibuk membuat Sesaji untuk Hari Pahlawan dimana Para Pahlawan adalah Leluhur Bangsa juga yang sudah Berjuang untuk Kemerdekaan Bangsa, Suasana Meriah disisi Lain The Soekarno Center juga mengadakan Upacara di Bali Bich Hotel 10 November Juga Bali Bich Hotel Tingkat 10 yang pertama di Indonesia ini pada Ber Kumpul Mobil mobil Tua dan Mobil yang pernah di Pakai Bung Karno Presiden Pertama dan Pendiri Republik ini, Sri Wilatikta sehabis Undangan di Soekarno Center langsung melihat-lihat Mobil Tua ini didampingi DR Gede Panitia, Juga Ibu Sukmawati Kelihatan bersalaman dengan Brahmaraja, "Jangan lupa besok..Hyang" kata Sukmawati Putri Bung Karno ini kepada Brahmaraja XI yang akrab dipanggil Hyang Surya mengigatkan 11 November besok ada Upacara di Pura Durga Mahendradata (Pura Durga Kurthi), Suasana hiruk pikuk, Brahmaraja XI di Bali Bich ini  juga ikut menyaksikan Peresmian Hak Perlindungan Intelektual, dimana Batik sudah diakui UNASCO menjadi Hak Intelektual Bangsa ini 1 Oktober yang lalu, Acara yang dihadiri Menkumdang, Dan Rektor Universitas Mahendradata sebagai ujung tombak Pelestarian dan Perlindungan Karya Intelektual agar tidak diklaim bangsa lain.


Tampak di Hotel Tua yang pernah terbakar tapi masih kokoh, Dimana sebuah kamar yang pernah ditempati Bung Karno tidak terbakar yang kini Kamar itu di Sucikan dan Menjadi Perhatian Dunia ini, Kini halamannya Hotel yang dibangun dengan pampasan Perang Jepang ini dipenuhi Mobil Mobil Bung Karno bahkan sebuah mobil Impala yang dulu untuk mengantar jemput Megawati pun ikut di pajang, Juga Mobil Hadiah Rusia kepada Bung Karno yang kacanya Anti Peluru dan mesin 10.000 cc pun bisa jalan dari Jakarta ke Bali untuk ikut Gebyar Automotip Antik ini, Tampak Solihin GP Ejabat Sesdalobang Abadi Jaman Presiden Suharto asik Ngotak ngatik Mobil Tua Bung Karno, Bob Sadino yang selalu bercelana pendek sempat pula mengejar Sukmawati yang sudah akan meninggalkan Bali Bich. 11-11  -2009  Sejak Pagi Pura Ibu Majapahit Jimbaran sudah Ramai Upacara hari Jadi Majapahit, Sesaji Terpajang di meja panjang depan Candi Ibu, Berbagai Tokoh Agama Budha , Hindu, Konghucu, Kepercyaan sedang berdoa bergantian , Pukul 12.00 Wita sudah Kelihatan Mobil Kawal dari Polda Bali di pinggir Jalan Raja Puri Gading dan ratusan Mobil pun berderet deret yang akan mengawal Raja majapahit Masa Kini untuk Berkunjung ke Pura Durga Kutri Mahendradata Blahbatuh, Setelah Panitia Upacara datang menjemput tepat Pukul 15.00 Wita Berangkat lah Brahmaraja XI Raja Abhiseka Majapahit  Masa Kini dan Rombongan  didahului Sirine Meraung raung Mobil Kawal dari Polda Bali menuju Gianyar, Tidak ada Halangan, Karena sudah diatur Lalu lintasnya sepanjang jalan agar tidak menghambat Perjalanan Rombongan Sang Raja Masa Kini ini sebab Undangan jam 16.00 tepat dimana sudah Menunggu di Pura Durga Kutri  Mahendradata Blahbatuh Gianyar ini Ibu Sukmawati Soekarnoputri, Raja Cokorda Klungkung Trah Empu Bharadah, Raja Negara Bali Gusti Arya Wedakarna Trah Raja Bali Tegeh Kori dan Pejabat Lainnya seperti Bupati, PHDI, Desa Pekraman setempat maupun Pusat. Memang Tepat lama perjalanan satu Jam pukul 16.00 Tepat Brahmaraja tiba di Blahbatuh begitu turun Mobil sepanjang jalan menuju Pura Durga Kutri sudah berjajar kiri kanan jalan Mahasiswa, Mahasiswi, Putra Putri Kampus, Teruna Teruni Bali dan masyarakat setempat menyambut kedatangan Bhatara Majapahit masa kini ini, Tak henti henti nya Pria berbaju Merah dan udeng Merah Brahma menoleh kekanan dan kiri Mengucapkan "Om Swastiastu" membalas ucapan para penyambut. Didepan Gerbang Paduraksa Yang sangat di Sucikan dan tidak sembarang Orang boleh Lewat [Pengunjung lewat Pintu samping kiri] Beberapa Pemangku Adat sudah duduk menghadap Brahmaraja dengan Sesaji Penyambutan yang digelar depan Gapura Agung, Segera Upacara Penyambutan dengan Doa dan membunyikan Bajara ditutup Upacara Sambleh dimana Brahmaraja XI Menghunus Keris nya Menerima Sesaji diteruskan Melangkahi / Ngelangkin Sesaji dan Menapak Tangga memasuki Gapura / Kori Agung Padiraksa Pura Tua sejak Jaman Prabu Udayana Ayah Airlangga ini yang didirkan 1000 tahun silam, Setelah melewati Gapura Agung Paduraksa Sakral dan Suci yang jarang dilewati Orang sembarangan ini, Brahmaraja Wilatikta XI dipimpin menuju Paseban Agung untuk Duduk bersama Cokorda Raja Klungkung dan Ibu Sukmawati Soekarnoputri. Dalam Upacara ini Brahmaraja XI memberikan Sambutan dan menjelaskan Tentang ditutupnya Pura Majapahit Trowulan Hingga Leluhur sekarang Berada di Bali dimana Beliau bisa Berkunjung ke Pura Durga Mahendradata ini bersama Pratima, dan Pusaka Pusaka Majapahit yang dibawa Pengawal Masa kini, Lebih jauh dijelaskan juga Tentang Pura Leluhur Yang Leluhur selalu ada ber Stana di Pura dengan bukti Kerauhan yang baru saja dialamai Banyak Orang ketika Upacara baik itu Odalan, Sambutan Sambleh dll Kalau Hyang Widhi Memang tidak bisa Turun Kerauhan, Karena Beliau sedang Mengatur Alam Semesta agar tidak Saling Tabrakan ini Planet,dan Manusia diatur oleh Leluhurnya. Hal inipun dibenarkan Raja Negara Bali yang juga Rektor dan DOKTOR termuda di Dunia Gusti Arya Wedakarna. Acara dilanjutkan Penyiraman Tongkat Komando Bung Karno yang didahului Pemotongan Tumpeng Upacara oleh Putri / Roh  Bung Karno Sukmawati, Brahmaraja XI atau yang panggilan Akrab nya Hyang Suryo memegang Tongkat Komando ini diatas Gentong / Payuk dan Sukmawati Menyirami denga Air Bunga dan Tangan Sukmawati selalu menggemgam Tangan Hyang Suryo agar Siraman bisa Pas Kena Pusaka Air nya tertampung di Gentong / Payuk tadi saat itu Terjadilah Kerauhan Massal Gadis Gadis pada Menari tanpa sadar / Trans mengelilingi Barahmaraja dan Brahmaraja XI pun menyiram nyiramkan Air cucuran Siraman Tongkat Komando pada yang Kerauhan, Selanjutnya Kirap Tongkat Komando TRI BHUWANA TUNGGA DEWI dibawa Sukmawati dan Brahmaraja mambawa Keris TRISADAKA Majapahit mengelilingi Candi Gedong Durga Mahendradata 11 X. yang didahului Pemangku Adat dengan membunyikan Bajra dan Kepulan Dupa serta membaca Mantra Mantra, Diteruskan Doa bersama dan Acara tarian Pendet dan Barongsai. Yang Patungnya ada 2 menjaga kiri kanan Jalan naik ke Pura, Jadi Barongsai China sudah ada sejak 1000 tahun di Bali, Yangmana diera Orde Baru 1965-2000 Barongsai dianggap adat China Komunis dan dilarang ditampilkan, Kini Barongsai Untuk pertama kali ditampilkan di Pura ini, Menghibur 2 Patung barongsai Penjaga Pura yang tidak bisa bergerak Tapi Roh nya malah Menyurupi / Ngerauhi Mahasiswa dan Mahasiswi hingga bisa Junkir Balik bahkan Menari. Tanpa cidra padahal sempat Jatuh Tenkurap di altar keras dan setelah mendapat Percikan Tirta  Para Kapeselang sadar kembali sambil ter engah engah kelelahan. Jam 18.00 Wita Brahmaraja XI meninggalkan Pura Durga Mahendradata untuk Menghadiri Upacara Hari Jadi Majapahit di Pura Ibu yang dimulai pukul 19.00 dan Dengan Pengawalan Mobil Polisi Polda Bali meluncur dengan sirine dan membuat semua minggir dan Lampu merahpun dilanggar sebab Sudah Ada Polisi di tiap Perempatan jalan yang ngatur karena Radio komunikasi Canggih jadi kalau sudah dekat baru diatur agar tidak membuat macet jalan. Tepat jam 19.00 Brahmaraja Wilatikta tiba di Tempat Upacara di Pura Ibu Majapahit Jimbaran yang suasananya sangat Sakral karena Listrik Giliran Padam jadi Upacara Memakai Lilin dan Obor Mirip Zaman Majapahit yang belum ada listrik, hadir dalam Upacara itu MR Anton Boss Hotel Aston dan Mr. Tjun Fe dan Beberapa Sepiritualis dari China.Yang sempat Mengatakan sangat Tua Pratima Durga Tangan Seibu Pura Ibu ini yang berusia Ribuan tahun dari Zaman Batu sebelum Zaman Perunggu Yang mirip di Cengdu China. [Drs. Komang Artanegara SE] Jimbaran 12-11-2009.

Selasa, 10 November 2009

REKAYASA HUKUM MARKUS LAGI POPULER


Hari ini 11-11-2009 METRO TV dan TV ONE PAGI NEWS : Kembali Mengungkap Rekayasa HUKUM dan Murid Jesus MARKUS jadi terkenal maksudnya Makalar Kasus, Markus adalah Saksi Riwayat Jesus, Makelar Kasus juga Saksi Rekayasa Hukum. Baiklah TV bisa ditonton, Tapi ada urusan TERKECIL kasus Penutupan Pura Majapahit Trowulan, tapi GAUNG nya TERBESAR karena menyangkut MAJAPAHIT, sudah dijelaskan Kalau Pimpinan Organisasi Berbau Kepercayaan Ritual di Panggil maka TAMAT lah riwayatnya. Kolonel AU Agung Poerbajagad Hancur Lebur Rumah dan Tempat Rutual nya awal 2000. Tunggul Manik Punden Zaman Majapahit Hancur Rata Tanah 9-9-1999 jam 9 Pagi. Ini Hanya di Trowulan. Tidak usah keluar dulu. Gereja Gerja Hancur di BOM 25-12-2000. Kenapa pura MAJAPAHIT tetap aman? dan di TUTUP MUSPIKA, Awal 30 September 2001 Camat yang Baru saja Menjabat, didampingi KAPOLSEK dan DANRAMIL atau MUSPIKA sudah datang ini Gawat. MUSPIKA adalah Camat Penguasa Wilayah Trowulan, Kepala Polisi Sektor Polisi Trowulan dan Komandan Rayon Militer Trowulan. Tiga Penguasa ini adalah yang menentukan Hancur nya atau di Tutup saja Pura Majapahit Trowulan dengan segala rekayasa Peraturan Tempat Ibadah selain Islam yang memang harus dipersulit, Sebenar nya Mereka hanya tidak tahu atau pura pura tidak tahu saja siapa Hyang Surya Wilatikta / Hyang Bhatoro Agung Suryo Wilatikto atau Raja Abiseka Majapahit dengan gelar Sri Wilatikta Brahmaraja XI, dan Memang Hyang Suryo tidak pernah Datang atau berhubungan dengan MUSPIKA karena di Trowulan sebelumnya tidak ada Masalah apapun dengan Camat Lama Terdahulu sampai ganti berganti bahkan ada Camat yang pernah kos disalah satu Kamar Rumah Hyang Suryo [Istri Sang Camat yang  akhirnya malah jadi Bupati malah sering datang ngobrol dengan Hyang Suryo], dan Hyang Suryo pun sebagai Orang Terkecil dan hanya kumpul Rakyat terkecil seperti Orang bikin Bata, Warung Bedek, Buruh Macul / Preman pokoknya Beliau terkenal sekali untuk golongan Orang Terkecil bahkan ada Tukang Macul / Preman yang sering membelikan Hyang Suryo Nasi Jagung 300 rupiahan [1997] lauk nya Krau dan sebiji Ikan Teri untuk Peyek nya inilah Orang Terkecil pun begitu Cinta nya Pada Raja Majapahit yang tidak bekerja menurut pikirannya yang malu sampai melihat Raja nya kerja cari uang untuk makan jadi Orang Terkecil ini pikirannya sangat sederhana Menjaga Wibawa Raja nya agar tidak sampai kurang makan, bila ada Tamu bermobil datang Orang Terkecil merasa senang Pikirnya Raja nya dibelikan Nasi Kotak, padahal yang datang Orang Bangkrut minta Do'a agar diberi Jalan oleh Leluhur jadi tidak bisa bawa Nasi Kotak nunggu kalau sukses baru bisa bawa Nasi Restaurant. Disamping Tamu Terkecil Tapi Tamu nya malah ada yang bisa bisa di bilang Terbesar seperti Pengusaha Aktif yang peduli dengan Pelestarian Budaya, Dan kalau Tamu Militer malah dari Kopral sampai Jendral kalu sipil dari tukang sapu sampai Presiden rakyat dari Cak sampai Gus Tokoh Agama semua Agama dan Kepercayaan sering datang, pokoknya Orang Orang Besar bahkan Pendeta yang Muput Upacara di Pura Majapahit ini adalah Pendeta Terbesar Yaitu Ida Pedanda Made Gungung yang setelah Muput di Trowulan Beliau SATU SATU NYA PENDETA HINDU YANG DITEMUI PRESIDEN SUPER POWER AMERIKA GEORGE BUSH. Menghapi MUSPIKA Tiga Komponen, Camat yang Sipil, Kepolosian dan Militer harus semua bisa dihadapi sesuai Bidangnya Untuk Militer Hyang Suryo bersama Made Sudarsana SH M.hum dari Universitas 18-8-45 Surabaya sebagai Team Pengacara Langsung Koordinasi Dengan MAHKAMAH MILITER dan ODITURAT MILITER wilayah III, dikantornya Jl, Mayor Jendral Soengkono Surabaya, Waktu itu sempat Rapat dengan Kepala Oditurat Militer Tinggi III bahkan sambil bergurau tentang Hukum dimana untuk mencegah Militer ikut campur, Hingga Kepala Mahkamah Militer III-12 datang ke Pura Majapahit Trowulan menemui Komandan Rayon Militer Trowulan dan mendapatkan Informasi Tentang Dalang Dalang Siapa saja dan apa tujuannya Menyerbu dan Menutup Pura Leluhur Majapahit yang dihormati Dunia dan Simbul dasar Negara Pancasila. Mayor Chk. Komang dari MAHMILTI III sering di Pura Majapahit Trowulan memantau kalau ada Gerakan Oknum Militer yang ikut campur dan membikin Runyam Leluhur Majapahit yang banyak dipercaya Pejabat Negri ini. Bahkan Hyang Suryo yang tinggal di Hotel Satelit karena di Tutup dan daripada nganggur mulai Latihan Menembak di Lapangan KOMANDO DAERAH MILITER BRAWIJAYA merangkap Kantor PERBAKIN Jawa Timur Beliau Termasuk Gemar Menembak sejak 1963 Teman Nembak Beliau antara lain Kapten KKO Gento Soegito [belakangan Departemen Perhubungan di Bali pangkat Kolonel], Djoko Rahardjo [belakangan Laksa Mahmilgung Brig Jen] dari MAHMIL 1980 an Diskum Polda Jatim Hendro Sutanto Oditur Polda Jatim Letkol Pol Sri Moerdijati SH Kapoltabes Surabaya Kol. Bimantoro, Anton Soedjarwo dll bahkan Murid Beliau Juara Nembak Asia apalagi Gurunya? Brahmaraja XI bahkan ditelpon PERBAKIN kalau KTA PERBAKIN nya yang baru sudah selesai Oktober 2009 ini dan belum sempat ngambil karena Kesibukan Beliau Odalan di Bali, sedangkan Provost polda Jatim Suprayogi SH yang juga Kepala Persenjataan Polda yang Pejabat PERBAKIN ingin agar latihan di Polda saja kan sudah punya lapangan Tembak sendiri agar bisa Hubungan dekat dengan POLDA JATIM.Jadi dari Militer sudah aman, Polisi pun aman tinggal Camat dan dihadapi Team Pengacara Universitas 17-8-45. Demikianlah cara segi Ilmiah dan Hukum menghadapi Serangan Mafia Penghancur Budaya. Mengenai Ketua Fraksi PKB Anggota DPRD Mojokerto inipun bisa dihadapi sebab Hyang Suryo pun Ketua DPP Partai Budaya Bangsa Nusantara Keraton Suryodiningratan Jogja yang terdaftar di BAKESBANG JAWA TIMUR dan Mojokerto jadi KH Nurhadi cukup dihadapi Ketua DPD Jatim Drs Djoko Soejono Dosen Pancasila, Jadi Semua sudah prosedur tiap bidang ada yang menangani, Ini diungkap karena sudah berjalan agar tidak membuat Orang Ilmiah bertanya tanya terus "'Kekuatan Apa dibalik Pura Majapahit Trowulan" disamping KERAUHAN MEME GANGGA yang Irasional Tapi Golongan Sepiritualis Percaya sekali Kerauhan ini ikut Andil dalam Alam Niskala seperti Petir menyambar pe ngebom, sebab biarpun Niskala Kuat bila Sekala tidak ada tentu tidak Jalan, Orang Pintar kalau ngomomg Gampang Gaib Ilmiah Seimbang tapi kan cuma Ngomong? Spiritual dan Kuliah harus imbang, Untuk itu Pura Majapahit pun mengungkap agar Masyarakat tahu Bagaimana Kiprah serta Setrategi Sri Wilatikta Brahmaraja XI karena Raja Majapahit tidak ada maka sesuai Pengalaman masa lalu dimana Pura Wilatikta Trowulan diserang Tentara Demak pimpinan Raden Patah dan Majapahit Hancur Raja Brawijaya tidak diketahui keberadaannya, Maka naiklah Sri Wilatikta Brahmaraja V Raja Kadhiri menjadi Raja Pura Wilatita Pusat yang dipindah Kadhiri seperti Zaman Bung Karno Ibukota pernah di Jogja ketika Jakarta diduduki Belanda, ini sekarang hanya ada dalam Budaya Majapahit Masa Kini yang fungsinya hanya Simbol saja agar Majapahit tetap ada dan nyata, Trowulan tutup Odalan pindah Bali karena Bali Ahli Odalan dan Kadhri bisa di Ruwat kan Bali ikut juga Ngeruwat. Dan Hingga kini sebetulnya tidak ada Masalah hanya Pura Majapahit Menghormati saja Karena yang Nutup adalah atas Nama ISLAM dan MUSPIKA karena se AGAMA dan se IMAN ya begini, Harus nya MUSPIKA memakai Keputusan Pengadilan Menutup Pura Majapahit tapi rumit juga Muspika tidak urusan Pengadilan dengan Pura Majapahit dasarnya apa ke Pengadilan?, ya karena sudah biasa tidak usah Pengadilan Para Pakar Ritual biasanya dianggap Buta Hukum cukup di Panggil dan di Hancurkan beres, kan Hukum Arab Tertinggi? untuk menyenangkan Islam Arab yang anti Budaya ya harus dikorbankan to Adat Sendiri yang Kafir, ini akibat pengalaman 1965-1966 di mana Hukum adalah Pedang Islam, lha Sekarang ? Kan selalu digembar gemborkan "HUKUM ADALAH PANGLIMA" lha Pura Majapahit memakai Hukum juga sebagai PANGLIMA tapi bertahan dengan Panglima Hukum, Untuk menghormati Imam Takmir Karyono, Khoirul Huda Guru Agama Islam   Ketua GP Ansor, Yang Terhormat dan Orang Terhormat Wakil Rakyat Islam KH Nurhadi Ketua Fraksi PKB Anggota DPRD Mojokerto dan juga MUSPIKA Trowulan yang ngerti Hukum tapi tidak tahu siapa yang dihadapi dan berdasarkan pengalaman 500 tahun yang lalu Syeh Siti Jenar Yang dituduh sesat di Panggil Penguasa Demak dan di Penggal oleh Wali Songo,dan 1965-1966 yang lalu Juga Orang yang tidak ke Masjit di Tumpas sampai Akar Akarnya dengan tuduhan Komunis Tidak ber Tuhan, Kalau menghadapi para Kafir Majapahit Pasti Hancur kalau di Gebuk Islam Agama Penguasa yang kebal Hukum Apapun sejak Dahulu Kala bahkan Hukum Internasional saja dilanggar apalagi RI contoh WTC Amerika porak poranda ini memberi Semangat Teroris di Indonesia kemarin Mariot meledak, Bali 2X di BOM dll, Hyang Bhatara Agung Surya Wilatikta Raja Abhiseka Majapahit Masa Kini ikut pura pura Mlongo tidak mengerti HUKUM biar dianggap Tolol padahal Nolol tapi siap menghadapi Hukum ternyata pihak Imam Karyono pun Buta Hukum tahu nya selain Islam Kafir harus di Hancurkan sesuai Quran dan Hadist, Bagaimana lagi ini ? Hukum dimata Orang buta hukum yang ngertinya Quran Hadist dan Hukum pun takut karena Hamba Hukum nya se AGAMA dan se IMAN ISLAM yang HUKUM akhirnya tidak jalan karena Sungkan dengan Agama Islam yang teman kencan Numpas Kafir, Pihak Camat mau main Hukum pada Pura Majapahit tidak ADA DASAR HUKUM NYA, mengandalkan 'BIASANYA" kalau dihancurkan Tidak Ada Hukum nya Karena Korban pun Buta Hukum dan Muspika tutup mata atau keja sama Walahualam Risiko pada Allah tapi itu kan Dahulu? Tapi Sekarang pun Ustad Roi Solat berbahasa Indonesia ditangkap atas dasar Fatwa Sesat MUI, juga Sadek dihukum 4 tahun Melecehkan Islam ngaku trima Wahyu sampai Pertapaan Tempat dapat Wahyu Iblis apa Allah? di Gunung Salak dihancurkan Habib Arab dan Pasukannya [TV] Yang untung Jesus Pertapaannya tidak dihancurkan bahkan lebih sesat bisa ketemu iblis 3 X lagi menurut Islam yang lahir 600 tahun kemudian dikatakan sesat / Kafir dan Kristen pun di Tumpas Gereja Gereja Jesus dijadikan Masjit, Lia Eden pun Melecehkan islam ngaku dapat Wahyu Jibril, Lalu Hyang Suryo kapan melecehkan Islam? Rektor Universitas Darul Ullum Gus Lukman saja teman baik Hyang Suryo dan tidak pernah merasa dilecehkan bahkan Mengadakan Lomba barongsai Tingkat Nasional [Sekarang Rektor UNDAR malah Gus Dur Mantan Presiden RI] Ya sebetulnya tidak ada masalah, Tapi karena Takmir Karyono tidak mengerti HUKUM RI, Acuannya HUKUM ARAB Quran dan Hadist bagaimana lagi? Aparat RI pun sangat takut HUKUM ARAB karena se AGAMA dan SE IMAN ISLAM, ya kalau di Jakarta Banyak Setasiun TV lalu diungkap, Lha ini di Desa Yang dikuasai Orang Jawa Otak Arab 1965-1966 dimana bebas NUMPAS KAFIR yang bukan ISLAM dan memang berhasil menumpas Jutaan Orang non Islam tidak diberi tahu Kalau G 30 S PKI itu kebohongan Besar Film nya sudah tidak diputar Mereka tetap merasa Benar, bahkan Membrangus adat China dan Jawa atau adat Majapahit, juga berhasil Menumpas para Pengikut Bung Karno Pendiri RI Penggali Dasar Negara RI PANCASILA yang bertentengan dengan Sariat Islam, yang tidak kenal Persatuan dan Kerukunan contoh Kristen saja di TUMPAS habis di Timur Tengah [Perang Salib] dan di Indonesia 1965-1966, sampai di Indonesia Bikin Gereja saja tidak bisa, ijin tidak diturunkan, Kristen mau sembahyang di RUKO diserbu Habib dan dihancurkan [An TV] padahal Islam Kristen Saudara dibawah Lindungan AAllah, itu Mahasiswa Theologi Kristen sampai hari ini Demo mulutnya di JAHIT [TV News Hari ini] memangnya ada yang simpati? di bekas gedung Walikota Jakarta Barat mereka tiduran sambil mulut dijahit nuntut nasib yang Kampusnya Hancur, malah Alvatarz Kristen Mahasiswa USU tidak MEMBELA SIBUK NGURUSI DAN MEN JELEK JELEK KAN HYANG SURYO gimana ini Mahasiswa USU yang bernama Alvatarz? Berkaryalah untuk Kebaikan! jangan pinter Ngomomg doang minfitnah orang, Padahal Blog Pancasila Majapahit ini menyiarkan Penderitaan mereka Mahasiswa Kristen ber ulang ulang.Pemerintah lagi sibuk dengan MARKUS jadi berita Jahit Mulut Mahasiswa Theologi Kristen tidak kelihatan, Pemerintah pun ikut Diam seolah mulutnya dijahit. Ya inilah di tingkat Nasional HUKUM pun direkayasa MAFIA, di Tingkat Bawah HUKUM pun di rekayasa Mafia Penghancur budaya, Kalau Ebit sih main gampang suru tanya pada "RUMPUT YANG BERGOYANG" jadi inilah Bukti Kemengertian HUKUM Sri Wilatikta Barahmaraja XI atau lebih dikenal Hyang Suryo ejaan jawa Eyang Suryo Hyang dibaca Eyang, Haji dibaca Aji huruf hidup. Mangkanya Alvatarz nulisnya Kiai Haji Hyang Suryo, mengapa dipercaya? jawaban Heker Siapa suru percaya? Hyang Suryo tidak pernah teriak teriak HE Alvatarz PERCAYALAH SAYA !!! Hyang Suryo Cari Pusaka bawah laut ? Memang dulu Pusaka Hyang Suryo yang patah di Larung ke Laut ini Adat Keraton Solo, malah banyak yang menyelam dilaut termasuk Taufik cs Nyewa Perahu Nyelam pakai Tabung C o2 mirip tukang las, Taufik ahli Pusaka ketika ditanya untuk apa Nyelam cari Pusaka ? "Wah peksinya di Las [Tabung Gas C O2 tadi Dwi Fungsi untuk nyelam dan nge Las] lagi masih mahal harganya kan Tua dan Antik" demikan kata Taufik dengan memperbaiki Pusaka Hyang Suryo yang di Larung karena Patah, masih bisa mendulang Jutaan Rupiah bila disambung Las dan Utuh Lagi, Padahal Hyang Suryo pernah ke Tukang Las Ngelas Tombak patah ketka kena api Las Tombak nya Loncat akhirnya Tukang Las nya Takut dan Untung tidak kena Tombak yang loncat dan tetap di Larung saja itu Tombak yang Patah, akhirnya Taufik yang ahli cari Pusaka di Laut dengan menyelam ditanya kok bisa ngelas Tombak "Ow itu ada Cara nya saya kan Turunan Empu dan banyak belajar di Pabrik Keris di Madura ada Do'a nya tapi rahasia" jawabnya enteng, ya inilah Pusaka, Rusak pun masih laku di jual. Mungkin maksud Alvatarz si Taufik ya ? [Team Pakar Pura Majapahit ada DOKTOR nya lho] Bali 11-11-2009. Tambahan Hyang Suryo ketika ditutup ada Intel Islam tanya "Bagaimana Setrategi Hyang Suryo?" dijawab dengan enteng oleh Raja Majapahit Masa Kini ' Lho, Strategi itu tidak bisa diungkap, nanti kalau semua sudah beres baru bisa diungkap, kalau Strategi di Ungkap namanya bukan Strategi, Orang perang Ngumpul di Alun Alun lalu teriak HEE musuh ini aku silahkan Tembak, wah ini goblog namanya" Indonesia terlalu Banyak mengungkap Rahasia Militer seperti Alusita anggaran minim, Tank ALRI buatan 1060 an, Pesawat nya kuno dll ini membuat Lawan tahu dan melecehkan, Dulu waktu Bung Karno "Kita punya ATOM saudara saudara, HE Nekolim mana dadamu ini dadaku!"Padahal zaman Orde Baru diungkap di Koran Roket Atom nya cuma Kelontongan, Biar Kelontongan Dunia Takut lho, itulah Strategi Brilian. Brahmaraja pun pakai Strategi Otak Raja Majapahit Pemersatu Nusantara, Semua seolah dihadapi Sendiri "NGELURUK TANPO BOLO , MENANG TANPO NGASOR'AKE" sesuai Petuah Leluhurnya Prabu Joyobhoyo Raja Kadhiri. Tidak ada Korban satupun Pihak Pura Majapahit dan Karyono. Sampai sekarang Takmir Karyono masih Jlalat jlalat merasa menang bisa nutup Tapi tidak ngerti Hukum jadi tidak di ASOR'AKE oleh Hyang Suryo yang bergelar Brahmaraja XI, bahkan melaui Anak buahnya bernama BENO yang rumahnya ditulisi Mangku Majapahit mengusir Tamu dari Sukawati Gianyar Bali bulan lalu yang datang beberapa Bis, ketika Raden Sisworo menelpon ke Bali djawab "Lapor saja Polsek" ternyata Beno ya Informan Polsek wah Runyam lagi. Kena MARKUS ? sabar saja "Orang Sabar Kekasih Tuhan kok".